Minggu, 08 Juli 2007

Edensor

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Science Fiction & Fantasy
Author:Andrea Hirata. Penerbit: Bentang Pustaka
Saya sedang kepincut dengan Andrea Hirata!

Bukan dengan orangnya, tapi tulisannya.

Luar biasa membaca tiap baris kalimatnya. Ia kerap bermetafora dalam bercerita. Gaya berceritanya pun aduhai. Dengan bahasa yang mengalir, membuai para penyukanya. Ia mengembalikan keindahan bahasa yang telah lama hilang dari buku sastra bermutu di tanah air.

Dengan Edensor-nya kali ini, saya kembali yakin, ini pasti jadi buku yang banyak dicari.

Edensor adalah buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi. Masih dengan tokoh sentral Ikal dan Arai. Ikal adalah personifikasi pengarangnya yang kebetulan berambut ikal. Sedangkan Arai adalah sahabat sekaligus tempatnya berlindung sejak sama-sama merantau dari Belitung.

Di buku ketiga ini, Andrea mengajak pembacanya travelling. Settingnya memang bukan lagi Belitung, Jakarta atau Bogor. Tapi di luar negeri, mengikuti perjalanan Ikal dan Arai ke Sorbonne-Perancis dan Inggris, tempat mimpinya mewujud. Perancis adalah cita-cita masa kecil Ikal. Dan ia berhasil menjadikan mimpinya terbukti. Bahkan ia berangkat bersama kawan masa kecilnya, Arai.

Di buku ini, Andrea juga mengajak pembacanya keliling Eropa dan Afrika, mengikuti aksi backpacker Ikal-Arai. Perjalanan keliling benua yang agak mustahil dan terkesan mengada-ada, mereka selesaikan hanya dengan mengamen sambil berkostum ikan duyung!

Yang saya senang, Andrea masih setia dengan tak mengumbar sensualitas. Padahal itu bisa saja ia lakukan. Kisah cinta Ikal dengan Katya, mahasiswi jerman yang pintar dan cantik itu, kalau dalam versi Hollywood pasti sudah penuh dengan kisah asmara murahan. Tapi Andrea tak terjebak dengan itu.

Andrea juga tak berupaya mengeksplor pengalaman Ikal yang sempat ditawar oom-oom gay untuk short time dengan iming-2 euro. Ia mendudukkan kisah-kisah semacam itu sama porsinya, dengan cerita perjuangannya menulis thesis hingga terdampar di ...Edensor. Tak ada yang berusaha dieksploitir hanya demi mengaduk-aduk emosi pembacanya, seperti banyak buku fiksi yang beredar di tanah air.

Kalaulah ada yang mengganggu dari buku ini dibandingkan buku sebelumnya Sang Pemimpi --maaf saya sengaja belum baca Laskar Pelangi--adalah ilustrasi gambar dan foto yang kurang 'kena'. Bagi saya, itu merusak kenikmatan membaca keindahan kalimat-kalimat Andrea.

5 komentar:

  1. aku juga suka cerita kenangannya andrea hirata
    di kosan sudah ada laskar pelangi dan edensor
    kalau sang pemimpi...hmm, kurang tertarik.

    BalasHapus
  2. sayaaa.... belum baca semuanya, hehe. tapi baru aja nyampe sang pemimpi nih, baru beli bareng temen yg beli laskar pelangi. biar ngirit gituh, tukeran baca hihi

    BalasHapus
  3. FYI, di tabloid Nova ada kisah Andrea Hirata juga sampai 3 seri. Baru tau kalo nama aslinya ternyata bukan Andrea ya? :-)
    Saya juga sudah baca buku2nya, memang sangat mengesankan, namun kadang terlalu banyak istilah science yang selalu saya skip...karena ndak ngerti atau udah lupa :-)

    BalasHapus
  4. selamat siang pak..
    saat ini saya juga sedang berusaha untuk merampungkan membaca satu kisah yang di angkat oleh sang andrea hirata dalam bukunya yang berjudul laskar pelangi.

    kalo boleh seh.. saya mau pinjem buku bapak ya.. he3x..

    BalasHapus
  5. Salam kenal , seru juga memang buku2 nya andrea. semoga banyak lagi bermunculan kisah2 seru yang selalu dikenang kayak dongeng HC andersen. Jalan-jalan GRATIS, klik di http:tinyurl.com/lovebiz ya. makasi

    BalasHapus