Selasa, 09 Desember 2008

Yang Tercecer dari Iedul Adha

Tidak mudah membangun sebuah komunitas baru dengan beragam latar belakang. Ini kami alami di perumahan tempat kami sekeluarga tinggal saat ini di kawasan Kranggan, Bekasi. Karena merupakan perumahan baru, kami harus memulai semuanya dari awal. Karena berisikan orang muda dan banyak maunya, kadang banyak ide saling bertabrakan. Tapi untuk kegiatan mushola, tampaknya kami sepaham.

Setelah mushola berjalan sejak awal ramadhan, kegiatan mulai berkembang, meski bangunan mushola sendiri (hingga kini) belum juga rampung, terkendala banyak hal.

Pengajian anak-anak sudah berjalan dalam 2 bulan terakhir. Hampir tiap hari anak-anak ikut pengajian yang dibimbing seorang ustad.

Kemarin, saat hari raya Iedul Adha, akhirnya niat kami untuk shalat Ied dan memotong hewan kurban di mushola keturutan. Karena mushola tak seberapa besar, terpaksa jemaah pria di dalam mushola, sementara jemaah perempuan di halaman mushola.

Kekhawatiran kami-panitia tidak terbukti. Shalat Ied yang diprediksi hanya dihadiri paling banter 50 orang warga, ternyata jemaahnya lebih dari 150 orang. Itu artinya, warga muslim yang semula enggan datang ke mushola sudah mulai menurunkan ego keengganannya. Alhamdulillah.

Yang lebih membahagiakan, saat kurban, banyak warga yang ambil bagian ikut memotong daging kurban. Padahal semula kami sudah sediakan petugas jagal sekaligus pemotong daging. Kami pikir, cukup lah mereka yang mengerjakan, toh tidak semua warga punya waktu. Ternyata antusiasme warga demikian hebatnya, sehingga 2 ekor sapi dan 8 kambing kami selesaikan sebelum shalat Dzuhur.

Iedul Adha pertama kami di sini kami tutup dengan makan bersama yang sumpah banget nikmat! Menu sop buntut dan kare kambing dibuat khusus kaum ibu yang bahu membahu dengan sangat ciamik. Sesaat kami melupakan peliknya masalah kantor hingga perkara kolesterol. Yang ada ...tancap abis...

Beberapa warga berseloroh, coba Iedul Adha tiap minggu, sehingga kami bisa kumpul bareng seperti ini. Omongan warga jelas merupakan harapan yang tak muluk. Kumpul seperti ini bagi kami sangat mahal, karena sebagian besar kami adalah orang kantoran yang sibuk. Kami lebih sering ber say "hi" di pintu keluar komplek atau berklakson ria saat berpapasan.

Alhamdulillah, Iedul Adha menyatukan kami dalam persaudaraan. Semoga ke depan kami bisa lebih sering bersama, membangun komunitas kami yang masih seumuran jagung ini.

*gb. sebagian jemaah dengan latar belakang mushola, sebelum sholat ied.

Minggu, 07 Desember 2008

Yang Punya Wordpress, Help Me!

Hi, kawan yang punya blog wordpress, mohon bantuannya dong. Saat saya akses blog saya (http://syaifuddin.wordpress.com), kok gak bisa dibuka ya. selalu muncul gambar di atas itu. Saya gak tahu darimana asal gambar itu karena tidak pernah upload selama ini.

Yang mengherankan, foto profile saya berubah, padahal saya juga tidak pernah merubahnya. Apakah ini kena hack?

Uniknya, blog saya masih bisa dibuka dengan cara membuka dari link lain. Saya sudah tanya ke admin WP tapi belum ada jawaban. Bingung euy!!

Jumat, 21 November 2008

Reuni Kecil kelas I-2 SMP 11




Wow apa jadinya 22 tahun gak ketemu temen lama? Yang ada pastinya rame. Ternyata si ibu ini sudah punya anak 3, si ibu itu jadi dokter, si X masih lajang. Pokoknya seru abis.

Meski ini bukan ketemuan pertama bagi sebagian besar yang datang, karena mereka sempat barengan di SMA 6 Mahakam Jakarta. Tapi Ini ketemuan pertama buat gw sama mantan teman sekelas waktu SMP 11 Kebayoran Baru. Waktu itu kita sekelas tahun 1983-1984. Kebayang kan dulu culunnya kita. Eh ketemuan lagi, dan tentunya ....masih culun! hihi....

Thx untuk Buchori, Arivin, Prima M dan S, Desy, Ristina, Desyana, Lina, Reny, Eva Jujuk. Sayang yang kita tunggu bos Yogi gak sempat gabung. Padahal mau ditodong traktiran.

Next time semoga yang ikutan lebih banyak.

*lokasi Chatter Box Cafe, Citos Jakarta, Jum'at 21 Nov'08.

Jumat, 14 November 2008

Ada yang Tahu?

Kenapa saya tak bisa posting tulisan ya?

Bahan yang sudah saya buat di word, saya copy paste kemari selalu ditolak. Selalu muncul tulisan javascript..bla..bla..

Ada apa ya?

Senin, 03 November 2008

Luka di Champs Elysees

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Rosita Sihombing
Cerita mengenai TKI seolah tak ada habisnya. Kabar yang mencuat umumnya selalu kisah pilu. Kalaupun ada cerita manis, sering hanya menjadi bumbu. Lebih banyak cerita miris yang sampai ke telinga. Padahal TKI kerap disebut sebagai pahlawan devisa, lantaran derasnya arus uang yang mengucur ke tanah air dari sejumlah negeri di timur tengah atau Asia Timur.

Tapi yang terjadi, mereka selalu beroleh perlakuan menyakitkan. Tak hanya luka batin, bisa pula sakit badan. Bahkan tak sedikit yang berujung pada kematian.

Buku karya Rosita Sihombing ini memotret sedikit pilu yang dihadapi sosok pahlawan devisa. Belum banyak memang karya fiksi yang dengan sengaja memotret pekerja migran sebagai tokoh sentralnya.

Sebelumnya Wina Karni, pekerja migran di Hongkong pernah menuliskan kisah-kisah pilu yang dialami pekerja migran dalam bukunya. Kisah yang ditulis Wina sebagian merupakan pengalaman empiris penulisnya. Karenanya, membaca kisahnya seolah mendengar curahan hati seorang TKI.

Berbeda dengan Wina, Rosita bukanlah pekerja migran. Kendati demikian, Ita cukup serius melakukan riset mengenai keberadaan TKI yang terdampar di Paris. Ia melakukan riset cukup panjang sebelum melahirkan karyanya ini. 4 tahun dibutuhkan untuk mengumpulkan bahan mulai dari kehidupan para imigran illegal di Perancis hingga kerumitan pemakaman ala Perancis.

Hasilnya? Tak mengecewakan, meski tak bisa dibilang sempurna. Ita dengan piawai mengaduk-aduk emosi saat memaparkan situasi batin Karimah -TKI asal Lampung yang mengalami perlakuan tak menyenangkan dari sang majikan asal Arab.

Cerita seru sebenarnya terjadi begitu Karimah memutuskan kabur dari cengkeraman majikan yang tengah berlibur ke Paris. Saya membayangkan Karimah bakal seperti Macaulay Culkin di Home Alone yang tersesat di New York. Ia bakal menemui banyak kesulitan di negeri yang bahasanya tak ia mengerti.

Tapi yang terjadi, justru bagian ini paling sedikit dieksplore oleh penulis. Setelah kabur, ada bagian yang loncat hingga akhirnya sang tokoh melahirkan anak. Padahal kalau saja Ita sedikit sabar dan menuliskan lika-liku perjuangan Karimah setelah kabur, ceritanya akan jauh lebih mencekam.

Selain itu, model penceritaan dengan tokoh 'aku' ternyata membatasi keluasan imaji penulisan. Tak diceritakan bagaimana situasi pasca kaburnya karimah dari sisi sang majikan. Saya bayangkan pasti complicated! Sebab menyangkut nasib manusia, sang majikan pasti mencari-cari keberadaan sang TKI.

Selain masalah tadi, ada beberapa hal yang cukup mengganggu. Di awal saya mendapati ketidak konsistenan penyebutan nama, entah ini kesalahan penulis atau kesalahan cetak dari penerbit? Misalnya di halaman 29, 32 dan 33. Berkali-kali penulis menuliskan Marina, TKI lain yang satu rumah dengan Karimah sebagai Marinah. Ini membingungkan, karena seolah ada tokoh lain di rumah itu.

Lepas dari itu, buku ini menarik diikuti. Saya nyaris tak percaya kalau ini adalah novel pertama penulis. Karena penulis yang sudah mukim di Perancis sejak tahun 2003, berhasil membangun imaji pembacanya mengenai Paris secara detil. Keindahan Champs Elysees terekam dengan begitu gamblangnya. Ia juga berhasil menggambarkan dua hal yang bertolak belakang, luka batin seorang TKI di sebuah kota yang gemerlap dan menggoda. Seolah menggambarkan putaran nasib, ada luka, juga ada suka.

*foto ninis bergaya ala Karimah

Jumat, 31 Oktober 2008

Nabila Ikut Audisi Idola Cilik

Hari Kamis (30 Okt) Nabila kesampaian ikut audisi Idola Cilik 2 RCTI. Ini mimpi nabila sejak lama ingin ikut sebuah audisi. Memang dia tak pernah bercita-cita jadi penyanyi, tapi dia bermimpi tampil di sebuah panggung yang dilihat banyak orang.

Saya dan bundanya sebenarnya agak keberatan kalau dia ikutan audisi semacam ini. Bukan ajangnya, tapi lebih pada proses audisi yang melelahkan. Tapi karena dia ngotot pengen ikut, ya sudah. Saya izinkan dengan banyak catatan.


"Kakak nggak boleh bete lho, karena audisinya yang ikut ribuan anak, dari pagi sampai sore." pesan saya. Dia hanya mengangguk kesenangan.

"Jangan nangis ya kalau nggak lolos, karena yang dipilih cuma sedikit dari banyak yang ikut." Lagi-lagi dia hanya mengangguk.

Akhirnya diantar bunda yang rela bolos ke kampus, Nabila pun ikut audisi di gedung Pertamina Simprug, Jakarta Selatan.

Apa yang saya bayangkan ternyata kejadian. Jam 12, bunda sms belum dapat nomor, situasi ricuh, orang saling serobot, Nabila sempat nangis karena kepanasan dan capek. Udah gitu, antriannya panjaaaaaaaaang banget! Situasi memang tak terkendali. Gak keitung lagi berapa yang pingsan dan menangis kepanasan.

Bunda juga sempat melabrak beberapa ibu yang sengaja menyerobot antrian. Bunda memang paling gatel sama orang yang gak teratur, mengambil hak orang yang sudah antri berjam-jam.

Penyelenggara sama sekali nggak antisipatif dengan situasi. Nama besar RCTI gak jaminan proses audisi berjalan rapi dan teratur. Panitia menurut bunda gak profesional. Ketika dikomplain, mereka hanya jawab, "Kami gak nyangka bu pesertanya sebanyak ini. Udah gitu pesertanya pada main serobot nggak bisa diatur!!" Huh deh, kenapa juga bikin audisi yang dipromo di mana-mana. Kalo cuma pengen diikuti 10 orang aja, bikin aja audisi tertutup!

Setelah nunggu sejak pagi, Nabila baru masuk ruang audisi pukul 14.00. Itupun hanya perlu waktu gak kurang dari 10 menit nyanyi refrain lagu Laskar Pelangi.

Meski menyebalkan proses menuju audisinya, tapi bagi Nabila ini menjadi pengalaman tak terlupakan. Kami memang ingin memberi pelajaran bagaimana rasanya berkompetisi bagi Nabila. Dan meski tak lolos, ia cukup bisa mengerti betapa kerasnya sebuah kompetisi.

*gambar diambil dari sini, cover album Idola Cilik 1. bunda nggak sempet moto!

Sabtu, 04 Oktober 2008

Hebohnya Nonton Laskar Pelangi

Nyari film yang 'aman' dan inspiring untuk tontonan keluarga saat ini bisa jadi susah-susah gampang. Bahkan untuk sinetron pun yang paling 'aman' seperti Para Pencari Tuhan, saya masih kurang sreg untuk ngajak nonton anak-anak, karena banyak dialog yang 'sangat dewasa' dan jauh dari nalar anak.

Makanya ketika Laskar Pelangi mulai tayang di bioskop saat puasa, saya sudah gembar-gembor, lebaran nanti kita harus nonton film ini. Alhamdulillah semua anak menyambut dengan sukacita.

Gayung pun bersambut saat kita launch rencana ini ke sepupunya anak-anak. Semua pengen ikutan. Bahkan adik ipar yang lagi mudik lebaran dari Malaysia setuju nraktir kita semua. Hmm..siapa takut!

Akhirnya lebaran hari ke-2 setelah kelar silaturahim, kami ber-12 nobar di Planet Hollywood. Karena membawa 6 bocah cilik, sedari awal kami sudah memperkirakan 'hebohnya' acara nobar ini. Di awal semuanya masih terpaku dengan aksi Ikal dan kawan-2. Sesekali mereka tertawa dan nyeletuk mengomentari keluguan anak-anak Laskar Pelangi.

Masalah muncul di tengah film, 4 dari para kurcaci nggak betah duduk manis. Maka menclok-menclok lah mereka ke bangku yang masih kosong di bagian depan, ketawa-ketiwi, teriak dan...............Ninis -sibungsu kami muntah sodara-sodara!

Meski diwarnai kehebohan, film ini sendiri cukup 'inspiring', memberi semangat untuk siapapun, bahwa dengan perjuangan, hidup bisa diubah. Yang saya kagumi dari film ini, Riri Riza dan timnya berhasil memvisualkan suasana 70-an dengan lumayan detil. Suasana Belitong yang bergerak saat Timah berjaya, atau muram saat timah keok berhasil ditampilkan.

Dari sisi akting, saya kagum dengan Cut Mini yang cukup berhasil membawakan perannya sebagai Bu Muslimah. Selain itu juga anak-anak Belitong yang bermain sangat natural. Ini sebuah bukti bakat tak selamanya ada di kota. Dari pulau terpencil pun ada bakat akting yang luar biasa.

Dan lebih penting dari itu, lewat film ini saya bisa mengenalkan pada anak-anak, "ada Indonesia yang lain", yang anak-anaknya punya semangat luar biasa dalam belajar. Sebuah pembelajaran yang tak saya dapatkan dari sinetron dan film lain yang hanya menjual misteri, cinta dan lelucon vulgar.


*gbr dari laskar pelangi the movie.

Selasa, 23 September 2008

Lintas 5 TPI - Faiz Penulis Cilik Indonesia




Profil Faiz di program berita Lintas 5 TPI. Tayang di segmen Aku Cinta Indonesia, 13 Agustus 2008, dalam rangka HUT Proklamasi RI ke 63.

Rabu, 10 September 2008

Measuring the World... - Angket Komunitas Multiply Indonesia.

http://srisariningdiyah.multiply.com/links/item/56/Angket_Komunitas_Multiply_Indonesia.
HI, kalo ngerasa bagian dari Komunitas MP ID ikutan dong ngisi angket ini. caranya gampang kok.

Memarahi Anak Saat Tarawih

Setiap ramadhan saya selalu membuat target tak tertulis, baik bagi pribadi maupun untuk keluarga. Biasanya target itu ada yang jalan, kurang sempurna dan tidak. Tapi saya pastikan selalu ada target, setidaknya memacu hidup untuk menjadi lebih baik.

Tahun ini selain ingin terus meningkatkan mutu ibadah, saya punya target untuk anak-anak. Ihsan makin bagus puasa, tadarus dan kesabarannya. Nabila mulai mencoba berpuasa penuh. Dan bagi si kecil Ninis paling tidak jadi semangat ikut ritual ramadhan yang kami lakukan.

Untuk Ihsan dan Nabila saya agak lega, dengan pengawasan ketat meski susah payah, keduanya bisa diarahkan. Tapi khusus si bungsu, kami memang tidak memaksanya untuk ikut puasa karena secara fisik belum memungkinkan. Ia harus minum susu sekian jam sekali! Ya sudah, paling tidak dia tambah mengerti apa itu puasa dengan melihat kami tidak makan minum bersama dia sepanjang hari.

Meski tak puasa, Ninis kerap ikutan ke mushola untuk tarawih. Dan kemarin muncul masalah, dia mogok ke mushola. Dibujuk siapapun tetap tak mau, dia nangis meraung-raung. Saya curiga, karena tak biasanya dia begitu. Setelah dipancing-pancing, ternyata dia trauma ke mushola! Hah?

Beberapa hari silam dia dan beberapa kawannya sempat dibentak seorang bapak karena berisik saat pelaksanaan sholat. Saya sempat melihat saat si bapak membentak keras sekali. Sempat kepikiran kok begitu sih sama anak kecil! Tapi sudahlah, mungkin itu reaksi spontan si bapak, toh Ninis juga salah, berisik saat sholat!

Efeknya ternyata dalam sekali bagi Ninis. Dia begitu ketakutan. Saat itu ia langsung lari ke pelukan bundanya. Dan semalam, ia mogok ke mushola. Waduh, puyeng juga kalo keterusan. Dan ternyata akibat bentakan itu (si bapak membentak lebih dari sekali), ada beberapa anak lainnya yang juga gak mau datang lagi ke mushola.... Duh.

Kamis, 04 September 2008

Speedy...aarrggghhhhh!

Sudah beberapa hari ini Telkom Speedy kami macet. Semula hanya sebentar, setelah modem dimatikan, bisa kembali aktif. Tapi sejak semalam, benar-benar menyebalkan. Koneksi internet putus total. Semua kabel yang terkait internet sudah diutak-atik, tapi hasilnya nihil.

Karena kesal, istri akhirnya telepon juga ke cs-nya Speedy. Katanya sih ada trouble di jaringan kawasan Kranggan dan sekitarnya. Yuk mari...

Putusnya jaringan bukan hanya saat jam gretongan (jam 8 malam - 8 pagi) tapi juga saat jam normal.

Menyebalkan (aduh jadi mengumpat!). Mana istri ada beberapa kerjaan yang harus menggunakan inet pulak.

Gimana Telkom Speedy? Iklan sih gencar bener di mana-mana, tapi kok sering bikin kuciwa yak..

Kalo gitu ganti aja iklannya Speedy..
speed you can not trust!!

Speedy...aarrggghhhhh!

Sudah beberapa hari ini Telkom Speedy kami macet. Semula hanya sebentar, setelah modem dimatikan, bisa kembali aktif. Tapi sejak semalam, benar-benar menyebalkan. Koneksi internet putus total. Semua kabel yang terkait internet sudah diutak-atik, tapi hasilnya nihil.

Karena kesal, istri akhirnya telepon juga ke cs-nya Speedy. Katanya sih ada trouble di jaringan kawasan Kranggan dan sekitarnya. Yuk mari...

Putusnya jaringan bukan hanya saat jam gretongan (jam 8 malam - 8 pagi) tapi juga saat jam normal.

Menyebalkan (aduh jadi mengumpat!). Mana istri ada beberapa kerjaan yang harus menggunakan inet pulak.

Gimana Telkom Speedy? Iklan sih gencar bener di mana-mana, tapi kok sering bikin kuciwa yak..

Kalo gitu ganti aja iklannya Speedy..
speed you can not trust!!

Rabu, 03 September 2008

Mushola Kami




Ramadhan ini alhamdulillah ada yang baru di lingkungan kami. Setelah setahun tinggal akhirnya kami bisa punya mushola sendiri. Sebuah mushola kecil namun insya Allah membawa berkah bagi kami.

Meski mungil dan sederhana, namun mushola ini memiliki riwayat penuh perjuangan.

Kami nyaris tak memiliki mushola jika tanpa perjuangan kesana kemari. Ceritanya, setelah pihak pengembang memberi lampu hijau pembangunan mushola, masalah kemudian muncul. Ada warga (non muslim) yang keberatan tanah depan rumahnya dibangun mushola. Alasannya, saat membeli rumah tidak digambarkan akan dibangun mushola. Waduh!

Lokasi mushola kami memang berdiri diatas taman belakang komplek. Karena terbatasnya lahan, satu-satunya lokasi yang bisa dibangun mushola ya di tempat itu. Setelah melakukan pendekatan yang lumayan alot, akhirnya warga tersebut melunak.

Tapi masalah belum usai, kali ini ia khawatir jika taman dibangun mushola nanti banjir. Ok, akhirnya kami sepakat membuat desain yang ramah lingkungan, dibuatlah mushola melayang bak rumah panggung.

Karena proses negosiasi itu memakan waktu, akhirnya pembangunan pun baru dimulai awal Agustus silam. Wah, sebulan kurang dong menjelang ramadhan! Bismillah aja...tutur rekan panitia pembangunan mushola. Tukang pun bekerja spartan. Berkat sumbangan warga, sejumlah pernik mushola pun terkumpul meski bangunan belum kelar. Hingga kerja bakti tanggal 31 Agustus 2008 pun digelar demi merapikan bangunan yang belum jadi itu.

Tapi tekad sudah bulat, kami harus sholat tarawih disini sejak malam pertama! Akhirnya berkat izin Allah, minggu malam lalu kamipun bisa melaksanakan shalat tarawih pertama kami meski kondisi mushola belum 100 persen ok. Dinding masih basah cat, atap belum tertutup, jendela belum berkaca, tangga belum terpasang. Pokoknya serba darurat. Alhamdulillah, semua itu tak mengurangi kekhusyukan ibadah.

Dan lebih penting lagi, anak-anak tak perlu lagi jauh untuk tarawih. Do'akan semoga mushola mungil ini bisa menjadi perekat ukhuwah dan memberikan pencerahan bagi kami warga komplek.

Selasa, 02 September 2008

Tolong dong!

Tolong di forward ya..... dan pliss dirantaikan....

Dicari golongan darah AB, dan bersedia membantu seorang sahabat: dian_USD, ekonomi 06 kanker otak stadium 4.

Hub: Ketut (081804167497).

Tolong disebarkan...

Thanks banget ...cuma copy paste doang udah ngebantu sesama. :-)

Kamis, 28 Agustus 2008

Melihat Bakat dan Kegemaran Anak

Memupuk bakat dan ketrampilan anak sejak dini ternyata susah-susah gampang. Sejak awal saya dan istri memberi kebebasan 3 anak kami untuk mengeksplor kemampuannya.

Si sulung Ihsan sejak awal sangat menyukai kegiatan fisik selain ngutak-ngatik game komputer. Ia sangat gemar sepak bola dan futsal. Saat kecil, bangun tidur sudah main bola di teras rumah, pulang sekolah pun begitu. Bahkan kalo sudah main di lapangan kerap lupa waktu! Kalo sudah begitu, si bunda yang ngamuk-ngamuk..

Awalnya kami tak sadar, itu kami anggap hanya sekedar keisengan belaka. Tapi karena ditekuni, eh sekarang malah jadi hobby yang menghasilkan prestasi. Bahkan kemarin saat 17-an dia dan tim futsalnya juara 1 di sekolah dan juara dua di RW. Wah bangga banget saat Ihsan menunjukkan hadiah kemenangannya. Memang sih tak seberapa, tapi nilainya itu yang membanggakan. Di sekolah dapat jam dinding, sementara di RW dapat uang 300 ribu dibagi rata ber-10.

Lain lagi cerita si tengah Nabila. Sejak kecil kami amati dia lebih nyeni, setidaknya dibandingkan ayah-bunda dan masnya. Karena cewek, ia lebih centil, ekspresif, dan selalu ingin tampil. Karenanya, tak heran saat TK kecil ia sudah tampil di panggung 17-an menari bersama kawan-kawannya yang semuanya SD.

Belakang hari, ia minta les menari Bali. Kami tak pernah memintanya untuk ikut kursus, tapi benar-benar dia yang meminta. Katanya ingin menari biar bisa keliling dunia! Wow! Dan belum sebulan les tari, ia minta tampil menari di panggung 17-an RT kami. Permintaan yang semula mengundang tanya sang bunda maupun guru tarinya. Bunda agak sangsi sebab Nabila anak yang moody, bunda cemas jangan-jangan malah mogok di panggung.

Tapi dengan pede dia buktikan bisa menari Pendet di hadapan warga secara tunggal, meski belum lancar-lancar bener! Dan pekan lalu untuk pertama kalinya ia pentas 'beneran' di JACC Tanah Abang. Jika di pentas 17-an di lingkungan rumah hanya ditonton kami sekeluarga, maka saat tampil di JACC kami berbagi kebanggaan dengan mbah kakung dan mbah putrinya anak-anak.

Senang rasanya melihat mereka bahagia dan bangga dengan pilihannya. Kami memang tak bisa memberikan fasilitas melimpah, tapi kami memberi ruang yang sangat lebar bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang.

Teruslah berkembang anak-anakku!

*foto atas: Ihsan (celana hijau) dengan tim futsalnya.

*foto bawah: Nabila sebelum pentas 17-an

Selasa, 19 Agustus 2008

17-an di Cibubur




Momen tercecer dari perayaan 17-an di komplek kami. Ini adalah momen pertama berkegiatan bersama, setelah setahun tinggal. Lumayan seru, hampir semua warga yang sudah menghuni rumah disini ikut serta.

Senang, karena bisa terbebas dari rutinitas sejenak. Biasanya sebagian besar kami disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Say hello hanya sempat saat berangkat kerja atau akhir pekan.

Meski tak banyak jenis lomba yang digelar, tapi mencakup semua kalangan usia. Untuk balita ada lomba menangkap ikan. Anak-anak ada lomba makan kerupuk, memasukkan paku di botol, memecahkan balon, serta bakiak race. Untuk ibu-ibu ada lomba balap karung dan bakiak race. Sementara kaum bapak ada lomba gaple, badminton dan tenis meja. Sedangkan untuk keluarga, digelar aerobik dan jalan santai.

Selain itu digelar pula Tasyakuran 17-an berisi renungan dari seorang sesepuh komplek. Di akhir acara juga ada malam ramah tamah serta pentas seni. Nabila sempat tampil menari Bali disini.

Sebagai warga saya ikut senang acara ini meriah. Kami juga bisa membaur sedemikian rupa dan melupakan perbedaan yang sempat muncul di masa awal tinggal di komplek ini. Semoga tahun depan lebih baik dan kami makin guyub.

Oya, berhubung ketua panitianya orang o-channel, acara ini juga diliput kru o-channel dan tayang di acara Gado-gado Jakarta, 19 Agustus 2008.

Senin, 11 Agustus 2008

Teganya, Ayah Gantung Anak di Pohon

Stress akibat tekanan ekonomi kerap membuat orang tua gelap mata. Salah satunya terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah. Seorang ayah tega mencekik anaknya hingga tewas. Dan lebih mengenaskan lagi, jasad si anak berusia 6 tahun itu digantung di atas pohon!

Duh, hidup memang keras, tapi janganlah ambil jalan pintas yang mengorbankan nyawa orang lain.  Apalagi anak kandung sendiri!

Wah, nggak bisa nulis lagi. Saya hanya bisa tertegun dan tercenung. Semoga saya dijauhkan dari niat berbuat kekerasan pada siapapun, meski himpitan hidup sesulit apapun.

Semoga Bahar--nama bocah itu, mendapat tempat terindah disisi-Nya.

*gbr diambil dari sini.
==========
Berita diambil dari Kompas.com, Senin, 11 Agustus 2008 | 21:28 WIB

PEKALONGAN, SENIN- M Teguh Santosa (38) ternyata tak seteguh dan sekuat namanya. Diduga karena stres, ia tega menggantung anaknya di pohon mangga. Tentu saja Makmur Baharullah (6) tewas. 

Peristiwa tragis yang terjadi Desa Rowo Kembu, Kecematan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (11/8), ini pertama kali diketahui ketika salah seorang warga, Warjo (72).

Saat itu Mbah Warjo bermaksud buang hajat di sawah. Di tengah jalan ia melihat seseorang sedang tidur di bawah pohon mangga. Karena tak ada yang ganjil, ia berlalu begitu saja. Akan tetapi, ketika ia kembali dari buang hajat dan melintas di jalan yang sama, matanya tertumbuk pada sesosok tubuh yang menggantung di pohon mangga, persis di atas Tegun tertidur.

"Semula saya tidak tahu, jika yang tidur di bawah pohon adalah Teguh. Saya semakin terkejut ketika melihat di atas pohon mangga ada anak tergantung dalam kondisi sudah tewas," katanya.

Warjo kemudian menghubungi tetangga lainnya, yaitu Kusnoto (60) dan melaporkan kasus itu ke Ketua RT 09/ RW 04, Bambang Supriyatin. Saat tiba di lokasi kejadian bersama warga, Teguh Santosa sudah di atas pohon sambil bertiduran.

Ketika didatangi oleh sejumlah warga, Teguh berusaha menjatuhkan diri dari pohon mangga. "Saat ditanya dirinya mengatakan anaknya sudah dibunuh karena dipanggil Tuhan," katanya.

Petugas yang mendapat laporan dari warga mendatangi lokasi dan mengevakuasi korban yang sudah kaku dan tak bernyawa. "Posisi anak itu terikat dengan sobekan kain sarung di salah satu dahan pohon mangga setinggi sekitar 3,5 meter" kata Ketua RT 09, Bambang.

Jenazah Makmur kemudian diturunkan dan dibawa ke RSUD Kraton untuk divisum, sedangkan tersangka Teguh diamankan di kantor polisi setempat. 

Sering marah-marah

Menurut kakak kandung Teguh bernama Ida, Teguh dalam beberapa hari terakhir memang sering marah-marah dan berkata sendiri seperti orang stres. "Terakhir, adik saya (Teguh Santosa) berbicara sendiri dan marah-marah tentang masalah BLT," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Pekalongan Ajun Komisaris Besar Aan Suhanan melalui Kepala Kepolisian Sektor Wonopringgo Ajun Komisaris Prajoko mengatakan, polisi belum bisa memastikan motif pembunuhan. Namun dari pemeriksaan sementara polisi mencurigai kejiwaan tersangka yang menjawab seenaknya dan terlihat tidak menyesal.

"Kepada penyidik, tersangka mengakui membunuh anaknya karena dia sayang dan ingin mempertemukan anaknya dengan Tuhan," katanya. 

Sebelum peristiwa itu, tersangka mengaku membawa istrinya, Wiwid (29) dan dua anaknya, yaitu Nurdin (8) dan Makmur Baharullah (6) ke sawah untuk diajak menghadap Tuhan. "Namun tersangka baru sempat membunuh anak bungsunya karena anak sulung dan istrinya minta pulang," katanya.


Rabu, 06 Agustus 2008

Parahnya Perilaku Berkendara Kita

Pagi tadi saat bareng istri menuju terminal bis Kampung Rambutan, motorku nyaris terjatuh dipepet mobil. Kami yang tengah melaju pelan di kiri jalan, dibikin kaget dengan mobil yang tiba-tiba belok kiri. Tanpa lampu sen, jelas membuat kami sempat kalang kabut. Untung laju motor tak seberapa, hingga masih sempat ngerem.

Istri langsung teriak ke sopir yang ternyata perempuan untuk nyalain lampu sen. Parahnya, dia cuma cengengesan aja menanggapi teriakan istri.

Ini bukan sekali dua saya mengalami peristiwa serupa. Alhamdulillah sejauh ini selamat.

Perilaku warga yang seenaknya di jalanan memang memprihatinkan. Beberapa kali saat pulang malam saya hampir ditabrak pengendara motor yang muncul dari kegelapan tanpa menyalakan lampu. Entah malas menyalakan lampu atau kebetulan lampunya rusak, yang jelas tindakan itu merugikan orang lain.

Lebih 60 tahun merdeka, saya merasa perilaku berkendara kita belum merdeka. Jalanan seolah milik sebagian orang, hingga banyak yang merasa bebas melajukan kendaraan tanpa aturan. Tak ada kepedulian, memikirkan keselamatan orang lain pun tak pernah. Duh!

Mungkin ini tuah dari mudahnya mendapatkan SIM di negeri ini. Sehingga tak ada standarisasi perilaku saat berkendara. Aturan tinggal aturan...

*gbr diambil dari sini.

Senin, 28 Juli 2008

Live action Simpsons




Simpsons the real. Lucu juga ternyata kalo Simpsons dibikin versi manusia.

Sabtu, 26 Juli 2008

Kontes Inspirasi dan Harapan

Hi guys yang suka menulis. Punya pengalaman sendiri atau orang lain yang bisa dishare  dan diharapkan bisa jadi inspirasi bagi orang lain? Ada kontes menulis yang bisa kamu ikuti. Selain dapat hadiah, juga akan diterbitkan menjadi buku oleh ESENSI, divisi Erlangga Grup.

====================
LET’S CARE & SHARE

KISAH (Kontes Inspirasi dan Harapan) adalah lomba menulis tahunan yang diselenggarakan oleh ESENSI, divisi dari Erlangga Group. Lomba tahun 2008 ini mengangkat kisah sejati dengan tema:
· Perjuangan Hidup Seorang PSK
· Aku Seorang Homoseks
· Aku Melawan Jeratan Narkoba
· Aku dan Mengapa Aku Selingkuh

Melalui KISAH, ESENSI ingin menggugah hati semua orang untuk berbagi kisah yang memberi inspirasi dan semangat hidup bagi pembacanya.

Syarat dan Ketentuan :
-Peserta adalah warga negara Indonesia, laki-laki maupun perempuan berusia minimal 18 tahun.
-Tulisan bisa berisi kisah hidup pribadi, keluarga, atau orang lain yang memiliki nilai inspiratif
-Cerita ditulis dalam format narasi, baik dalam sudut pandang orang pertama (aku) atau orang ketiga.
-Kisah yang diceritakan adalah kisah nyata, bukan rekaan, terjemahan, saduran, atau jiplakan.
-Karya yang dikirimkan harus orisinal, belum pernah dipublikasikan, baik di media elektronik maupun cetak, dan belum pernah diikutsertakan dalam sayembara lain.
-Naskah diketik dengan komputer sepanjang 10 - 30 halaman A4, jenis huruf Times New Roman 11, dan spasi 1,5.
-Naskah dikirimkan dalam bentuk print out dan file (dalam CD). Sertakan biodata singkat penulis dan narasumber jika menceritakan tentang orang lain), alamat lengkap, nomor telepon,dan foto kopi KTP.
-Tuliskan KISAH di sebelah kiri atas amplop.

Kirimkan naskah ke:

Panitia KISAH
Divisi ESENSI, Penerbit Erlangga
Jl. Haji Baping Raya No. 100
Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur, 13740

Atau via e-mail ke:
kisah@erlangga.net

-Peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 naskah.
-Naskah yang masuk sepenuhnya menjadi milik panitia.
-Naskah paling lambat diterima pada tanggal 31 Agustus 2008.
-Keputusan juri mengikat, tidak dapat diganggu gugat, dan tidak diadakan surat- menyurat.

Juri
Dewi Lestari (Penulis dan pemerhati masalah sosial)
Eunike Sri Tyas Suci, Ph.D. (Wakil dari Esensi)

Hadiah
Pemenang 1 memperoleh uang sebesar Rp5.000.000,- + sertifikat dan paket menarik dari sponsor
Pemenang 2 memperoleh uang sebesar Rp3.000.000,- + sertifikat dan paket menarik dari sponsor
Pemenang 3 memperoleh uang sebesar Rp2.000.000,- + sertifikat dan paket menarik dari sponsor

10 karya terbaik akan diterbitkan dalam bentuk buku oleh ESENSI (Erlangga Group)

Selasa, 22 Juli 2008

Main-main dengan Dumpr




Dapat mainan baru Dumpr.net nih. Situs pengolah foto yang bisa dibuat macam-macam kreasi, mulai dari kubus, sketch, selebrity, hingga pameran foto.

Lucu juga hasilnya setelah diutak atik.

Kunjungi aja di http://www.dumpr.net

Kamis, 17 Juli 2008

Fajroel Rahman for President

Benar kan dugaan saya, setelah RM akan ada lagi tokoh muda lain yang akan memproklamirkan diri sebagai capres 2009. Kali ini Fajroel Rahman. (FR) Sebagian kita mungkin tahu tokoh yang satu ini. Pernah jadi host sebuah acara di Indosiar sekian tahun lewat. Dia juga salah satu dari sekian mahasiswa ITB yang dikeluarkan gara-gara mendemo Pak Rudini tahun 1989 silam.

Dan lagi-lagi FR --seperti juga RM-- juga menggunakan medium Facebook sebagai perkenalan. Rupanya fb sengaja dipilih lantaran popularitasnya tengah memuncak. Pemilihan fb tentunya dengan pertimbangan ia akan beroleh dukungan dari kalangan muda perkotaan yang sadar internet.

Tak salah, tapi juga perlu menggunakan cara-cara yang lebih massal lagi. Agar niat dan pemikirannya lebih diketahui massa. Karena jujur saja, kalau harus disejajarkan dengan tokoh parpol, tokoh macam FR atau RM popularitasnya kalah jauh. Jaringan parpol masih lebih luas daripada sekedar jejaring sosial dunia maya.

Ayo siapa lagi menyusul, makin banyak calon makin baik. Ada alternatif. Btw, kok capres dari kubu "itu" terus ya... Yang lain manna...

Simak ajakan untuk mendukung dirinya sebagai RI-1. Berikut kutipannya:

--------
Setahun tahun kami berkampanye SAATNYA YANG MUDA MEMIMPIN pas 28 Oktober 2007. Tetapi artikelku pertama tentang KEPEMIMPINAN POLITIK KAUM MUDA bertahun 2001 pd peringatan 3 tahun reformasi, tetapi kurang respons karena momentum belum pas nampaknya. Tetapi ketika 10 tahun reformasi lengkap dengan semua kegagalan agenda reformasi karena kepemimpinan yang sudah obsolete dan tak inovatif lagi, tak ada lagi agenda progresif untuk demokrasi dan kesejahteraan rakyat, berarti kepemimpinan nasional harus digantikan dengan kepemimpinan nasional baru.

Ada artikelku di Kompas SELAMAT JALAN PEMIMPIN TUA. Selain regenerasi kepemimpinan nasional menjadi keharusan (necessary), yang tak kalah pentingnya adalah perumusan agenda dan program progresif, selain itu peluang pada regulasi dan political will harus kita perhitungkan matang2. Tetapi yang jelas aku akan maju sebagai presiden RI 2009, mari berdiskusi soal agenda, program, peluang dan uang (pasti). saya mengundang teman2 di manapun berada.


Minggu, 13 Juli 2008

Rizal Mallarangeng for president!

Genderang kampanye partai politik baru dimulai, kandidat pemimpin pun bermunculan. Wiranto, Sutrisno Bachir dan Prabowo sudah wara wiri dengan iklan politiknya jauh sebelum tokoh lain mengudara.

Kini ada satu lagi yang mencoba menawarkan diri menjadi salah satu kandidat Presiden 2009, dia adalah Rizal Mallarangeng--disingkat RM. Ya, orang lebih mengenalnya sebagai presenter sebuah acara di Metro Tv. Melalui situs jejaring perkawanan facebook, RM menyatakan siap membawa harapan baru sebagai calon independen. Hmm...rada-rada mirip dengan tema yang diusung Obama di Amrik sana.

Yang menarik, RM menggunakan jejaring Facebook sebagai awal kampanyenya. Lagi-lagi ia mencontoh kisah sukses Obama yang sangat sadar internet, dan berhasil menyabet nominasi Demokrat dengan dukungan lewat dunia maya yang cukup besar.

Tapi membandingkan Obama dengan RM gak setara lah. Obama sudah banyak berbuat di negara bagiannya sebagai senator. Dan kemunculannya sebagai Capres pun melalui tahapan yang teruji.

Jika hanya mendasarkan pada "kemudaan" dan popularitas, saya kok gak yakin RM bisa. Negeri ini gak cukup dipimpin dengan popularitas. Kandidat mesti mumpuni dan diterima semua kalangan.

Setelah RM mungkin akan banyak lagi tokoh yang mendeklarasikan diri sebagai capres. Era sekarang memang memungkinkan siapapun menjadi calon, punya atau tidak latar belakang parpol.

Sok atuh kawan-kawan Mp-ers, siapa tahu ada yang mau serta juga? Jeng
Ari misalnya...

Selasa, 08 Juli 2008

Sanlatbur




Foto saat kegiatan pesantren kilat liburan di TPI (7-8 Juli). Ihsan dan Nabila ikut diantara 400 peserta.

Meski masih tampak capek usai mudik, tapi keduanya sangat menikmati kegiatan ini. Apalagi ada tokoh pujaan mereka, Entong dan Ronaldowati yang dihadirkan panitia. Capek dan betenya pun kebayar.

Pesantren Kilat Liburan

Kelar mudik hari minggu, Ihsan dan Nabila langsung ikutan Sanlatbur (pesantren kilat liburan) yang diadain kantor ayah. Meski masih keliatan capek karena kurang istirahat, keduanya sangat menikmati kegiatan 2 hari (Senin-Selasa) itu. Paling tidak saya bisa tahu dari cerita mereka usai sanlat yang seru.

Sanlat ini memang beda dengan kegiatan sejenis. Di setting hanya dua hari, dengan waktu pertemuan disesuaikan dengan jam kerja orang tua masing-masing anak. Semula kegiatan ini dibuat 3 hari. Namun karena berbagai pertimbangan , akhirnya dipadatkan 2 hari.

Disini mereka diajak belajar sambil bermain. Mulai dari belajar do'a sehari-hari, menghapal surat pendek, mendengar cerita, hingga sejumlah permainan. Mereka dibimbing sejumlah santri dan da'i-da'i muda. Materi yang disampaikan dibawakan dengan fun.

Di hari kedua, peserta sanlat diberi kejutan, dipertemukan dengan sejumlah selebriti anak. Hadir artis pemeran Entong, Memet dan Topan dari serial si Entong, serta para pemain serial Ronaldowati. Mesjid An-Nida TPI yang menjadi lokasi sanlat sontak berubah heboh. Suasana nyaris tak terkendali. Mirip dengan jumpa fans. Ada yang pengen salaman, minta tanda tangan, sampai foto bareng.

Senang melihat kedua kurcaci kami tertawa bersama kawan2 sebayanya. Liburan kali ini memang sebuah liburan yang padat. Padat acara, padat tawa.

Senin, 07 Juli 2008

Liburan di Nganjuk-Kediri




Ini adalah sebagian rekaman lensa selama Liburan (29 Juni-5 Juli 2008) di kota Nganjuk dan Kediri. Selain kami berlima, ikut juga Bapak, Ibu, bulik dan seorang ponakan. Seru, banyak hal baru bagi anak-anak. Meski melelahkan secara fisik, tapi momen ini tak terlupakan dan menyenangkan. Anak-anak gembira dan relatif tak rewel.

Perjalanan dimulai 29 Juni dari stasiun pasar Senen Jakarta menggunakan KA Bangunkarta kelas eksekutif, pukul 4 sore (telat sejam dari jadwal).

Tiba di Stasiun Nganjuk esok hari pukul 4 pagi. Langsung menuju rumah mbah di desa Ploso. Di sini kami menghadiri resepsi ngunduh mantu seorang sepupu.

Boyongan ke Mrican-Kediri, Selasa, dijemput kakak ipar. Nginap di rumah bu Lik semalam, di rumah 2 kakak ipar (kediri dan nganjuk) masing-masing semalam.

Sempat ke Gunung Klotok, ke gua Selomangleng, naik kuda, kereta mini dan ke museum Airlangga. Di kampungnya mertua di desa Cengkok sempat blusukan di sawah dan main sepeda di pematang sawah.

Kembali ke Nganjuk, sempat menyusuri perkampungan, stadion, gedung juang, dan alun-alun. Tempat terakhir penuh kenangan buat saya, karena saat kecil kerap main disini dan nonton TV bareng almarhum mbah kakung. Dulu selain orang yang kaya banget, di kampung belum ada satupun yang punya tv. Jika ingin nonton tv harus rela mengayuh sepeda ke alun-alun, nonton bareng warga lainnya.

Kami juga sempat ngebakso di sisi alun-alun. Tempat ini dulu sangat populer di kota Nganjuk dan menjadi tempat rendezvous favorit anak muda dan keluarga. Padahal rasa baksonya sih biasa aja, tapi setiap mudik pasti kami sempatkan kemari.

Minggu, 06 Juli 2008

Bertemu dengan keluarga Seleb MP


Baru kenal langsung rumpi

Bermula dari mengintip jadwal keluarga Shanti - Alan ke Nganjuk, akhirnya saling PM-an, dan kopdar deh hari Jum'at (4 Juli). Rencana yang tertunda. Dulu semasa keluarga Alan-Shanti di Depok nyaris ketemu. Sayang karena kesibukan gak bisa datang di Aqeqah Bram.

Senang sekali bisa bertemu walau hanya sekitar 1 jam. Kopdar yang ajaib, karena berlangsung ditengah jadwal ketat kami di Nganjuk - Kediri. Bahkan saat ketemu, keluarga Alan sudah pada wangi-wangi, kami belum satupun mandi sore. Maklum baru saja didrop oleh kakak dari kediri. Seharian kami main di sawah, makanya pada prengus semua. hehehe...

Semula kami berencana main ke rumah keluarga Shanti di Jalan Citarum. Tapi karena kelelahan, akhirnya sepakat ketemu di mesjid dekat alun-alun. Sempat kanjut ke alun-alun dan minum es campur.

Kesan saya, keluarga ini asyik, rame dan hangat. Bram anak yang 'kendhel', brave boy. Iyog lebih cool.

Semoga ini bukan pertemuan terakhir. Mungkin lain kali kita bisa berlibur bareng lagi. Terima kasih Alan, Shanti, Iyog dan Bram.

Liburan Seru di Nganjuk dan Kediri

Akhirnya niat mudik itu terlaksana juga. Seminggu lalu kami sekeluarga berlibur ke Nganjuk dan Kediri, Jawa Timur. Perjalanan yang cukup melelahkan sekaligus menyenangkan.

Melelahkan karena harus membawa 3 bocah, dan kami tiap hari berpindah tempat menginap dari rumah satu keluarga ke keluarga lain. Sebenarnya ini beresiko bagi anak-anak yang fisiknya tak bisa ditebak kondisinya. Tapi kami nekad menempuh opsi ini, lantaran banyak permintaan keluarga yang minta disinggahi. Lagipula sekalian mendekatkan anak-anak pada keluarga besar yang sudah 4 tahun tak disambangi.

Ya, 4 tahun kami tak mudik menengok mertua dan keluarga besar. Kesibukan, pasti jadi alasan klasik. Tapi sebenarnya lebih karena kondisi keuangan. Dua tahun terakhir kami sengaja menabung untuk rumah yang kini kami tempati, sehingga terpaksa 'melupakan' sejenak mimpi berlibur ke Jawa Timur.

Pilihan mudik kali ini juga tak salah, sebab anak-anak sudah makin besar dan lebih mudah diarahkan. Perjalanan menggunakan kereta api Bangunkarta jurusan Pasar Senen-Jombang yang sebenarnya melelahkan, ternyata sangat dinikmati anak-anak. Apalagi ini adalah perjalanan jauh pertama si bungsu dengan kereta api.

Liburan Menyenangkan

Lalu di mana sisi menyenangkannya? Banyak sekali. Anak-anak dapat banyak hal yang tidak mereka temui selama di Jakarta. Bermain di sawah, melihat sapi, naik sepeda di pematang sawah, melihat gunung, makan makanan kampung, semua menjadi memori yang tak terlupakan.

Belum lagi kondisi cuaca yang sangat berbeda dengan Jakarta, membuat mereka makin paham perbedaan. Saat kami datang (30 Juni) cuaca di Nganjuk memang sedang masuk musim angin kencang. Angin bertiup sangat kencang, dengan debu berterbangan sepanjang hari. Di malam hari, angin bahkan bertiup menderu-deru, seolah siap menerbangkan atap rumah.

Mudik kali ini kami juga beroleh bonus, bisa kopdaran dengan salah satu selebriti MP.

*foto bersepeda di pematang sawah by Ihsan.

Sabtu, 21 Juni 2008

Catatan Lapangan Korban Lapindo...!


http://korbanlapindo.blogspot.com/
Luapan Lumpur Lapindo merupakan bencana lingkungan terbesar di dunia. Dua tahun lebih sudah peristiwa ini berlalu, tanpa ada kejelasan penyelesaian. Mungkin Allah sedang memberi cobaan.

Tapi yang pasti, peristiwa ini harus terus dikawal, jangan sampai hilang dari memori bangsa ini. Terlampau menyakitkan bagi warga Porong musibah ini. Ketidak tegasan pengambil kebijakan dalam menyelesaikan masalah ini, serta tidak adanya sanksi bagi pihak yang bersalah, dalam hal ini pihak PT. Lapindo Brantas, menambah pedih luka hati para korban.

Cukup sekali Lumpur Lapindo, dan cukup sudah Bakrie!!

Sabtu, 14 Juni 2008

Rundown 'OUTBOND dengan Adik Panti Korban Bencana Alam' Plus Peserta MP-er

http://imazahra.multiply.com/journal/item/253
Yang peduli dengan pendidikan dan anak yatim, bisa gabung di acara kawan2 MP Jogja. Seru-seruan outbond bareng adik-adik panti asuhan.

Acaranya besok, Minggu. Lengkapnya baca link di atas.

Senin, 09 Juni 2008

Ayo Dukung Indonesia di New7Wonders


http://www.new7wonders.com/
Ayo dukung 3 obyek wisata Indonesia menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia yang baru.

Kali ini Danau Toba, Krakatau, dan Taman Nasional Komodo menjadi nominator. Ketiganya akan melawan 71 obyek wisata lain.

Butuh dukungan kawan2 MP-ers semua, karena voting dilakukan melalui internet. Jangan sampai kalah sama Bukit Timah Singapura yang biasa-biasa saja itu...

Minggu, 01 Juni 2008

Reuni anteve


Anteve Gathering 1997, Salabintana Sukabumi

Hari Sabtu 31 Mei 2008, di rumah keluarga Anita Firdaus, mantan presenter kondang anteve di kawasan Salemba Jakarta Pusat digelar "reuni" kecil anteve. Sebenarnya ini lebih pas disebut temu kangen. Kangen dengan kebersamaan dulu di sentra mulia sekian tahun silam.

Ini juga permintaan anita, yang baru setahun terakhir mukim lagi di jakarta setelah melanglang buana bareng suami.

Sebagian besar yang datang adalah alumni anteve yang kini sudah tersebar di beragam tv nasional. Tapi ada juga beberapa yang masih berstatus karyawan, termasuk sang boss Azkarmin Zaini. Dulu saat kami masih di Sentra Mulia pak Azka adalah Pemred Anteve. Setelah sempat pensiun, tahun lalu pak Azka diminta lagi jadi pemred di star anteve.

Acaranya sih cuma kangen-kangenan, plus gila-gilaan kek dulu. Sayang kebiasaan kita untuk menyerbu makanan seperti dulu, udah gak keliatan lagi. Pada jaim dan udah toku kale...

Yang gw anggap aneh, Anita mengharuskan semua tamu pakai name tag di dada, "Takut salah panggil," katanya. Halah... kek udah pisah puluhan taun.

Gw, Mys plus Ramdan dan anaknya Ais jadi tamu pertama. Menyusul Dian, Dharta, Boy, Agi, APR, Rizal Yussac, Iwan cacing, Fahruri, Farid Jafar Sidik, Tuti, Darno, Pak Arman, Pak Azka, Yana, Ria, Shanta, Olik, Elpris, Budiono, Sapto, Dodi Salman, Nadya, Iwan EE, sampai Herling dan Sarah Murad yang mantan reporter Planet Remaja.

Seru...kapan ya ada lagi?

Foto lain punya Ria anteve bisa ditengok di http://antvnews.multiply.com/photos/album/2/Reuni_News_Sports_antv_

Rabu, 28 Mei 2008

GOLA GONG: THE WORLD HOME


http://www.golagong.com/
Situs pribadinya Gola Gong, pengarang yang beken dengan Balada si Roy dan kini menjadi penggiat Rumah Dunia si Serang Banten.

Selasa, 27 Mei 2008

Lomba Cerita Konyol Remaja 2008


http://www.gramedia.com/detil_newsevent.asp?id=070619094538
Lomba yang unik.
Yang punya kisah konyol bisa ikutan disini.
Lumayan masih ada waktu....
Sapa tahu bakal jadi the next hilman lupus atau raditya si kambing jantan.

Kamis, 17 April 2008

Akhirnya Garis Kejut Itu...

Akhirnya garis kejut (slower) yang kuminta pada manajemen tempo hari, jadi juga. Kini beberapa baris gundukan semen itu ada di sisi kiri dan kanan pintu masuk kantor. Butuh sebulan lebih untuk mewujudkan ini. Tapi lumayan lah didengar dan diperhatikan oleh manajemen kantor.

Sempat kesal juga karena lambannya aksi dari kantor. Padahal sudah banyak korban yang celaka di lokasi sekitar.

Memang kelihatan sepele, tapi saya pikir ada gunanya. Setidaknya bagi pengguna jalan di kawasan ini, sehingga tidak ngebut jika mendekati kantor saya. Apalagi belakangan banyak anak kecil bolak balik untuk audisi ini-itu lah.

Ternyata kecelakaan tempo hari ada hikmahnya, bukan hanya bagi saya juga buat pengguna jalan yang lain. Alhamdulillah. Semoga yang menyetujui dan merealisasikan garis kejut ini menjadi nyata diberi kelapangan rizki dari Allah. Amin..

Senin, 14 April 2008

Bom di DPD PKS Jabar

Pilkada Jabar ternoda. Setelah tenang sejak kemarin, hari ini ada insiden. Kantor DPD PKS di Bandung dilempari bom molotov.

Mungkin ini terkait dengan melenggangnya suara pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf-HADE. Jelas ini bermuatan politis.

Kabarnya pelaku pengeboman adalah orang profesional.

Siapa ya pelakunya? 

Minggu, 13 April 2008

Fenomena HADE

Jujur saya kaget, saat kemarin mengetahui hasil quick count beberapa lembaga yang menempatkan pasangan Heryawan-Dede Yusuf di tempat teratas Pilkada Jawa Barat. Lembaga survey-nya pun bukan main-main, mulai dari Lembaga Survey Indonesia, Lingkaran Survey Indonesia, Litbang Kompas, hingga metrotv. Meski penghitungan suara oleh KPUD belum usai, biasanya hasil quick count tidak akan banyak berbeda dengan penghitungan akhir.

Kenapa kaget, karena dari hitung-hitungan politis matematis, pasangan Hade termasuk underdog, baik dari kekuatan politik maupun popularitas. Dani Setiawan pastinya punya popularitas segunung, lantaran ia adalah gubernur incumbent. Belum lagi Agum Gumelar, yang ketokohannya menasional.

Tapi hasil Pilkada bicara lain. Rupanya pemilih menginginkan perubahan besar. Bosan dengan yang tua-tua--yang mengklaim lebih berpengalaman-- dan lebih memilih yang muda. Menariknya, pasangan incumbent yang diprediksi bakal mendulang banyak suara lantaran didukung soliditas partai Golkar ternyata keok, bahkan menurut quick count mereka ada di tempat ketiga.

Mandulkah Golkar? Entahlah. Ada sementara pihak melihat ini bukti macetnya mesin politik yang dimiliki partai sekaliber Golkar. Dan belum-belum JK selaku Ketua Umum Golkar sudah mengirim ucapan selamat ke kubu PKS lewat Presiden PKS Tiffatul Sembiring.

Bagaimana dengan pasangan Agum? Tampilnya Gus Dur dan Megawati sebagai vote getter saat kampanye rupanya tak lagi mampu mendongkrak suara. Mungkin massa sudah jengah dengan tokoh yang lu lagi - lu lagi. Ini jadi sinyal kencang bagi kedua tokoh yang akan kembali mencalonkan diri dalam Pilpres mendatang.

Yang memprihatinkan, Pilkada Jabar berjalan dengan tingkat partisipasi yang minim. Hanya diikuti 70 persen warga. Ini warning buat politisi. Kegiatan politik makin tak menarik.
 
Tapi yang jelas, Pilkada Jabar memberi bukti cukup kuat bahwa regenerasi perlu dalam politik. Dan ini tak bisa ditawar-tawar.

Selamat (untuk sementara) buat Hade.

Selasa, 08 April 2008

Mari Peduli - Info : Kabar Terbaru Pak Gola Gong


http://peduli.multiply.com/journal/item/129/Info_Kabar_Terbaru_Pak_Gola_Gong
Gola Gong, penulis yang menelurkan karya terkenal Balada si Roy dan juga pendiri komunitas menulis Rumah Dunia di Banten, saat ini sedang sakit pengapuran tulang leher.

Bagi yang mengenal atau pernah membaca karyanya, saya ketuk hati rekan-rekan sekalian untuk sekedar membantunya, baik melalui materi untuk membantu pengobatan yang dijalaninya maupun memberikan sedikit do'a.

Giliran DPR disuap!!

Badan Kehormatan DPR batal gugat Slank soal lagu anti korupsi. Bisa jadi ini terjadi lantaran ditangkapnya seorang anggota dewan Al Amin Nasution dari fraksi PPP dengan tudingan suap, Rabu dibihari.

Suami pedangdut Kristina itu ditangkap KPK di hotel Ritz Carlton bersama beberapa orang lainnya. Kini ia menjalani pemeriksaan di gedung KPK.

Kasus suap ini seolah melengkapi tragedi suap di negeri ini, setelah terungkapnya borok para aparat hukum, mulai dari pegawai MA yang disuap Harini Wiyoso--pengacara Probosutejo, Suyitno Landung yang disuap mobil oleh tersangka pembobol BNI, komisioner Komisi Yudisial Irawadi Yunus yang nerima suap dari penjualan tanah kantor KY, serta terakhir jaksa Urip Tri Gunawan dalam kaitan kasus BLBI.

Lengkap sudah semua instrumen negeri ini terwakilkan dalam kasus suap dan korupsi. Benar-benar negeri yang subur untuk para koruptor.

Isin aku!! begitu mungkin ujaran Tessy jika ketauan korupsi.

Senin, 24 Maret 2008

Kecelakaan Itu


Sempat ikut rapat siang

Kamis malam yang menegangkan. Niat pulang cepat, eh ketabrak motor di depan kantor pula. Jadinya berdarah, dirawat sebentar di UGD RS Haji dan sempat dirontgen. Untungnya tak ada cidera yang serius.

Malam yang menegangkan, karena dalam semalam di tempat yang sama terjadi 3 kali kejadian sejenis. Cerita lengkapnya baca disini http://udintpi.multiply.com/journal/item/186/Long_Weekend_tak_Terlupakan

Terima kasih buat teman-teman yang ikut repot.

Foto diambil dari MP-nya anak TPI.

Sabtu, 22 Maret 2008

Long Weekend tak Terlupakan

Kamis malam. Motor baru saja keluar dari halaman kantor. Saat itu sudah lebih pukul 19.00. Meski di newsroom ramai, namun suasana kantor hari itu lebih sepi dari biasanya. Ya, iyalah long weekend gitu loh.

 

Motor sengaja saya jalankan perlahan sebelum menikung di depan kantor. Sembari bercakap dengan Ira—rekan sekantor-- yang (rencananya) numpang sampai depan, saya perhatikan suasana jalan. Tak terlalu ramai. Satu dua motor/mobil melintas di jalan pintu dua taman mini ini.

 

Motor pun membelah jalan ke kanan yang agak gelap lantaran lampu jalan  malu-malu menyala. Tiba-tiba dari arah kanan saya lihat sebuah motor dengan kencangnya melaju. Saya kok punya feeling ,”gak beres nih motor!”. Kok arahnya ke motor saya yang sudah melalui setengah jalan?, pikirku.

 

Benar saja, belum terjawab semua keheranan saya, Gubrak!!! Saya dan Ira terkapar. Begitu pula dua anak ABG penabrak kami. Sontak saja tumbukan motor pun mengundang banyak orang. Kami dirubung bak selebriti. Ada yang membangunkan kami, mengangkat motor dan memegang kedua ABG tadi.

 

Dengan kesadaran yang alhamdulillah masih penuh, saya cabut kunci motor –khawatir ada yang bawa lari, mengambil hp dan menghubungi Latief yang masih di newsroom. Karena darah terus menetes dari hidung, saya tak mungkin menelepon. Ira akhirnya mengabari Latief minta tolong.

 

Saya yang masih agak linglung kemudian dibawa masuk ke pos satpam sebelum akhirnya dihantar ke RS Haji. Setelah diobservasi di UGD dan dirontgen, alhamdulillah tak ada gangguan apapun akibat tabrakan.

 

Thx ya Allah yang masih memberi kesempatan hidup, masih memberi kesempatan pada saya memperbaiki diri.

 

Terima kasih juga buat kawan2 yang ikut repot, bapak security yang ngurusin motor dan big boss yang sudi menjenguk di UGD.

 

Benar-benar long weekend yang tak terlupakan.

 

*gambar diambil dari sini. Foto lainnya bisa dilihat disana.

Kamis, 13 Maret 2008

Tolak Acara Tak Sesuai Usia Anak


http://www.petitiononline.com/wrmindo/petition.html
Ayo dukung petisi menolak acara tv yang terkesan 'membonsai' usia anak. Efektif atau tidak petisi anak tergantung dukungan MP-ers yang memiliki keprihatinan yang sama terhadap masalah ini.

Ingat, sebelumnya petisi serupa pernah dibuat saat banyaknya tayangan kekerasan seperti Smack Down di tv. Kini tayangan itu tak ada lagi di layar.

Jadi, mari kita lawan bersama dengan mendukung petisi. Bersama kita wujudkan tayangan tv bermartabat bagi anak.

Tolak Acara Tak Sesuai Usia Anak


http://www.petitiononline.com/wrmindo/petition.html
Ayo dukung petisi menolak acara tv yang terkesan 'membonsai' usia anak. Efektif atau tidak petisi anak tergantung dukungan MP-ers yang memiliki keprihatinan yang sama terhadap masalah ini.

Ingat, sebelumnya petisi serupa pernah dibuat saat banyaknya tayangan kekerasan seperti Smack Down di tv. Kini tayangan itu tak ada lagi di layar.

Jadi, mari kita lawan bersama dengan mendukung petisi. Bersama kita wujudkan tayangan tv bermartabat bagi anak.

Tolak Acara Tak Sesuai Usia Anak


http://www.petitiononline.com/wrmindo/petition.html
Ayo dukung petisi menolak acara tv yang terkesan 'membonsai' usia anak. Efektif atau tidak petisi anak tergantung dukungan MP-ers yang memiliki keprihatinan yang sama terhadap masalah ini.

Ingat, sebelumnya petisi serupa pernah dibuat saat banyaknya tayangan kekerasan seperti Smack Down di tv. Kini tayangan itu tak ada lagi di layar.

Jadi, mari kita lawan bersama dengan mendukung petisi. Bersama kita wujudkan tayangan tv bermartabat bagi anak.

Selasa, 11 Maret 2008

Jalan Rusak, Kemana Pajak Kami?

Selepas Isya di jalan hankam raya, sebelum PLN dari arah pondok gede Jakarta Timur.

Belasan kendaraan berjalan sangat pelan menembus malam. Berjalan dengan kendaraan apapun disini harus ekstra hati-hati. Jalanan yang berlubang tiba-tiba berubah menjadi sungai kecil saat hujan. Dan itu bisa berarti neraka. Jika tak kenal medan, salah-salah mobil terperosok atau motor terjungkal. 

Ini bukan isapan jempol tapi fakta! Sepenggal jalan di kawasan ini kondisinya sudah sangat parah. Lubang di jalan beragam bentuknya. Mulai dari yang lebarnya dalam centi meter sampai meter persegi. Setahu saya, sejak tinggal di kranggan lebih dari 7 tahun silam, hanya beberapa bulan jalan ini mulus. Sisanya kami harus berjibaku untuk melewati jalanan ini.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa gak lapor? Bosan rasanya melapor ke aparat terkait. Bahkan kalau tak salah, warga di bagian jalan lainnya sempat menanam pohon, sebagai protes karena jalanan rusak dan tak pernah diperbaiki.

Kemana larinya pajak yang kami bayar selama ini? Harusnya pajak itu mewujud dengan perbaikan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum lainnya.

Jangan paksa saya berenang di kubangan air tengah jalan, hanya agar jalan diperbaiki.

*curhat gak penting, emangnya pemda punya account MP?

Jalan Rusak, Kemana Pajak Kami?

Selepas Isya di jalan hankam raya, sebelum PLN dari arah pondok gede Jakarta Timur.

Belasan kendaraan berjalan sangat pelan menembus malam. Berjalan dengan kendaraan apapun disini harus ekstra hati-hati. Jalanan yang berlubang tiba-tiba berubah menjadi sungai kecil saat hujan. Dan itu bisa berarti neraka. Jika tak kenal medan, salah-salah mobil terperosok atau motor terjungkal. 

Ini bukan isapan jempol tapi fakta! Sepenggal jalan di kawasan ini kondisinya sudah sangat parah. Lubang di jalan beragam bentuknya. Mulai dari yang lebarnya dalam centi meter sampai meter persegi. Setahu saya, sejak tinggal di kranggan lebih dari 7 tahun silam, hanya beberapa bulan jalan ini mulus. Sisanya kami harus berjibaku untuk melewati jalanan ini.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa gak lapor? Bosan rasanya melapor ke aparat terkait. Bahkan kalau tak salah, warga di bagian jalan lainnya sempat menanam pohon, sebagai protes karena jalanan rusak dan tak pernah diperbaiki.

Kemana larinya pajak yang kami bayar selama ini? Harusnya pajak itu mewujud dengan perbaikan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum lainnya.

Jangan paksa saya berenang di kubangan air tengah jalan, hanya agar jalan diperbaiki.

*curhat gak penting, emangnya pemda punya account MP?

Jalan Rusak, Kemana Pajak Kami?

Selepas Isya di jalan hankam raya, sebelum PLN dari arah pondok gede Jakarta Timur.

Belasan kendaraan berjalan sangat pelan menembus malam. Berjalan dengan kendaraan apapun disini harus ekstra hati-hati. Jalanan yang berlubang tiba-tiba berubah menjadi sungai kecil saat hujan. Dan itu bisa berarti neraka. Jika tak kenal medan, salah-salah mobil terperosok atau motor terjungkal. 

Ini bukan isapan jempol tapi fakta! Sepenggal jalan di kawasan ini kondisinya sudah sangat parah. Lubang di jalan beragam bentuknya. Mulai dari yang lebarnya dalam centi meter sampai meter persegi. Setahu saya, sejak tinggal di kranggan lebih dari 7 tahun silam, hanya beberapa bulan jalan ini mulus. Sisanya kami harus berjibaku untuk melewati jalanan ini.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa gak lapor? Bosan rasanya melapor ke aparat terkait. Bahkan kalau tak salah, warga di bagian jalan lainnya sempat menanam pohon, sebagai protes karena jalanan rusak dan tak pernah diperbaiki.

Kemana larinya pajak yang kami bayar selama ini? Harusnya pajak itu mewujud dengan perbaikan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum lainnya.

Jangan paksa saya berenang di kubangan air tengah jalan, hanya agar jalan diperbaiki.

*curhat gak penting, emangnya pemda punya account MP?

Senin, 03 Maret 2008

Jaksa Disuap!

Belum habis kesal dengan penutupan penyelidikan kasus BLBI dengan Antony Salim dan Syamsul Nursalim sebagai obligornya oleh kejakgung, eh 2 hari kemudian (Minggu) justru ketua tim penyelidiknya, jaksa Urip Tri Gunawan, dicokok KPK karena kedapatan nerima duit di rumah Syamsul Nursalim.

Jaksa Urip kontan menolak tudingan itu. Dan bilang kalau duit sebanyak 660 ribu dolar Amrik itu hasil transaksi jual beli permata. Huh! Akal sehat dari mana jualan permata di rumah pengusaha yang kasusnya didrop kejaksaan. Dan penjualnya pun seorang jaksa ketua tim penyelidik. Gila apa?

Negeri ini makin hancur. Moralitas jadi nomor kesekian. Hukum dijadikan barang dagangan. Bener-bener Speechless. Malu saya jadi orang Indonesia.

*gambar diambil dari sini.

Jaksa Disuap!

Belum habis kesal dengan penutupan penyelidikan kasus BLBI dengan Antony Salim dan Syamsul Nursalim sebagai obligornya oleh kejakgung, eh 2 hari kemudian (Minggu) justru ketua tim penyelidiknya, jaksa Urip Tri Gunawan, dicokok KPK karena kedapatan nerima duit di rumah Syamsul Nursalim.

Jaksa Urip kontan menolak tudingan itu. Dan bilang kalau duit sebanyak 660 ribu dolar Amrik itu hasil transaksi jual beli permata. Huh! Akal sehat dari mana jualan permata di rumah pengusaha yang kasusnya didrop kejaksaan. Dan penjualnya pun seorang jaksa ketua tim penyelidik. Gila apa?

Negeri ini makin hancur. Moralitas jadi nomor kesekian. Hukum dijadikan barang dagangan. Bener-bener Speechless. Malu saya jadi orang Indonesia.

*gambar diambil dari sini.

Jaksa Disuap!

Belum habis kesal dengan penutupan penyelidikan kasus BLBI dengan Antony Salim dan Syamsul Nursalim sebagai obligornya oleh kejakgung, eh 2 hari kemudian (Minggu) justru ketua tim penyelidiknya, jaksa Urip Tri Gunawan, dicokok KPK karena kedapatan nerima duit di rumah Syamsul Nursalim.

Jaksa Urip kontan menolak tudingan itu. Dan bilang kalau duit sebanyak 660 ribu dolar Amrik itu hasil transaksi jual beli permata. Huh! Akal sehat dari mana jualan permata di rumah pengusaha yang kasusnya didrop kejaksaan. Dan penjualnya pun seorang jaksa ketua tim penyelidik. Gila apa?

Negeri ini makin hancur. Moralitas jadi nomor kesekian. Hukum dijadikan barang dagangan. Bener-bener Speechless. Malu saya jadi orang Indonesia.

*gambar diambil dari sini.

Jumat, 22 Februari 2008

Gerakan Hidup Bersih dan Sehat


http://berkahsampah.blogspot.com/
Sampah memang kerap membawa masalah. Nah, untuk menggugah kesadaran akan sampah, ikuti lomba slogan dan lomba foto berikut. Siapa tahu bisa ikut menggugah...

Gerakan Hidup Bersih dan Sehat


http://berkahsampah.blogspot.com/
Sampah memang kerap membawa masalah. Nah, untuk menggugah kesadaran akan sampah, ikuti lomba slogan dan lomba foto berikut. Siapa tahu bisa ikut menggugah...

Gerakan Hidup Bersih dan Sehat


http://berkahsampah.blogspot.com/
Sampah memang kerap membawa masalah. Nah, untuk menggugah kesadaran akan sampah, ikuti lomba slogan dan lomba foto berikut. Siapa tahu bisa ikut menggugah...

Minggu, 13 Januari 2008

Reuni Unpad

Bagi rekan-rekan alumni Unpad, mungkin ini berguna bagi kalian. Saya hanya bisa meneruskan informasi ini, karena gak bisa ikutan, soale abis cuti euy! Selamat bereuni!! 

Click to enlarge.

Reuni Unpad

Bagi rekan-rekan alumni Unpad, mungkin ini berguna bagi kalian. Saya hanya bisa meneruskan informasi ini, karena gak bisa ikutan, soale abis cuti euy! Selamat bereuni!! 

Click to enlarge.