Kamis, 25 Mei 2006

LONG WEEK END

Sudah lama saya tak mengenal lagi apa itu long wek end. Termasuk  sekarang, saat sebagian besar pekerja di ibukota ‘sibuk’ pesiar menghabiskan libur sejak kamis hingga minggu.


 


Profesi jurnalis (tv khususnya) memang menjadikan kita seolah orang paling sibuk di dunia. Tak ada waktu untuk memanjakan diri, bahkan berlibur menjadi peristiwa langka. Dan ini sudah terjadi sejak 9 tahun terakhir! Sebelumnya, saat di cetak, waktu saya lebih fleksibel. Apalagi dulu saya cuma di biro, bukan di kantor pusat, otomatis kegiatan tak sepadat di Jakarta.


 


Mungkin catatan tahun saya belum seberapa panjang, dibanding Mas Tomi, ayahnya Faiz, yang sudah belasan tahun di Tv. Tapi, saya memang sudah tak kenal lagi week end, apalagi long week end. Bagi saya, hari apapun sama. Bahkan sejak 6 bulan terakhir libur dua hari berturut-turut pun tak pernah lagi saya rasakan.


 


Sekeras itukah kerja di tv, tanya seorang kawan? Nggak juga sebenarnya.


Kantor tempat saya kerja memang belum banyak personil, kalah jauh dari jumlah kru trans, sctv, atau star-antv yang baru membajak banyak orang itu.


 


Yang selalu jadi korban ya anak-istri di rumah. Mereka kerap komplain, mengapa ayahnya yang bukan pemred itu tidak pernah menemani mereka libur akhir pekan. Untuk  yang satu ini, sorry ya Ibun dan anak-anak! Next time pasti masih ada waktu....


 

Sabtu, 20 Mei 2006

8 tahun Reformasi

Start:     May 21, '06 9:00a
Soeharto lengser 8 tahun lalu

Kamis, 18 Mei 2006

Lusinan Kegiatan Anak tanpa Tv

http://santisoekanto.multiply.com/journal/item/76
Kegiatan menarik yang bisa dilakukan bersama anak di rumah. kegiatan kecil yang dapat mempererat hubungan anak-ortu, juga dapat dipakai untuk sosialisasi dengan teman sebayanya. Lumayan bisa dicoba, agar anak 'melupakan' tv sejenak. Atau syukur-2 say goodbye pada Tv seperti dilakukan keluarga mbak Santi Soekanto.

Ultah Nabila

Start:     May 30, '06 12:00a
ulang tahun nabila ke-5.

Cooking time!


ini lho bola-bola coklat karya kami dari kranggan!

Memasak bersama ternyata menjadi selingan kegiatan di rumah yang menyenangkan buat tiga bocah kami.

Penganan yang dibuat sih sederhana, cuma bola-bola coklat. Selain praktis, coklat menjadi menu favorit anak-anak.

Lihat saja si sulung, mas Ihsan yang mengomando adik-adiknya untuk sabar menghancurkan biskuit.

Si tengah Nabila yang semangat memberi coklat dan membulatkan bola coklat.

Atau keriangan si kecil Ninis saat berhasil mengotori tangan mungilnya dengan coklat.

Sayang, Bunda belum pulang dari kampus....

Selasa, 16 Mei 2006

Bandung Kota Sampah

Miris!


 


Hanya itu yang bisa menggambarkan kesebalan saya melihat suasana kota Bandung akhir-akhir ini.


 


Bayangkan kota yang dulu sejuk, indah –bukan hanya oleh mojangnya- tapi suasana kotanya, belakangan jadi belantara sampah. Sampah menggunung di mana-mana. Bukan saja mengganggu pemandangan, tapi juga membuat sesak paru-paru!


 


Pokoknya, jangan lagi berpikir kota Bandung yang segar, nyaman untuk berbelanja. Berjalan dengan santai pun kini tak bisa, lantaran sampah memenuhi tiap jengkal tanah di kota –yang dulu dikenal sebagai kota kembang.


 


Semula saya pikir kondisi ini hanya ada di pinggiran Bandung macam Cicaheum, Tegallega, atau Antapani. Eh, ternyata jalan Taman Sari dan Ganesha di tengah kota, yang notabene dihuni orang intelek Bandung- karena ada kampus ITB di sini, ternyata gak luput dari timbunan sampah.


 


Kamana wae walikota Kang Dada?


Separah itukah kepemimpinan akang sampai masalah pembuangan sampah saja tak mampu menyelesaikan? Malu atuh nerima gaji tinggi, sementara warga Bandung terpaksa menahan napas akibat bau sampah.


 


Lupakan kalpataru kang! Ayo bersihkan sampah di Bandung! Jangan berpolemik terus di media, seolah-olah warga yang menjadi biang semua masalah.


 


Kalau tak mampu, mundur aja kang!


Kursi jabatan emang enak kang. Tapi ingatlah, jabatan itu amanah.


 

Rabu, 10 Mei 2006

Benjol


mas Ihsan kelihatan bete banget

Ini bukan gambar baru. Ini kompilasi gambar-gambar saat mas Ihsan dipukul adiknya dengan mainan hingga benjol.

Terus ada juga gambar sikecil Ninis bocor dahinya karena jatuh di depan rumah. Lucunya, dia selalu bangga jika ditanya kenapa dahinya?, "dedek jatuh, darah, benjol....".

Meski sakit, tengok si kecil tetap ceria saat di photo.

Pelajaran berharga, hati-hati menjaga si kecil....

Penulis Waria

Sorry, mungkin ini posting-an gak penting!


Rabu malam di trans tv, Lepas Malam menghadirkan topik soal waria. Ada tiga tamu yang hadir, desainer, konsultan nutrisi dan penulis. Penulis waria itu namanya Shuniya. Dia sudah nerbitin buku "Jangan Lepas Jilbabmu". Dia memang penulis waria berjilbab, sudah menggunakan jilbab sejak berusia 18 tahun, kini dia 24 tahun.


Yang unik saat dengar pernyataannya mengapa dia memilih jalur yang berbeda dengan waria pada umumnya. Jika yang lain pada mengumbar "kemolekan" tubuhnya, tapi dia justru milih menutup rapat tubuhnya. Katanya, itulah pilihan hidupnya.


Ada yang pernah baca bukunya? yukkk....


 

Selasa, 09 Mei 2006

Pak Harto

Jenderal tua itu kabarnya tengah terbaring sakit di RS Pertamina.


Setelah tampil percaya diri saat cucunya menikah beberapa saat lalu, pekan lalu ia kembali masuk rumah sakit, dan hari minggu dioperasi saluran cernanya. Apa yang menarik dari kabar "Pak Harto"? Ia sakit saat kejaksaan tengah mengupayakan dibukanya kembali kasus dugaan korupsi yang dituduhkan padanya.


Capek sebenarnya mengikuti kasus "Pak Harto" ini. Bukan apa-apa, sekian tahun kontroversi terus mengiringi kasus ini. Apa begitu susahnya pembuktian dugaan korupsi di negeri ini? Kasus ini malah menimbulkan bisik-bisik dugaan adanya kolusi baru, entah dengan dalih menutupi bukti-bukti korupsi, hingga pemalsuan kondisi kesehatan mantan penguasa orde baru.


Kuncinya, tak ada kemauan politik yang kuat, sehingga kasus ini tak pernah tuntas. Coba hitung sudah berapa jaksa agung berganti, sudah berapa presiden berubah? Tapi, apa yang didapat dari kasus ini? Nol besar!


Yang lebih parah, persoalan ini dijadikan komoditas politik, sekedar penarik massa.


Kalau dulu, saat 'bapak pembangunan' baru lengser banyak tokoh alergi berdekatan dengan beliau. Tapi, kini? Semua berbalik. Bahkan konyolnya, belakangan berdiri kelompok pecinta Suharto.


Usulan menarik dilontarkan MPR rabu siang. Kata ustad Hidayat Nurwahid, sudahlah pak Harto minta maaf saja pada rakyat, selesai!


Selesai? Huh!


 


 

Jumat, 05 Mei 2006

Nasi Goreng Ayah

                  


 


Apa yang membuat bingung orang tua selain saat anak sakit? Pastinya saat mereka susah makan! 


 


Ini juga kerap menimpa tiga kurcaci kecil kami. Saat susah makan, bisa-bisa si sulung maunya makan mie instan. Nah, kalau sisulung diijinkan bundanya makan mie, bisa ditebak, sitengah dan sibungsu ikuttt….


 


Setelah mutar akal berkali-kali, akhirnya kutemukan makanan favorit saat mereka susah makan. Sederhana kok, cuma nasi goreng. Mereka menyebutnya nasi goreng ayah!


 


Kalau sudah dibuatkan nasi goreng, kedua bocah cilik kami (yang kecil belum suka) biasanya makan lahap luar biasa. Bahkan mereka berebut nambah lho!


 


“Yang ini beda dari buatan bunda atau bibi,  ini nasi goreng special ayah!“ ujar Nabila. Aku hanya mesem-2 aja, pintar kali gadisku ini merayu ayahnya….


 


Resep ini terbukti manjur, saat mereka bete dengan menu harian di rumah, mereka sepakat berteriak bak buruh demo, “nasi goreng ayah, nasi goreng ayah…!” Nah, kalau sudah didemo seperti ini, gak ada jalan lain, langsung angkat penggorengan.


 


Luar biasa kah resepnya? Gak juga kok, bahkan cukup simple dan mudah dibuat. Coba deh, yukkkk…. Resepnya ada di sini