Kamis, 12 Juli 2007

Berapa Harga Nyawa Anda?

Suatu petang di Pintu Tol Kebon Jeruk arah Jakarta. Seorang wanita 30-an tahun turun melenggang dari bis yang membawanya dari arah Tangerang. Dengan santainya ia berjalan ke arah belakang bis. Saya yang berdiri tak jauh dari bis jadi tertarik dengan gerakan wanita itu. Bukan karena cantik atau sexynya, karena hari telah mulai agak gelap, sulit melihat sosoknya secara utuh.

Yang saya ikuti adalah gerakannya menuju arah jalan tol. Wah, mau kemana tuh mbak-mbak, pikir saya. Kok ke arah jalan tol? Pikiran nakal saya ia mau menabrakkan diri ke jalan tol yang lumayan ramai hari itu. Kalau ini kejadian, pasti heboh nih.

Ternyata eh ternyata, dia menyeberangi jalan tol sodara-sodara! Dengan sedikit menunggu, beberapa menit kemudian ia sudah tak nampak lagi dalam pandangan saya. Miris saya menyaksikan pemandangan itu. Kok semudah itu ya si mbak-mbak tadi menyeberang jalan?

Emang sih, dengan membelah jalan tol jarak rumah si mbak tadi jadi lebih cepat ditempuh. Tapi apa dia tidak memikirkan keselamatannya atau akibat dari tindakan nekatnya itu? Gimana juga kalau saat menyeberang, banyak kendaraan yang terpaksa mengerem mendadak dan menyebabkan tabrakan beruntun?

Duh, mbak-mbak..cantik-cantik kok nggak santun ya di jalan raya..Nyawa udah murah banget lho mbak di negeri ini. Dalam dua pekan ini saja berapa belas nyawa melayang akibat kecelakaan di jalan raya. Bahkan terakhir menimpa salah satu seniman lawak kita Taufik Savalas. Masihkah nyawa kita pertaruhkan hanya demi mengejar mas-mas di ujung jalan sana?

Tertib yuk.. Jalan tol kan bukan tempat menyeberang. Memang maut dan rejeki adalah milik Allah, tapi bijak di jalan akan menghindarkan kita dari musibah.

15 komentar:

  1. Saya yang berdiri tak jauh dari bis jadi tertarik dengan gerakan wanita itu.
    --------------------------------------
    Lha situ ngapain berdiri di situ, bukannya di pinggir jalan tol juga? eh... ati2 juga Kang :D

    BalasHapus
  2. yaelaaaaaaaahhhh ... ampun yah...

    msh shock jg ama berita meninggal nya Taufik :((

    BalasHapus
  3. orang baik sering pergi begitu cepat...

    BalasHapus
  4. Orang kayak si mbak itu tuh yg paling ngeselin.
    Bkn cuma membahayakan dirinya, tapi dia gak mikir bikin org lain mati juga kalo nabrak dia. Unfair... lempar sendal aja kepalanya kalo liat lagi, hehehe.

    BalasHapus
  5. Ntar gantian dilempar theklek..hehehe....

    BalasHapus
  6. kl dilempar duit 1000 mah ga efek, kl dilempar duit 100rb berratus2 lembar pasti efek...kekekeke....

    btw WELCOME TO INDONESIA..dimana nyawa adalah nomor kesekian dibanding kepraktisan dan jalan pintas..

    BalasHapus
  7. harga nyawa akan terlihat jika ia sudah melayang...

    BalasHapus
  8. klo nyebrangnya di antara pintu tol, kan gak bikin tabrakan, mas.... :p

    BalasHapus
  9. memprihatinkan ya perilaku berlalu lintas kita...

    BalasHapus
  10. setuju sama mas Dayat, lempar sendal aja....tapi jangan yang bagus-bagus, sendal jepit aja.....

    Tapi, kudu bawa berapa sendal jepit dari rumah kalau gitu? Soalnya, banyak banget orang-orang yang kayak si mbak itu......Capek deh....

    BalasHapus
  11. sekolahnya nggak lulus kali dulu mas........
    xixixixixixixiiiiiiiiiiiii

    BalasHapus
  12. jangan lupa, bukan cuma orang nyeberang yang suka sembarangan. Kalau di jalan umum, banyak supir yang gak mau melambat walau ada orang sedang nyeberang di zebra cross... :(

    BalasHapus