Senin, 31 Desember 2007

Mohon Do'anya!!

Tahun 2007 baru saja berlalu. Setiap langkah adalah sejarah. Plus minus, gagal atau berhasil adalah cara pandang. Saya syukuri semua pencapaian itu dengan harapan tahun ini bakal lebih baik.

Menutup tahun, putri kami Nabila sakit. Meski hasil tes labnya negatif DB, tapi trombositnya dibawah normal. Kemarin 158 rb, dan hari ini turun lagi jadi 140 rb.

Dokter memberi dua opsi, dirawat di RS atau di rumah. Kalau di rumah harus dijaga agar tak kekurangan cairan, sehingga tidak dehidrasi. Konon penderita DB cepat drop jika sulit minum.

Kami ambil opsi rawat di rumah dulu hingga dokter ada di RS besok. Kecuali jika kondisinya drop.

Mohon do'anya agar Nabila membaik kondisinya.

Mohon Do'anya!!

Tahun 2007 baru saja berlalu. Setiap langkah adalah sejarah. Plus minus, gagal atau berhasil adalah cara pandang. Saya syukuri semua pencapaian itu dengan harapan tahun ini bakal lebih baik.

Menutup tahun, putri kami Nabila sakit. Meski hasil tes labnya negatif DB, tapi trombositnya dibawah normal. Kemarin 158 rb, dan hari ini turun lagi jadi 140 rb.

Dokter memberi dua opsi, dirawat di RS atau di rumah. Kalau di rumah harus dijaga agar tak kekurangan cairan, sehingga tidak dehidrasi. Konon penderita DB cepat drop jika sulit minum.

Kami ambil opsi rawat di rumah dulu hingga dokter ada di RS besok. Kecuali jika kondisinya drop.

Mohon do'anya agar Nabila membaik kondisinya.

Mohon Do'anya!!

Tahun 2007 baru saja berlalu. Setiap langkah adalah sejarah. Plus minus, gagal atau berhasil adalah cara pandang. Saya syukuri semua pencapaian itu dengan harapan tahun ini bakal lebih baik.

Menutup tahun, putri kami Nabila sakit. Meski hasil tes labnya negatif DB, tapi trombositnya dibawah normal. Kemarin 158 rb, dan hari ini turun lagi jadi 140 rb.

Dokter memberi dua opsi, dirawat di RS atau di rumah. Kalau di rumah harus dijaga agar tak kekurangan cairan, sehingga tidak dehidrasi. Konon penderita DB cepat drop jika sulit minum.

Kami ambil opsi rawat di rumah dulu hingga dokter ada di RS besok. Kecuali jika kondisinya drop.

Mohon do'anya agar Nabila membaik kondisinya.

Jumat, 21 Desember 2007

Selamat Hari Ibu.....

bu, maafkan anakmu

yang kerap alpa padamu

kerap melupakanmu

terlalu asyik dengan persoalan

terlena dengan anak dan istri

terlalu patuh pada deraan kerja yang tak berkesudahan

ijinkan aku memelukmu dalam jarak

ijinkan aku bersamamu dalam sisa usiamu..

bu, selamat hari ibu

meski kutahu kau tak pernah mengenal hari ibu

salam sayang dan hormatku

Kamis, 13 Desember 2007

Hari ini Kami 11 Tahun

Tak ada seremoni atau pesta menggenapi 11 tahun kehidupan rumah tangga kami yang jatuh hari ini. Selain karena kami pada dasarnya tak suka pesta, bagi kami menapaki 11 tahun usia pernikahan yang lebih penting adalah mensyukuri nikmat Allah. Karena telah memberi begitu banyak bagi kami, saya, istri dan anak-anak kesempatan hidup, merajut cinta, meraih mimpi dan mencari ridho Allah bersama-sama.

 

Menikah dan berkeluarga sebenarnya suatu hal yang tak terbayangkan 11 tahun silam. Keinginan menikah sebenarnya sudah ada sejak berumur 20 tahun saat kuliah di Bandung. Namun karena ’tak ada lawan’ dan ’amunisi’, keinginan itu baru mewujud saat usia saya menapaki 26 tahun.

 

Semua memang sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah. Saat saya ajukan keinginan menikah, meski pada awalnya bapak agak keberatan, restu itu akhirnya diberikan. Keberatan bapak bukan karena sosok, tapi lebih pada kemampuan saya menafkahi keluarga. Bapak khawatir dengan pekerjaan saya di sebuah agency yang belum mapan, saya akan kesulitan memanage keluarga.

 

Waktu itu saya yakinkan ortu, selama kami berniat lillahi ta’ala, insya Allah rejeki akan datang dengan sendirinya.

 

Ternyata keyakinan kami dijawab semua oleh Allah. Meski tak berlebih, rejeki setelah menikah ternyata alhamdulillah lancar. Kami bisa memenuhi kebutuhan anak-anak, bisa membeli rumah meski rumah pertama (yang dulu) ukurannya minimalis alias sederhana bertipe 21.

 

Lalu apa mulus-mulus saja kehidupan kami? Tidak juga. Sama dengan keluarga lain, kami juga banyak menghadapi cobaan, ujian dan kendala. Sampai detik inipun saya terus belajar menjadi suami yang baik bagi istri tercinta. Saya juga terus menyelami bagaimana berperan yang pas sebagai teman dan ayah anak-anak. Dua hal ini tak akan pernah selesai dan tidak ada sekolahnya. Sekolahnya adalah pengalaman hidup.

 

11 tahun memang bukan waktu yang sedikit. Tapi juga belum sebanding dengan pengalaman orang tua yang puluhan tahun. Mohon do’a dan dukungannya semoga kami bisa terus bersama hingga akhir hayat.

 

terima kasih ya Rabb

kau telah anugerahkan istri yang solehah

anak-anak yang manis dan berbakti

 

terima kasih istriku

telah sudi menemani lelaki yang jauh dari sempurna ini

 

terima kasih anak-anak

maafkan ayah yang belum bisa mewujudkan semua mimpi kalian

 

terima kasih atas pengertian kalian....

 

*foto : saat ngunduh mantu di Jakarta, Des'1996

Rabu, 12 Desember 2007

Jang2 belajar gitar.WMV




begini nih kalo orang bule ngajar gitar berbahasa jawa....

Kamis, 06 Desember 2007

Blog I Hate Indon...

Beda pendapat adalah alamiah. Kalapun mencuat konflik kata-kata, itupun masih bisa saya tolerir. Tapi apa jadinya jika harga diri diinjak-injak?

Coba lihat "ini", apa pendapat anda? Blog ini dengan sengaja dibuat untuk menimbulkan pertentangan. Paling tidak untuk menyulut emosi kita orang Indonesia (sorry bukan Indon seperti disebut oleh Malaysia).

Saya sih enggan larut dalam permusuhan, selain gak penting, juga karena saya cinta damai. Saya hanya berdo'a buat pembuat blog itu agar hidupnya selamat dunia akhirat. Semoga rahmat Allah selalu menyertai pemilik blog itu.

Selasa, 04 Desember 2007

TAMAN KARYA - PIPIET SENJA - Undangan Menulis Cathar Pasustri

http://pipietsenja.multiply.com/journal/item/229/Undangan_Menulis_Cathar_Pasustri
Pipiet Senja, penulis yang juga Mp-ers, mengajak kawan-kawan yang kebetulan sudah berkeluarga untuk ikutan nulis di bukunya terbaru. Pandangan kawan-kawan mengenai pasangan masing-masing. Ada honornya lho!

Selasa, 27 November 2007

Apa Minumanmu Selepas Makan?

Di rumah sejak dulu saya terbiasa minum air putih sehabis makan. Dan itu terbawa sampai kini setelah berkeluarga. Memang ibu saya tak menceritakan apa khasiat dan manfaat minum air putih selepas makan, tapi yang saya rasakan air putih itu baik bagi pencernaan selepas makan.

Belakangan jika di kantor atau makan di luar, kebiasaan itu berubah. Selepas makan saya kerap minum es, entah itu teh es manis, jus, atau apapun yang ada esnya. Memang saya merasa ada yang kurang dengan minum manis selepas makan. Tapi itu kerap saya lakukan saat makan di kantor.

Sampai akhirnya saya temukan artikel pendek dibawah ini dari milis sebelah. Agak kaget juga ternyata kebiasaan itu tidak baik bahkan beresiko terkena serangan jantung! Nah, lho ngeri gak tuh. Buat kawan-kawan yang punya back ground kedokteran mohon berbagi informasi bener gak hal seperti ini.

gbr. diambil dari sini
=====
artikel lengkapnya:

Serangan Jantung dan kebiasaan Minum Air Panas / hangat....

Artikel ini berguna untuk semua.

Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan dengan SERANGAN JANTUNG!!!!. Secara logik..., mungkin ada kebenarannya.. Orang-orangChinadan Jepang mengamalkan minum teh panas sewaktu makan... dan bukannya air ES. Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas / hangat sewaktu menikmati hidangan!!!!

Kita tidak akan kehilangan apa-apa... malah akan mendapat faedah dari kebiasaan ini. Kepada siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda baca. Memang enak dan segar minum air ES selepas makan, tetapi  akan berakibat fatal !!

Walaubagaimanapun, Air ES akan membekukan makanan berminyak yang baru kita makan. Ia akan melambatkan proses pencernaan kita. Bila lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan banyak saluran dan lama kelamaan ia akan menyebabkan lemak berkumpul dan kita semakin gemuk dan menuju ke arah mendapat berbagai PENYAKIT.

Jalan terbaik...adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat selepas makan.

:Nota penting tentang SERANGAN JANTUNG!!!

Anda perlu tahu bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai terasa pada tangan sebelah kiri. Berhati-hati juga pada permulaan sakit sedikit-sedikit pada bagian atas dada anda.

Anda mungkin tidak akan mengalami sakit dada pada serangan pertama serangan jantung.

Keletihan dan berkeringat adalah tanda-tanda pada umumnya. Malah 60% pengidap SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas tidur. Marilah kita berwaspada dan berhati-hati.

Lebih banyak kita tahu, lebih cerah peluang kita untuk terus hidup...

Sabtu, 17 November 2007

Selamat Ali Muakhir & Benny Rhamdani!

Ada kabar baik saya dapat pekan ini, dua orang kawan yang juga MP-ers bukunya berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu pemenang Adhikarya IKAPI 2007 kategori buku anak-anak. Ali Muakhir dengan bukunya Si Towet di peringkat 2 dan Benny Rhamdani dengan Jika Aku Jadi Kucing di tempat ketiga setelah Clara Ng (Melukis Cinta) diposisi 1.

Ali Muakhir saya kenal melalui MP. Sementara Benny adalah kawan kuliah dulu di Unpad Bandung. Bagi Benny ini bisa jadi puncak karir kepenulisannya, setelah banyak meraih penghargaan saat kuliah dulu.

Selamat buat kalian, ikut senang mendengarnya. Semoga makin kreatif dan terus melahirkan karya-karya menarik bagi anak-anak. 

Rabu, 14 November 2007

Kamis, 08 November 2007

Bike to School

Ihsan si sulung kembali membuat keputusan kecil, yang mungkin bagi sebagian orang hanya keputusan biasa. Namun bagi kami di rumah itu adalah luar biasa.

Juli lalu ia memutuskan tak lagi ikut mobil jemputan dan memilih naik angkot ke sekolah. Ini adalah sebuah keputusan tak biasa dari Ihsan yang cenderung pendiam. Kami di rumah mendukung keputusannya yang tak lagi diantar jemput. Rupanya ia ingin belajar mandiri tanpa dipaksa ayah-bundanya.

Nah, sejak sepekan ini ia bikin keputusan baru kembali. Ia menolak naik angkot! Waduh, sempat bingung juga, lantas mau naik apa? Ternyata ia mendahului saya yang masih bercita-cita mengayuh sepeda ke kantor. Ya, ia memutuskan bersepeda  ke sekolah, bahasa kerennya Bike to School--plesetan dari Bike to Work-nya om Eko!

Karena lokasi sekolah melalui jalan besar dan cukup ramai, akhirnya ayah tiap hari harus mengawal Ihsan saat berangkat sekolah. Semula pengawalan dilakukan sampai halaman sekolah. Setelah sepekan, pengawalan hanya sampai di ujung gang sekolah.

Pulang sekolah Ihsan sudah bisa sendiri, karena jalanan relatif agak sepi. Dan rute yang dipilihnya sengaja jalanan yang banyak turunannya, meski agak jauh.

Senang melihat dia begitu semangat bersepeda. Kami semua di rumah memang senang kegiatan luar ruang. Ini untuk mengimbangi kesenangan anak-anak akan komputer. Ihsan memang sangat senang komputer. Dia bisa berlama-lama hanya untuk main game atau berkreasi dengan software grafis yang ringan. Kalau tak diarahkan pada kegiatan yang multi gerak, kami takut dia tak punya ruang bersosialisasi dengan lingkungannya.

Dengan bersepeda, setidaknya dia menyapa lingkungannya dan lebih peka akan kondisi sekitarnya. Karena dia tiap hari harus melewati pasar, jalanan becek dan kerumitan jalan. Semoga ini jadi bekal dia untuk makin paham terhadap kehidupan.

Rabu, 07 November 2007

Sorry kawan...

Maaf jika akhir-akhir ini jarang ngempi, sehingga jarang membuka-buka halaman kawan-kawan. Bukan apa-apa, di kantor MP dan Friendster diblok saat jam kerja. Paling baru sempat buka usai jam kerja kayak sekarang. Sementara di rumah internet belum normal seratus persen.

Jadi, maaf ya jika belakangan gak intens ngempi lagi. Nanti jika koneksi inet di rumah normal, saya janji kembali lagi....

Selasa, 09 Oktober 2007

Maafkan Kami Kawan...

Dari lubuk hati yang terdalam, izinkan kami berucap

Maaf atas segala tindakan yang tak patut

atas tulisan yang tak elok

atas kata yang tak layak.

Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Batin.

Taqobal Allahu Minna wa Minkum...

Syaifuddin & keluarga

Minggu, 07 Oktober 2007

8 tentang saya!!

Sebelum lebaran mo nuntasin jitakan dari mbak Wirda nih. Bingung juga menilai diri sendiri, selain kesannya membangga-banggakan diri sendiri, itu bukan saya banget! Malu aja harus mereview diri sendiri yang masih terus 'mencari' ini.

Karena pada ngebuka friendster, sekalian aja ikutan cara seperti itu. hehehe.. Praktis! Padahal alasan sesungguhnya ...males! Hehehe... Kalau yang lain memilih 8 komentar terakhir, saya memilih keragaman komentar dari beberapa kawan. Silakan nilai seperti apa saya...

  • Iping : Din, jadi gue yang bikin testimoni pertama nih..? jadi nggak enak nih.... hehehe... Udin yang gue kenal? seperti apa yaa...kok gue sulit ngegambarin yaa...paling nggak kita pernah kerjasama di program pagi...gosip-gosip kaum tertindas hehehe....tapi mesti tetap semangat din...percayalah pada adagium elo akan mendapatkan apa yang telah elo lakukan... gue masih SO7 sejati...tapi itulah musik...
  • Yosi : lelaki yang biasa dipanggil " mas udin " ini ( itu pun kalau didepan umum/ maklum dia termasuk bos kita sewaktu di antepe / tapi kalau di belakang dia boleh saja mengumpat dengan menyebut " udin " saja / hiks..hiks..hiks.... ) .begitu tertarik untuk bergaul secara rileks tanpa harus takut kehilangan kewibawaannya terhadap kita - kita yang menjadi anak buahnya // hebatnya lagi / dia selalu memberikan info segar mengenai situasi kantor //
    lainnya ? ah gak tahu saya .. yang penting dia orangnya asyik // oce dehh .. !!! 813 !! - crime banget yak -
  • Benny : Dimana ada Hanif, di situ ada Udin. Gitu dulu kalo di kampus. Gw cuma
    kadang-kadang aja nyela persahabatan mereka. Dulu waktu masih di sekeloa paling demen nginep di kost-annya. Soal hobi gw banyak yang sama dgn Udin. Jadi kalo dah ngobrol sampe nggak tau siapa yang tidur duluan besoknya. Dia paling demen pake jaket parasut yang dibeli waktu mau main ke rumah Dudi. Warnanya abu-abu. Masih ada ga tuh? perlu dimusiumin tuh jaket. Kalo sekarang dah jadi bos mana mau pake jaket gituan, ya. Eh, jangan lupa beliin buku-buku gw ya buat anak-anak lo.
  • Dyah : apa kabarnya pak produser, lama tidak bertemu kayanya karir makin sukses aja nih??? gua pertama ketemu udin waktu dia baru pertama kali jadi reporter di antv, eh trus sering ketemu di lapangan kalo liputan ternyata dia teman yang asyikk dan enak diajak ngomong...pokoknya sukses buat eloo dechhh
  • Zul : Orangnya emang pendiem, tapi banyak akal... tuh buktinya dah pindah2 kerja mulu... hahaha... Pernah ketemuan terakhir waktu lagi ngliput demo ya Din.. ok bray.. see u in other demo!!...
  • Marsono : "Saifuddin" temen gw waktu sma, one of a few good friend i've ever have. orang-nya pendiem tapi prestasinya banyak banget... pernah jadi pejabat penting di sma...kayaknya nggak ada yang nggak kenal sama doi...he he he. all i can say about him.... he has every good things that a good person should have... well, my bro.. be a tough n wise sword that stand for your FAITH, BRO.... it's very nice to see you again bro.... :) 'n thank's for being there 4 me during hardtimes... i won't forget it..
  • Arni : Halo, temen kuliah.... Dulu gw lihat elo sebagai anak jakarta yg gak jakarta gitu lo.... Gak nyangka ya kita nyemplung di lahan yg sama. Tapi kalo gw setia, elo mah nggak. Gak puas ya? :))
  • Aan : nggak nyangka ketemu di friendser..udin ini teman liputan di dpr, di bappenas.. di tempat-tempat liputan yang penuh perjuangan deh pokoknya :-) kalo dah crita2 ma dia, nih.. seru!! selalu aja ada bahan untuk didiskusikan, diobrolin, dikeluhkan he..he... sukses terus untuk kariermu yaa..

    Mungkin ada benernya pengamatan teman-teman saya mengenai siapa saya. Tapi yang jelas, saya sebenarnya orang yang simpel, pemikir, pendiam, suka jalan, senang mendengar, senang tidur,...sudah berapa tuh ..enam ya..kurang dua apalagi ya?

  • Kamis, 04 Oktober 2007

    Insiden Pagi

    Sejak memutuskan bermotor ke kantor awal puasa lalu, ada kata-kata yang kerap mampir ke telinga saya, “Hati-hati ya Yah...!” Kata-kata ajaib ini begitu sakti bagi saya. Setiap kali menekan gas motor selalu teringat wajah 3 kurcaci di rumah saat berucap “Hati-hati..ya Yah”.

     

    Itu juga yang terngiang di telinga saat pagi tadi melewati kawasan Cilangkap. Dengan sangat hati-hati saya lewati sebuah sekolah TK yang berada di sisi jalan. Baru beberapa saat saya lewati sekolah tadi, tiba-tiba “brak!”. Saya toleh ke belakang...seorang anak TK tergeletak menangis kesakitan.

     

    Suasana berubah heboh, dan saya langsung menepikan motor ke halaman sekolah. Si anak langsung diurut guru sekolahnya. Tanpa banyak bicara saya dekati si anak dan minta maaf padanya. Bagi saya ini lebih penting daripada saya ngoceh mengenai posisi saya saat si anak menabrakkan tubuhnya ke motor saya.

     

    Menurut keterangan seorang ibu, di lokasi yang sama kerap terjadi insiden serupa. Ini terjadi lantaran letak sekolah lebih tinggi dari jalan. Dan anak-anak terbiasa berlari menuruni tanjakan sebelum sampai ke jalan raya. Tanjakan itu sendiri lumayan curam, dan bagi anak-anak yang kelebihan tenaga bisa jadi ajang meluncur yang mengasyikkan meski berbahaya.

     

    Akhirnya saya ajak si anak dan ibunya ke tukang urut terdekat. Alhamdulillah tak ada ‘kerusakan’ berarti di tubuh si anak menurut pengurutnya. Bocah yang kemudian saya tahu bernama Bagas, hanya menderita memar sedikit di kaki dan pinggang.

     

    Ok, Bagas, cepat sembuh ya nak...maafkan oom ya!!!

     

    Sabtu, 22 September 2007

    Para Pencari Tuhan

    Acara televisi kita saat sahur tak beranjak dari yang pernah ada. Perpaduan Kuis jutaan rupiah dan humor. Kalau humornya cerdas dan berbudaya sih, bolehlah. Tapi coba tengok acara STAR di RCTI, Komedi Putarr di TPI atau Saatnya Kita Sahur di Trans, semuanya berisi lawakan gak mutu. Mulai dari saling cela, latah, sampai adegan slapstik gak jelas. Semuanya hanya memancing orang tertawa. Lain tidak.

    Tidak semua stasiun satu suara menyiarkan hiburan gak jelas itu. SCTV yang dulu pernah berjaya dengan Sahur Kita, tahun ini absen menyiarkan tayangan sejenis, dan lebih memilih menayangkan sinetron Para Pencari Tuhan. Ini adalah karya kesekian Deddy Mizwar setelah Kiamat Sudah Dekat dan Lorong Waktu yang sukses secara kualitas maupun rating. 

    Agak surprise juga menemukan sinetron di jam 'humor'. Semula saya agak underestimate dengan kemampuan grup Bajaj, si pemeran utama. Pasalnya mereka dipasangkan dengan aktor kawakan sekelas Dedy Mizwar. Pikir saya, mereka pasti kebanting aktingnya dengan pak haji. Apalagi selama ini mereka dikenal ngebanyol dengan gaya pecicilan.

    Ternyata dugaan saya salah. Sinetron ini enak dinikmati. Jalinan ceritanya sederhana, dengan dialog cerdas dan kualitas akting para pemainnya cukup enak diikuti. Akting Bajaj pun nggak jelek-jelek amat, jauh berbeda dengan saat mereka membawakan Sinekuis setelah acara ini.

    Kisahnya berputar pada tiga hal, pencarian jati diri 3 mantan Napi (dimainkan trio pelawak Bajaj), persoalan kemiskinan dan cinta.

    Satu hal yang menurut saya jadi nilai plus sinetron ini adalah kelihaian Deddy Mizwar memotret persoalan kalangan bawah dengan begitu indah. Ia tak harus membuat kalangan bawah bercucuran air mata demi menangisi nasibnya. Atau baju compang camping seolah-olah miskin.

    Deddy Mizwar mengolahnya dengan bahasa dialog tokoh-tokohnya yang bernas dan menyentuh. Makanya jangan kaget jika kita diprotes orang saat kita tertawa atau paling tidak tersenyum. Karena senyum dan tertawa kita seolah mengejek. Tengok saat penjaga mesjid tersinggung dengan ucapan tokoh Azzam. "teriakanmu membuat kemiskinanku terasa menyakitkan" . Duh.

    Jumat, 21 September 2007

    Rp.1,425 M buat jas, mobil, dan foto

    Kaget juga membaca kompas hari ini, untuk keperluan pelantikan Gubernur DKI yang baru butuh duit 1,425 Milyar. Duit segede gaban itu kabarnya bakal dipake buat beli mobil baru, jas dan pemasangan foto dinding bagi instansi Pemda. Rinciannya, 600 juta buat mobil wagub, 750 jt untuk pembingkaian foto resmi Gubernur dan wakilnya, dan 75 jt untuk jas. Wah!

    Apa iya sebesar itu pengadaan 1000 foto Gubernur yang wajib dipasang di dinding instansi ? Duit nyaris semilyar itu kayaknya keterlaluan. Semewah apa sih foto gubernur itu ? Foto SBY-JK aja nggak segitu-gitunya.

    Belum kerja kok sudah menggunakan dana yang besar banget yak! Andai saja uang itu bisa disedekahkan bagi fakir miskin....

    Senin, 10 September 2007

    [Info] Anak Hilang

    Mohon bantuan anda sekalian. Informasi ini dari milis sebelah. Tolong disebarkan, siapa tahu bisa membantu mencari anak hilang ini.

    TELAH MENINGGALKAN RUMAH SEORANG ANAK DAN PENGASUHNYA (Pengasuhnya masih Saudara dengan orang tua anak tsb)

    ( Hilang pada hari Rabu, tanggal 29 Agsutus 2007, Pukul 11.00 WIB)

    Berikut data-datanya :

    Nama Anak            : Sayid Hafidz Robbani ( panggilan Hafidz)
    Umur                    : 2 (dua) tahun / Laki-laki
    Nama pengasuh      : Heni 
    Umur                    : 40 tahun / wanita
    Kondisi                 : mengalami gangguan jiwa (stress)
    Hubungan keluarga : masih saudara

    Apabila menemukan/mengetahui keberadaan anak dan pengasuh di atas, mohon bantuannya untuk menghubungi orangtuanya sbb :
    Nama orang tua : Bpk Jaenal Arifin dan Ibu Uju Juanah
    Telp : 021 - 791-91369
    HP : 0818 940571 atau 08888413110

    Alamat rumah :
    Jl. Pengadegan Utara Raya Rt.005/05 No.35 Kelurahan Cikoko, Kec. Pancoran, Jaksel ( Samping SDN 03/04, Cikoko ).

    Terima kasih atas bantuan Bapak/Ibu/Saudara/ Saudari.


    Kamis, 23 Agustus 2007

    Raisya Ali ditemukan!

    Raisya Ali, bocah cilik berusia 5 tahun yang diculik sejak 15 Agustus lalu, hari ini akhirnya ditemukan. Beberapa saat lalu ia sudah ada didekapan kedua orang tuanya di Polda Metro Jaya.

    Alhamdulillah!!....Ikut Lega!!

    Senin, 20 Agustus 2007

    70 Lovers!

    SMA Negeri 70 mungkin satu-satunya sekolah di negeri ini yang kelahirannya paling disorot media lokal di Jakarta pada masanya. 5 Oktober 1981 adalah hari pertama penggabungan dua SMA di jalan Bulungan kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, yakni SMAN 9 dan SMAN 11. Mereka 'terpaksa' disatukan dalam identitas baru SMA Negeri 70, karena kerap terlibat tawuran yang amat mengkhawatirkan.

    Penyatuan dua sekolah 'preman' ini awalnya cukup sulit. Masih ada perseteruan antara murid, antara guru dan antara pengelola. Yang satu merasa lebih 'berkelas' dibanding yang lain, sementara yang lain merasa lebih jagoan dari yang satu. Kondisi ini sempat saya rasakan saat tahun 1987 menjadi siswa disini.

    Meski sudah angkatan ke-6, sisa-sisa kejayaan preman masih saya rasakan. Bagi siswa kelas 1 tak pernah merasa tentram di sekolah, karena pasti jadi sasaran pemalakan kakak kelas. Tak selesai di sekolah, di luar sekolah pun kami masih punya musuh abadi saat itu, yakni siswa STM. Berangkat dan pulang sekolah adalah saat yang paling mendebarkan. Mereka kerap memancing tawuran dengan kami.

    Yang paling mengusik memori saya hingga kini, seorang kawan karib pernah ditikam kepalanya oleh kawan-2 STM. Meski tak langsung meninggal, namun 2 tahun kemudian akhirnya ia 'pergi' akibat karat senjata tajam yang  bersarang di kepalanya. Duh!

    Tapi cerita seram itu hanya sebagian kecil dari memori manis di 70. Meski terletak di kawasan elit, sekolah ini cukup egaliter. Tak ada pengkastaan antara the have dan the have not. Saya yang berasal dari kalangan biasa, bebas bergaul dengan semua kalangan, dari kalangan bawah hingga anak menteri dan artis terkenal. Tak ada sekat, tak ada batas. 

    Sekolah pun memberi ruang berekspresi yang cukup lapang bagi siswanya. Alhasil prestasi siswanya pun cukup membanggakan hingga kini. Bahkan kini SMA 70 termasuk salah satu sekolah unggulan di Jakarta. Oya disini juga ada sekolah internasionalnya juga yang biayanya ...waduh 40 jt.

    Tahun ini bakal ada perayaan 25 tahun SMA 70. Kabarnya bakal ada acara gede di Plaza Timur Senayan Jakarta. Ayo 70 lovers ngumpul yuk!!!

    Senin, 13 Agustus 2007

    Pelatihan Terbuka Kesiapsiagaan Gempa

    Pekan lalu Jakarta diguncang gempa. Warga panik dan umumnya tak tahu harus berbuat apa. Nah, informasi ini mungkin berguna bagi kawan-kawan di Jakarta!
    ====

    "Relawan Jakarta Siap!"

    Kamis, 9 Agustus pukul 00.04 WIB, masyarakat Jakarta dikejutkan dengan guncangan gempa. Sebagian besar masyarakat Jakarta, baik yang sudah terlelap maupun yang sudah terjaga berhamburan keluar. Memang pusat gempa bukan di Jakarta, gempa berkekuatan 7,3 SR itu terjadi di 112 km dari Jakarta, tepatnya di kedalaman 284 km laut Indramayu. Guncangan pun dirasakan tak hanya di Jakarta, namun meluas hingga ke Bandung, Garut, Yogyakarta, sebagian Sumatera, Bali, NTB bahkan hingga ke Malaysia.

    Setidaknya, sebagian warga Jakarta dibuat panik akibat guncangan gempa tersebut. Kenapa panik? Tentu wajar jika siapa pun akan panik menghadapi bencana seperti gempa. Kedua, boleh jadi kita panik karena memang warga Jakarta benar-benar belum pernah berlatih sekalipun bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam kondisi darurat gempa, bagaimana menghadapi gempa, bagaimana refleks menyelamatkan diri, kemana harus berlari, dimana harus berlindung, siapa saja yang harus dilindungi, apa saja yang harus dibawa, dan lain sebagainya.

    Coba lihat di sekitar kita, di lingkungan tempat tinggal kita, bahkan di pintu rumah yang kita tinggali. Tidak ada SOP (standard operating procedure) menghadapi bencana ¨Cseperti gempa misalnya-, tidak ada petunjuk arah evakuasi, tidak ada tempat lapang yang disepakati untuk berkumpul ketika gempa terjadi, bahkan tidak tahu kemana harus meminta bantuan, bahkan tidak tahu nomor telepon yang harus dihubungi untuk minta pertolongan.

    Jika demikian adanya, warga Jakarta memang benar-benar tidak siap menghadapi bencana! BAYANGKAN JIKA GEMPA BERKEKUATAN 7,3 SR ITU BERPUSAT DI DARAT!­

    Jangan biarkan ini terjadi, jangan sampai jatuh korban terlalu banyak, dan  jangan sampai orang-orang tercinta dan terdekat kita menjadi korban hanya karena kita tidak pernah berlatih dan bahkan tidak pernah mau tahu, serta tidak mengerti apapun tentang gempa dan bagaimana menghadapinya. 

    Gempa Kamis (9 Agustus 2007) dini hari ini menegur kita secara serempak untuk persiapkan diri. Ajak suami, isteri, anak-anak, orangtua, sepupu, keponakan, cucu, saudara dan tetangga Anda tidak terkecuali untuk hadir dalam "PELATIHAN TERBUKA KESIAPSIAGAAN GEMPA".
    Kita menjadi relawan untuk keselamatan jiwa sendiri, untuk keluarga, orang-orang terdekat dan untuk bangsa. "Relawan Jakarta Siap"

    Minggu, 19 Agustus 2007
    Pukul 08.00 ¨C 09.30 WIB
    Plaza Utara, Senayan, Jakarta

    Siapapun Anda, ibu rumah tangga, karyawan, pengusaha, pedagang, selebritis, tokoh masyarakat, pejabat, atau siapapun yang terpanggil, catat nomor penting ini; 021-7414482. Karena Anda peduli dengan diri dan keluarga Anda. Ayo buktikan, bahwa relawan Jakarta siap, cukup dengan menyisihkan satu-setengah jam waktu Anda untuk bersama-sama berlatih kesiapsiagaan gempa. Ingat, tidak pernah ada yang bisa memprediksi kapan dan dimana bencana terjadi. Karenanya, kesiapsiagaan itu menjadi wajib.

    Pelatihan terbuka ini diselenggarakan atas kerjasama ACT, DMII (Disaster Management Institute of Indonesia), MRI (Masyarakat Relawan Indonesia), CCDI (Corporate Circle for Disaster Interest), dan MPBI (Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia)

    Bayu Gawtama
    OC Leader  0852 190 68581

    ACT - Bayu Gawtama, Communication Senior Manager ACT
    DMII - Anna, Development Management Partner DMII (081328598828)
    MRI - Arifudin Muchtar, Chairman of MRI (08172334154)
    CCDI - Hanny H Soemarno, Chairperson CCDI (0811234332)

    G R A T I S (tidak dipungut biaya sepeser pun)

    Minggu, 29 Juli 2007

    Salut Irak !

    Irak akhirnya menjadi juara piala Asia. Setelah mengalahkan Arab Saudi di final 1-0, Irak berhak menggondol gelar pertamanya sekaligus mengukir sejarah.

    Sebagai tim yang tak difavoritkan, kemenangan ini berarti banyak bagi bangsa Irak. Sebuah negeri yang tercerai berai akibat invasi Amerika dan sekutunya, bisa begitu kompak di lapangan hijau dan memberikan hasil maksimal.

    Semoga gelar ini memberikan inspirasi bagi warga Irak untuk bersatu. Semoga kaum Sunni dan Syiah kembali duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi membangun negerinya yang sudah dikoyak bangsa barat. Sudahi perang dan jadikan ini momen berharga untuk berdamai.

    Salut Irak!

    Selasa, 24 Juli 2007

    Mencintai adalah Keputusan

    Apa arti cinta bagi anda? Bagaimana persepsi anda mengenai cinta sesungguhnya? Apakah cinta anda berpamrih? Hmm... jika jawabannya membuat anda sendiri ragu, ada baiknya simak tulisan Anis Matta berikut ini.

    Mencerahkan, sekaligus membuka mata hati betapa cinta saya masih jauh dari sempurna.

    Maaf buat yang pernah baca. Lewatkan saja tulisan ini.

    =================

    Mencintai adalah Keputusan ---Oleh Anis Matta

    Lelaki tua menjelang 80-an itu menatap istrinya. Lekat-lekat. Nanar. Gadis itu masih terlalu belia. Baru saja mekar. Itu bukan persekutuan yang mudah. Tapi ia sudah memutuskan untuk mencintainya. Sebentar kemudian ia pun berkata, "Kamu kaget melihat semua ubanku? Percayalah! Hanya kebaikan yang akan kamu temui disini." Itulah kalimat pertama Utsman Bin Affan ketika menyambut istri terakhirnya dari Syam, Naila. Selanjutnya adalah bukti.

    Sebab cinta adalah kata lain dari memberi...sebab memberi adalah pekerjaan... sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat...sebab pekerjaan berat itu harus ditunaikan dalam waktu lama...sebab pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh... maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia akan mengatakan, "Aku mencintaimu. " Kepada siapa pun!

    Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian disitu. "Aku mencintaimu" adalah ungkapan lain dari, "Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia...aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin...aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang akan kulakukan pada dirimu...aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu dan proses pertumbuhan itu...." Taruhannya adalah kepercayaan kepada orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita. Sekali kamu mengatakan kepada seseorang, "Aku mencintaimu, " harus kamu buktikan ucapan itu. Itu deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kesiapan dan kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan berkorban, kesiapan dan kemampuan melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta: memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi.

    Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang lenyap. Tidak ada cinta tanpa kepercayaan. Begitulah bersama waktu suami atau istri kehilangan kepercayaan kepada pasangannya. Atau anak kehilangan kepercayaan kepada orang tuanya. Atau sahabat kehilangan kepercayaan kepada kawannya. Atau rakyat kehilangan kepercayaan kepada pemimpinnya. Semua dalam situasi: cinta yang tidak terbukti. Ini menjelaskan mengapa cinta yang terasa begitu panas membara di awal hubungan lantas jadi redup dan padam pada tahun kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Dan tiba-tiba saja perkawinan bubar, persahabatan berakhir, keluarga berantakan, atau pemimpin jatuh karena tidak dipercaya rakyatnya.

    Jalan hidup kita biasanya tidak linear. Tidak juga seterusnya pendakian. Atau penurunan. Karena itu konteks di mana pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu kondusif secara emosional. Tapi disitulah tantangannya: membuktikan ketulusan di tengan situasi-situasi sulit. Disitu konsistensi teruji. Disitu juga integritas terbukti. Sebab mereka yang bisa mengejawatahkan cinta di tengah situasi yang sulit, jauh lebih bisa membuktikannya dalam situasi yang longgar.

    Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya merasakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh. Bahagia sebahagia-bahagiany a. Puas sepuas-puasnya. Sampai tak ada tempat bagi yang lain. Bahkan setelah sang pecinta mati. Begitulah Naila. Utsman telah memenuhi seluruh jiwanya dengan cinta. Maka ia memutuskan tidak menikah lagi setelah suaminya terbunuh. Ia bahkan merusak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya. Tak ada yang dapat mencitai sehebat lelaki tua itu.

     

    Minggu, 22 Juli 2007

    [Obituari] Asmuni Wassalam...

    Satu lagi dunia lawak Indonesia kehilangan pelakonnya. Totok Asmuni atau lebih dikenal sebagai Asmuni Srimulat, meninggal dunia dalam usia 76 tahun Sabtu lalu dan telah dimakamkan di desanya Diwek, Jombang, Jawa Timur, hari Minggu. Bagi generasi MTV mungkin agak sedikit aneh mendengar nama ini, tapi bagi yang sempat mengenalnya di era TVRI dulu, tentu sangat familiar dengan sosoknya.

    Asmuni dalam Srimulat --nah lho nggak tahu juga yang ini? ini grup lawak terkenal era jadul memang-- kerap memainkan lakon sebagai batur (pembantu). Dengan dandanan seadanya dan kumis khas Hitlernya, Asmuni dikenal sebagai pelawak yang 'cerdas' memainkan kata-kata. Sehingga banyak pelawak juniornya yang tak terlalu lucu bisa terpancing dengan ujaran-ujarannya.

    Masih ingat "Hil yang Mustahal" ? Itu yang mempopulerkan Asmuni. Ujaran ini adalah plesetan yang menegaskan sesuatu yang mustahil terjadi. Dengan gaya pengucapan yang meyakinkan dan penekanan pada kata Mustahal, dijamin yang mendengarnya pasti tertawa. Bahkan mendengarnya puluhan kalipun tetap lucu kalo yang mengucapkan itu Asmuni.

    Ada lagi kata yang juga terkenal dari Asmuni yaitu "Wassalam". Ujaran ini diucapkan untuk mengakhiri sebuah pernyataan. Maksudnya ini adalah keputusan, tak bisa dibantah alias Wassalam, akhir dari segala kontroversi.

    Bagi keluarga kami dulu, Asmuni juga Srimulatnya adalah hiburan nomor satu. Semasa kecil hari-hari saya kerap diisi dengan lawakan-lawakan ndeso-nya Asmuni. Ndeso-nya Asmuni memang benar-benar kampungan, bukan sosok kota yang belagak ndeso. Tapi justru disitulah uniknya. Budaya Jawa yang menjadi latar cerita Srimulat menjadi perekat dengan penggemarnya.

    Saya tak tahu apa dunia hiburan Indonesia masih memberi tempat pada sosok senior semacam almarhum Asmuni. Apalagi saat saya gogling, tak ada satupun gambar Asmuni yang saya dapat di dunia maya. Duh!

    Selamat jalan Asmuni, terima kasih telah menyegarkan suasana rumah kami dahulu semasa kecil.

    *gbr diambil dari sini.

    Rabu, 18 Juli 2007

    Indonesia Raya

    Petang kemarin dada saya begitu sesak. Bukan akibat kaos saya yang kekecilan atau salah ukuran. Tapi karena lagu Indonesia Raya. Ya, lagu itu begitu membius relung-relung hati saya yang telah begitu lama tak dihampiri ke-Indonesiaan. 

    Selewat masa kuliah dan masuk dunia kerja, nyaris tak satu kalipun saya sempat ikut larut melantunkan lagu ini. Selain karena telinga saya sudah diokupasi oleh musik pop dan sejenisnya, perjumpaan saya dengan lagu itu memang tak ada lagi. Tak pernah lagi saya berada ditengah-tengah massa upacara bendera yang mesti mendendangkan karya agung WR Supratman itu.

    Dan sore kemarin meski hanya melalui siaran tv, air mata saya ikut meleleh saat ribuan orang menyanyikan lagu itu sebelum pertandingan Piala Asia antara Indonesia dan Korsel.

    Benar-benar dahsyat. Hati sayapun tergetar hebat.

    Ternyata, saya memang masih orang Indonesia!

    Senin, 16 Juli 2007

    Doktor Cilik Hafal dan Paham Al Qur'an

    Rating:★★★★
    Category:Books
    Genre: Religion & Spirituality
    Author:Dina Y.Sulaeman.
    Penerbit IIMAN, Depok, 2007.
    tebal : 220 hal.

    Saya tahu buku ini sudah agak lama, sejak sang pengarangnya, mbak Dina, membuat postingan di jurnalnya (bundakirana.multiply.com). Penasaran sejak pertama membaca postingan itu.

    Luar biasa kisah Husein Tabataba'i ini. Bocah cilik dari Iran ini diberi gelar doktor honoris causa alam usianya yang masih sangat belia, 7 tahun. Ini bukan isapan jempol. Ia memperoleh gelar prestisius itu dari Hijaz College Islamic University, Inggris dalam bidang Science of The Retention of the Holy Qur'an. Subhanallah, mungkin ini mukjizat abad 21.

    Dalam ujian yang ditempuh Husein tahun 1998, ia berhasil menyelesaikan ujian dengan sempurna mulai dari menerjemahkan isi Al Qur'an ke dalam bahasa Persi, menerangkan dan menafsirkan ayat Al Qur'an, bercakap-cakap dengan menggunakan ayat Al Qur'an hingga menerangkan Al Qur'an dengan bahasa isyarat tangan. Ia berhasil meraih angka 93 sehingga layak menyandang gelar kehormatan itu.

    Sebelum mendapat anugerah gelar doktor, di negerinya Husein sudah dikenal luas sejak berusia 5 tahun. Wajahnya banyak menghiasi layar tv, koran hingga majalah karena ketrampilannya diatas rata-rata anak-anak seusianya.

    Sulitkah 'mencetak' anak seperti Husein? Ternyata tidak. Menurut buku ini, kebiasaan dalam keluarga memicu ketrampilan seseorang akan sesuatu, termasuk dalam hal membaca dan mengerti isi kandungan kitab suci Al Qur'an.

    Husein lahir dari keluarga yang mencintai Al Qur'an. Makanya tak heran jika sejak kecil ia begitu dekat dengan Al Qur'an. Ayah dan ibunya adalah penghapal Al Qur'an sejak lama. Sejak kecil pula Husein kerap dibawa serta orang tuanya mengikuti kelas Al Qur'an. Hasilnya, sejak usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghapal jus ke-30 (juz amma).

    Untuk memudahkan anaknya memahami Al Qur'an, sang ayah membuat metode isyarat tangan bagi Husein. Karena efektivitasnya, metode ini kemudian hari digunakan sebagai acuan belajar Al Qur'an di Iran.

    Buku ini menarik, terutama bagi orang tua muslim yang ingin mendidik anaknya menjadi pencinta Al Qur'an. Apalagi penulis juga menyertakan tips bagaimana membuat anak gembira saat menghapal Al Qur'an.

    Kamis, 12 Juli 2007

    Peace, Love and Gaul

    Bergaul di dunia maya dalam sebuah situs social relationship dengan intens baru saya lakukan sekitar setahun terakhir. Sebelumnya saya ber friendster ria, tapi tak terlalu aktif. Begitu kenal MP langsung jatuh cinta.

    Saat masuk dunia per-MP-an saya pelajari baik-baik rambu-rambu yang berlaku. Bahkan dengan sangat hati-hati saya baca semua postingan kawan-kawan mengenai etika komunikasi di dunia maya. Ini saya lakukan karena pada dasarnya MP saya gunakan menambah teman maya. Tak terbayangkan misalnya harus mendapat musuh gara-gara kebodohan saya yang tak mengerti akan etika di dunia maya!

    Apa saya nyari aman dengan melakukan ini? Nggak juga. Karena memang seperti inilah saya. Apa yang saya posting di MP adalah penggalan pengalaman yang saya alami sehari-hari. Tak ada yang istimewa, biasa saja. Kalau ada yang menanggapi syukur, tak adapun tak apa. Bagi saya MP adalah wadah saya untuk terus menulis. Karena dengan menulis --selain membaca tentunya--saya merasa berbudaya.

    Jadi, buat apa mengotori halaman-halaman MP kita dengan permusuhan. Sebarkan perdamaian, cinta dan pertemanan lewat MP. Peace, Love and Gaul kata anak-anak ABG.

    *maaf tulisan ini tak bermaksud menyinggung siapapun.

    Berapa Harga Nyawa Anda?

    Suatu petang di Pintu Tol Kebon Jeruk arah Jakarta. Seorang wanita 30-an tahun turun melenggang dari bis yang membawanya dari arah Tangerang. Dengan santainya ia berjalan ke arah belakang bis. Saya yang berdiri tak jauh dari bis jadi tertarik dengan gerakan wanita itu. Bukan karena cantik atau sexynya, karena hari telah mulai agak gelap, sulit melihat sosoknya secara utuh.

    Yang saya ikuti adalah gerakannya menuju arah jalan tol. Wah, mau kemana tuh mbak-mbak, pikir saya. Kok ke arah jalan tol? Pikiran nakal saya ia mau menabrakkan diri ke jalan tol yang lumayan ramai hari itu. Kalau ini kejadian, pasti heboh nih.

    Ternyata eh ternyata, dia menyeberangi jalan tol sodara-sodara! Dengan sedikit menunggu, beberapa menit kemudian ia sudah tak nampak lagi dalam pandangan saya. Miris saya menyaksikan pemandangan itu. Kok semudah itu ya si mbak-mbak tadi menyeberang jalan?

    Emang sih, dengan membelah jalan tol jarak rumah si mbak tadi jadi lebih cepat ditempuh. Tapi apa dia tidak memikirkan keselamatannya atau akibat dari tindakan nekatnya itu? Gimana juga kalau saat menyeberang, banyak kendaraan yang terpaksa mengerem mendadak dan menyebabkan tabrakan beruntun?

    Duh, mbak-mbak..cantik-cantik kok nggak santun ya di jalan raya..Nyawa udah murah banget lho mbak di negeri ini. Dalam dua pekan ini saja berapa belas nyawa melayang akibat kecelakaan di jalan raya. Bahkan terakhir menimpa salah satu seniman lawak kita Taufik Savalas. Masihkah nyawa kita pertaruhkan hanya demi mengejar mas-mas di ujung jalan sana?

    Tertib yuk.. Jalan tol kan bukan tempat menyeberang. Memang maut dan rejeki adalah milik Allah, tapi bijak di jalan akan menghindarkan kita dari musibah.

    Rabu, 11 Juli 2007

    [Berita Duka] Komedian Taufik Savalas Tewas

    Telah meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Purworejo Jawa Tengah, komedian terkenal Taufik Savalas, rabu malam. Almarhum yang lahir di Jakarta 19 Juni 1966 tewas seketika di lokasi kecelakaan. Almarhum tewas dalam perjalanan sebuah acara ke Purbalingga sebagai duta produk sabun mandi.

    Taufik Savalas adalah sedikit dari komedian Indonesia yang cukup berbakat dengan karir yang cemerlang. Meski kini dikenal sebagai komedian kelas wahid, sebelumnya ia pernah menganggur selama 15 tahun, kemudian pernah menjadi kondektur bus dan pengamen.

    Ia mengawali karirnya sebagai penyiar radion komedia Suara Kejayaan di Jakarta. Kemudian menjadi pelawak dan presenter terkenal.

    Terakhir ia terlibat dalam program acara satire komedi "Republik BBM"  di stasiun Tv Indosiar. Disini ia berperan dengan sangat baik sebagai presiden Republik BBM.

    Selamat Jalan Taufik..... Terima kasih telah menghibur kami selama ini. Terima kasih telah membuat kami lepas dari stress dengan kejenakaanmu di TV. Kami mengenangmu!

    Gbr diambil dari sini.

    Senin, 09 Juli 2007

    Demam Comic Life!

     


    Gara-gara diprovokasi cak Uding, akhirnya bisa bikin foto bergaya komik lewat Comic Life.

    Meski masih amatiran, tapi lumayan lah hasilnya.

    Gambar ini diambil saat berenang di Ocean Park BSD, 1 Juli lalu.

    +++

    Minggu, 08 Juli 2007

    Edensor

    Rating:★★★★
    Category:Books
    Genre: Science Fiction & Fantasy
    Author:Andrea Hirata. Penerbit: Bentang Pustaka
    Saya sedang kepincut dengan Andrea Hirata!

    Bukan dengan orangnya, tapi tulisannya.

    Luar biasa membaca tiap baris kalimatnya. Ia kerap bermetafora dalam bercerita. Gaya berceritanya pun aduhai. Dengan bahasa yang mengalir, membuai para penyukanya. Ia mengembalikan keindahan bahasa yang telah lama hilang dari buku sastra bermutu di tanah air.

    Dengan Edensor-nya kali ini, saya kembali yakin, ini pasti jadi buku yang banyak dicari.

    Edensor adalah buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi. Masih dengan tokoh sentral Ikal dan Arai. Ikal adalah personifikasi pengarangnya yang kebetulan berambut ikal. Sedangkan Arai adalah sahabat sekaligus tempatnya berlindung sejak sama-sama merantau dari Belitung.

    Di buku ketiga ini, Andrea mengajak pembacanya travelling. Settingnya memang bukan lagi Belitung, Jakarta atau Bogor. Tapi di luar negeri, mengikuti perjalanan Ikal dan Arai ke Sorbonne-Perancis dan Inggris, tempat mimpinya mewujud. Perancis adalah cita-cita masa kecil Ikal. Dan ia berhasil menjadikan mimpinya terbukti. Bahkan ia berangkat bersama kawan masa kecilnya, Arai.

    Di buku ini, Andrea juga mengajak pembacanya keliling Eropa dan Afrika, mengikuti aksi backpacker Ikal-Arai. Perjalanan keliling benua yang agak mustahil dan terkesan mengada-ada, mereka selesaikan hanya dengan mengamen sambil berkostum ikan duyung!

    Yang saya senang, Andrea masih setia dengan tak mengumbar sensualitas. Padahal itu bisa saja ia lakukan. Kisah cinta Ikal dengan Katya, mahasiswi jerman yang pintar dan cantik itu, kalau dalam versi Hollywood pasti sudah penuh dengan kisah asmara murahan. Tapi Andrea tak terjebak dengan itu.

    Andrea juga tak berupaya mengeksplor pengalaman Ikal yang sempat ditawar oom-oom gay untuk short time dengan iming-2 euro. Ia mendudukkan kisah-kisah semacam itu sama porsinya, dengan cerita perjuangannya menulis thesis hingga terdampar di ...Edensor. Tak ada yang berusaha dieksploitir hanya demi mengaduk-aduk emosi pembacanya, seperti banyak buku fiksi yang beredar di tanah air.

    Kalaulah ada yang mengganggu dari buku ini dibandingkan buku sebelumnya Sang Pemimpi --maaf saya sengaja belum baca Laskar Pelangi--adalah ilustrasi gambar dan foto yang kurang 'kena'. Bagi saya, itu merusak kenikmatan membaca keindahan kalimat-kalimat Andrea.

    [Ada Yang Tahu] Kemana mbak Lea Sajah?

    Setelah beberapa minggu terakhir inet kantor maupun rumah dodoli dodolipet alias lemot, 2 hari terakhir agak bisa napas lega, inet lumayan cepat. Akses yang lumayan ini langsung saya pakai buat mengunjungi 'rumah maya' kawan-kawan. Meski belum semua sempat disambangi, setidaknya niat itu sudah muncul.

    Entah kenapa saya kemudian lama terpaku di berandanya mbak Lea Sajah yang punya ID MP Patrialdi. Saya buka-buka halaman rumahnya kok lama tak disambangi sang pemiliknya ya? Kemana gerangan mbakku yang satu ini, yang postingannya kerap memberi pencerahan buat saya pribadi dan mungkin juga teman-2 mayanya yang lain.

    Postingan di jurnalnya terakhir adalah soal ultah pernikahannya yang ke-6. Ia tulis jurnal itu 25 november 2006. Terakhir Lea menyambangi situsnya 3 februari 2007. Berarti sudah 5 bulan silam tak menyentuh MP.

    Saya tak tahu apa yang terjadi dengan mbak Lea. Karena kalau dia pensiun dari MP pasti memberi kabar. Anehnya tak ada tanda-tanda apapun ia pensiun dari MP.

    Mungkin ada kawan yang tinggal sekota atau kebetulan kenal dengan keluarga Lea-Iwan dengan 2 anak lucunya, Patria dan Aldi bisa memberi kabar? Terakhir mereka tinggal di di 8600 18th Ave WA105, Everett, Washington 98204, USA.

    Saya berharap mbak Lea sehat wal afiat, tak kurang suatu apapun. Mungkin sedang cuti saja...Itu harapan saya.

    Kamis, 05 Juli 2007

    penat

    saya tak tahu mengapa tiap akhir pekan tubuh begitu lelah. sangat malah.

    tak bijak rasanya menyalahkan pekerjaan sebagai biang kelelahan. karena dengan bekerja saya merasa hidup. merasakan kesenangan yang sangat.

    mungkin benar perlu jeda sejenak. keluar dari keriuhan. menjemput keriangan lain di luar sana.

    sayangnya saya tak punya jatah cuti yang cukup untuk merecharge tubuh agar kembali segar. apalagi sejumput 'hutang lain' masih menanti.

    tapi saya butuh. sangat butuh.

    BUKUKAN BLOGMU…. Inspiring Blog Competition

    http://sya2.multiply.com/links/item/8?mark_read=sya2:links:8
    Bagi yang merasa punya blog berisi kisah yang menginspirasi, bisa ikutan ajang ini. Atau bisa juga sekedar mencalonkan tulisan blog milik orang lain.

    Selain berhadiah, ajang ini menjanjikan hasilnya bakal dibukukan. Nah, lho, asyik kan...

    Senin, 02 Juli 2007

    [anak] Beratnya Berpisah

    Suatu siang saat ayah tidur. Nabila pulang sekolah dengan sesenggukan. Menangis perlahan tak bisa dihentikan. Masih dengan kantuk yang sangat, saya bertanya, "Kenapa kakak menangis?" 

    Nabila tak menjawab. Ia terus menangis. Ah, paling-paling berantem kecil dengan mas atau adiknya, pikir saya sambil melanjutkan tidur. Tapi kok nangisnya tak juga usai. "Kakak dipukul mas?," tanya saya penuh selidik. Dia menggeleng.

    "Dipukul dedek?". Iapun menggeleng dengan tangisnya yang masih tak tertahan.

    Jawaban baru saya dapat dari bibik pengasuh. Rupanya ia menangis setelah perpisahan dengan guru-gurunya di TKIT Al Jihad. Hari itu memang terakhir kalinya ia sekolah sebelum diadakan pesta perpisahan di Mekarsari.

    Saya pun mahfum mengapa begitu hebatnya reaksi Nabila atas perpisahan itu. Guru-gurunya di TK memang luar biasa berartinya bagi seorang Nabila. Ia bisa memposisikan diri sebagai kawan sekaligus ibu kedua bagi Nabila. Saya tahu itu dari kedekatan hubungan mereka, saat sesekali saya mengantar Nabila ke sekolah dan dari cerita-cerita Nabila.

    Bahkan karena dekatnya, semua guru membahasakan diri sebagai Bunda, bukan ibu guru seperti kebanyakan sekolah lain. Sebutan bunda itu mendekatkan hubungan secara emosional antara guru dan murid. Dengan bundanya di sekolah, Nabila biasa curhat tentang banyak hal, mulai dari kawan-kawannya, adiknya hingga ayah bundanya di rumah. Pendek kata kedekatan Nabila dengan gurunya di sekolah nyaris sama dengan kedekatannya dengan kami di rumah.

    Makanya tak heran jika saat perpisahan menjadi hal terberat bagi mereka semua, guru dan murid. Karena bukan hanya Nabila seorang yang kehilangan. Semua kawan dan bunda di sekolah ikut menangisi perpisahan itu.

    Ah, jadi ingat guru-guru saya dulu saat TK dan SD. Mereka semua memberi sentuhan personal bagi perkembangan pribadi saya hingga bisa seperti sekarang ini. Apakabar mereka ya hari ini....

    Rabu, 27 Juni 2007

    cuatan kata . . .

    http://cuatanberupakata.blogspot.com/
    blognya dhank ari, kawan dunia maya yang juga jurnalis tv yang kini bekerja di astro. sederhana dan menginspirasi.

    Senin, 25 Juni 2007

    Mari Peduli - Next Step : Dari Monas ke Ancol !!!

    http://peduli.multiply.com/journal/item/81?mark_read=peduli:journal:81
    Hayo-hayo yang ingin beramal pada adik-adik kita yang kurang mampu. Kawan-kawan CAB yang diorganisir mbak Kosi bakal mengajak 100 anak kurang mampu dan yatim piatu berwisata ke Ancol saat liburan Juli nanti.

    Ini merupakan program lanjutan setelah yang pertama piknik ke Monas sukses tempo hari. Bahkan sempat diliput TPI lho..(eh, apa hubungannya!)

    Klik aja link diatas untuk tahu lebih lanjut.

    Selasa, 19 Juni 2007

    [anak] Aku Mau Datang Bulan Dong!

    Anak-anak kadang memberi kejutan tak terhingga dengan pertanyaan-pertanyaan polos tanpa pretensi. Hampir tiap hari ada saja pertanyaan yang mengejutkan saya dan istri dapati dari ketiga anak kami. Terakhir saya dapati saat saya mengajak si tengah Nabila untuk sholat Magrib berjamaah.

    Begini kira-kira petikan perbincangannya:

    Ayah : "Kakak ayo wudlu, kita shalat Magrib bareng yuk!" 

    Nabila : "Nanti saja bareng Bunda."

    Ayah : "Ibun sedang tidak sholat."

    Nabila : "Kok bisa."

    Ayah : "Ibun kan sedang datang bulan."

    Nabila : "Apaan tuh? Aku mau dong datang bulan..!" *gubraks*

    Rupanya ia sedang malas sholat sehingga spontan berkata demikian.

    Akhirnya dengan sedikit bersusah payah sang bunda urun kata dengan menjelaskan apa itu menstruasi. Tentunya dengan bahasa yang sangat sederhana bagi anak TK seusia Nabila. Tidak cukup memuaskan tampaknya bagi Nabila, karena setiap dijelaskan, sang bunda terus dibombardir dengan pertanyaan-2 khas anak-anaknya.

    Untungnya selesai, meski saya dan bundanya yakin, ia pasti bertanya hal yang sama bahkan lebih mendetail di kemudian hari.

    Duh, ada yang punya pengalaman serupa? Apakah seorang ayah perlu ikut urun rembug juga saat si anak bertanya hal-2 serupa itu? Soalnya kadang pertanyaan serupa itu dilontarkan saat sang bunda tidak di rumah. Persoalan cewek banget nih!

    Minggu, 27 Mei 2007

    Taman Safari




    Perjalanan nabila dan kawan-kawannya di TKIT Al Jihad ke Taman Safari, Puncak Bogor, 2006.

    Kamis, 24 Mei 2007

    Ada Apa Dengan Polisi Kita?

    Nunuk Ariyanti terus menangis menatap jasad Briptu Nurhidayat dimasukkan ke liang lahat. Ia tampak sangat masgul melihat kekasih hatinya terbujur kaku dalam balutan kain kafan. Ia nyaris tak percaya dengan semua yang dilihat dan dialaminya. Karena belum seminggu ia dilamar sang kekasih. Bahkan hari Minggu 27 Mei ini, rencananya mereka akan mengikat janji sehidup semati.

    Mestinya bukan kain kafan yang membalut tubuh Nurhidayat, tapi jas yang sudah disiapkan untuk akad nikah. Namun suratan takdir berkata lain, ia tewas ditembak mantan atasannya, AKP Ronny Pasaribu, di Merauke, selasa lalu. AKP Ronny sendiri kemudian bunuh diri dengan menembak kepalanya. Hingga kini motif penembakan belum jelas.

    Sehari setelah penembakan itu, di Batam pun ada kasus serupa. Namun kali ini polisinya bunuh diri dengan merebut senjata petugas jaga.

    Kisah diatas bukanlah fiksi, tapi benar-benar nyata. Ada apa sebenarnya dengan polisi kita. Mengapa begitu mudah menyalakkan senjatanya. Bahkan untuk membunuh sesama koleganya? Apa benar beban kerja dan tekanan hidup begitu tinggi, sehingga mengambil jalan pintas semacam itu.

    Ini bukan kasus pertama. Sebelumnya kasus serupa juga pernah terjadi beberapa kali. Yang paling menghebohkan tentunya penembakan waka polwiltabes Semarang AKBP Lilik Purwanto oleh bawahannya yang terkena mutasi. Hanya karena menolak dimutasi, ia berbuat sembrono menembak sang atasan dan kemudian menembak dirinya sendiri.

    Indonesia memang bukan Amerika yang peredaran senjata apinya cukup luas di masyarakat. Tapi berulangnya kasus semacam ini membuat miris. Mengapa polisi yang mestinya pelindung rakyat, kok malah tembak-2 an.

    Harusnya di kepolisian ada sebuah komisi yang mengawasi peredaran senjata api di kalangan internal polisi, sehingga tetap terkontrol. Kalau polisinya saja saling tembak, bagaimana kami-kami ini yang sipil? Siapa yang melindungi kami pak Polisi...

    Kamis, 17 Mei 2007

    Si Entong

    Rating:★★★
    Category:Other
    Pemain: Fachri, Adi Bing Slamet, Rheina Ipeh, Anna Shirley, dll.

    Sinetron keluarga (anak-anak) ini tayang di TPI saban hari jam 18.00 WIB. Berlatar belakang budaya Betawi, sinetron ini kini jadi andalan TPI, setelah diputar secara stripping, Senin-Minggu. Posisi (share dan rating)nya kadang menyalip sinetron top RCTI Intan, yang merajai tontonan di jam yang sama.

    Kisah sinteron yang ceritanya habis dalam satu episode ini berpusat pada aksi si Entong (Fachri), anak berusia 12 tahun di sebuah kampung di Jakarta. Bocah ini diceritakan pandai mengaji dan banyak akal laksana Abunawas.

    Karena kecerdikannya, Entong banyak disukai orang. Tapi juga dibenci lawannya, genk Memet-Mamat. Berbagai cara dilakukan genk ini untuk mencelakai Entong, tapi selalu gagal.

    Entong adalah anak seorang janda, Fatimah (Rheina Ipeh) yang naksir pada guru ngaji anaknya, ustad Shomad (Adi Bing Slamet). Sayangnya ia mesti bersaing dengan janda-janda lain seperti mpok Lela (Anna Shirley) yang nyinyir hingga Mamake yang Tegal abis.

    Dibalut lomedi khas Betawi, sinetron ini mencampurkan realita dan fiksi. Bahkan kadang seperti dongeng. Yang menarik selalu dibumbui petuah untuk hidup baik bagi anak-anak.

    Meski kadang lucu, namun ada beberapa adegan yang kerap agak kasar. Mulai dari para pemerannya yang kerap berteriak-teriak, saling pukul hingga adegan slapstik gaya warkop juga ada.

    Tapi untuk sekedar hiburan lumayanlah. Namun lebih bijak jika anak-anak nonton didampingi orang tuanya. Tentunya setelah magriban dulu, soalnya sinetron ini tayang pas adzan magrib.

    Minggu, 29 April 2007

    Kajian Timur Tengah


    http://dinasulaeman.wordpress.com/
    Blognya mbak Dina Sulaeman selain MP. Berisi pemikiran-pemikirannya mengenai politik di timur tengah. Membaca blog ini serasa berada dalam 'suhu panas' membara politik timur tengah.

    Menarik menyimak isinya yang sebenarnya 'berat', tapi disampaikan dengan begitu cair. Yang menyimak mungkin tak menyangka kalau si penulis blognya adalah seorang ibu rumah tangga.

    Kamis, 26 April 2007

    Cape deh!

    Minggu-minggu yang melelahkan!


    Kerja 7 hari seminggu. Memang bukan 7 hari di kantor yang sama, tapi setidaknya 5 hari di kantor, 2 hari sisanya side job.


    Capek sebenarnya. Tapi... karena saya tengah memimpikan sesuatu yang bisa saya capai dengan banyak mengumpulkan pundi-pundi. Rasa capek nyaris tak saya rasakan.


    Mohon do'anya agar saya tetap sehat, tidak jenuh apalagi malas.


    Meski sebenarnya.... cape deh!!!

    Rabu, 25 April 2007

    Kasih Ibu Sepanjang Apa Ya?

    Daeng Jaima berteriak histeris.


    Tangan kirinya mencengkeram tubuh anaknya yang baru berusia 11 bulan. Sementara tangan kirinya menggenggam parang yang diarahkan pada leher anaknya. Di depannya sejumlah petugas satpol PP berancang-ancang siap melumpuhkan Jaima yang histeris. Sementara anak-anaknya yang lain hanya memandangnya dengan bertangisan.


    Rupanya Jaima berang karena rumahnya bakal digusur petugas. Dan ia kehabisan akal untuk melawan penggusuran itu. Ia pikir mencoba membunuh anaknya adalah cara terampuh melemahkan niat petugas menggusur istananya. 


    Ini bukan adegan sinetron di tv kita. Tapi ini adegan nyata yang terjadi kemarin, Rabu di Makasar, Sulawesi Selatan. Saat itu petugas Satpol PP bersiap mengosongkan rumah yang terkena gusur di kawasan jalan Daeng Tata.


    Adegan berikutnya : untung tak terjadi hal yang tragis, petugas berhasil meringkus Jaima meski harus menyeretnya secara paksa.


    Saya tak habis pikir, kok ada seorang ibu yang tega melakukan hal itu, meski hanya untuk menakut-nakuti petugas Satpol PP. Bagaiamana pun anak adalah titipan Allah yang patut dijaga. Bukan dijadikan tameng. Ngeri saya membayangkan jika ending kisah di atas adalah kematian si bocah yang tak tahu apa-apa itu.


    Rumah memang penting bagi kehidupan, tapi nyawa jauh lebih penting. Jangan bermain-main dengan nyawa manusia, karena yang berhak mencabut nyawa adalah Allah.

    Pernah punya E-mail tapi dijual...(?)

    Ini adalah kisah nyata yang bisa dibaca di sini, betapa kemajuan teknologi tidak diikuti oleh yang terhormat anggota dewan kita. Memang ini terjadi nun jauh di Samarinda Kaltim sana. Tapi teknologi internet telah menghapus sekat jarak. Sehingga tak ada alasan tak paham kemajuan teknologi hanya karena jarak. 


    Konyol saja hari gini mereka gak kenal apa itu email, internet dan sejenisnya. Bahkan ada yang menganggap email sebagai 'barang' yang bisa dijual belikan. Huh!


    Pantas saja banyak yang kontra saat DPR mau dibekali Laptop 21 jt kemarin. Email aja mereka gak mudeng! Jadi kebayang jika mereka harus menangani kasus kejahatan dunia maya (e-crime). Pasti gak beres!!  


    ==================


    Kamis, 20 Februari 2003
    "Pernah Punya, Tapi Dijual"
    Anggota DPRD Gagap Teknologi, E-mail Disangka Barang

    ANGGOTA DPRD Samarinda ternyata tergolong ketinggalan kemajuan dan gagap teknologi, khususnya dalam pemanfaatan surat elektronik (electronic mail atau e-mail) dalam berkomunikasi. Teknologi yang memanfaatkan komputer dan jaringan internet dan sudah dikenal bahkan oleh pelajar SMM inii bahkan tidak dikenal sebagian anggota Dewan.


    Sehingga ketika ditanya sudahkah punya e-mail, jawabannya justru mengundang tawa. "Saya pernah punya, tapi sudah dijual," ujar Didik Sugiarto, anggota Komisi D dari Fraksi AKU dengan gaya meyakinkan seolah-olah e-mail adalah barang berwujud fisik yang bisa dipindahtangankan. Wakil Ketua Dewan, Hairul Anwar setali tiga uang. Awalnya jawabannya terasa wajar, namun belakangan sama sekali tidak 'nyambung.


    "Secara pribadi saya belum memilikinya. Bukannya saya tidak mampu untuk memilikinya, namun saya masih cinta produk dalam negeri," katanya seolah-seolah e-mail adalah barang dari luar negeri. "Buat apa kita membanggakan produk luar, lihat saja HP (handphone) saya masih model lama," tuturnya sok yakin.


    Tak hanya Didik dan Hairul, 9 anggota Dewan lainnya pun tak kenal atau tidak punya e-mail. Jika itu terjadi di generasi tua seperti H Nichlan yang usianya sudah 70-an, mungkin masih wajar. Namun yang muda-muda seperti Sukardi Surbakti dan Blasius Watu pun tak menyentuh sarana informasi yang efisien dan efektif ini. Begitu juga A Marcus Incau, Mardiah Mulyani, Sabri, Riyanto Rais, Arifin Idris dan Hamzah.


    Padahal mereka sebenarnya tak harus memiliki komputer dan langganan internet secara pribadi, sebab lembaga legislatif ini pasti bisa menyediakannya. Baik secara fraksi maupun komisi. Bila memiliki e-mail, interaksi dengan masyarakat secara umum dan konstituen partainya bisa lebih berkembang dan aktif.


    Berikut tanggapan anggota Dewan saat ditanya apakah punya e-mail, dan apakah mereka paham kegunaannya di era informasi sekarang.

    H Nichan: Apa itu email? Saya belum punya e-mail karena masih kurang paham teknologi macam itu. Kalau keinginan punya ada, cuma untuk mengoperasikan komputer saja saya mesti tanya sana sini. Di lingkungan Dewan ini sebenarnya sudah ada, tapi sampai sekarang tidak dioperasikan karena tidak ada yang menggunakan.

    Didik Sugiarto: Saya dulu pernah punya e-mail, namun saya jual.

    Blasius Watu: Sekarang ini belum punya, sebab saya tidak ingin punya nafsu besar untuk memilikinya namun tidak ada waktu untuk melihatnya

    Riyanto Rais: E-mail memang perlu dan ini akan menjadi masukan buat kami untuk secepatnya mengadakan internet di tempat kami. Dulu sempat pasang di sekretariat tapi nggak tahu kemudian tidak bisa di akses lagi.

    Sedangkan Sabri dan Sukardi Surbakti yang mengakui memang penting memiliki e-mail, dan keinginan membuatnya, namun di rumah keduanya tidak ada akses telepon. "Di Palaran memang belum ada," kata Sukardi menyebut domisilinya. (*/gs)

    Kamis, 12 April 2007

    Buktikan Kalau Kamu Pecandu MP!


    http://www.bloggerschoiceawards.com/blogs/show/2441
    Kalo kamu ngaku pecandu MP.

    Kalo kamu ngaku nggak bisa tidur tanpa ngempi dulu..

    Kalo kamu udah karatan di MP.

    Kalo kamu masih new comer...

    Pilih MP jadi pacarmu...halah...

    Mumpung MP Indonesia lagi ultah, yuk kita kasih kado buat MP dengan memilihnya dalam ajang Blogger Choice Awards.

    - .::ULANG TAHUN MP INDONESIA::.(revisi)


    http://pinkq.multiply.com/journal/item/357
    eh abang, mpok, encang, encing, nyak, babe jangan lupe ye MP Indonesia bulan ini pan ultah.

    nah bulan juni depan rencananye bakalan ade hajatannya. jangan lupe pade dateng. catet tanggalnye: sabtu 7 Juli 2007 dari pagi ampe sore jam empat.

    tempatnye di situ babakan, itu tuh nyang deket cagar budaye betawi. tempatnya saik punya, banyak makanan n' acaranye top punya dah.

    nah kalo mo ikutan, klik aje link di atas sono...yukk...

    - .::ULANG TAHUN MP INDONESIA::.(revisi)


    http://pinkq.multiply.com/journal/item/357
    eh abang, mpok, encang, encing, nyak, babe jangan lupe ye MP Indonesia bulan ini pan ultah.

    nah bulan juni depan rencananye bakalan ade hajatannya. jangan lupe pade dateng. catet tanggalnye: sabtu 7 Juli 2007 dari pagi ampe sore jam empat.

    tempatnye di situ babakan, itu tuh nyang deket cagar budaye betawi. tempatnya saik punya, banyak makanan n' acaranye top punya dah.

    nah kalo mo ikutan, klik aje link di atas sono...yukk...

    - .::ULANG TAHUN MP INDONESIA::.(revisi)


    http://pinkq.multiply.com/journal/item/357
    eh abang, mpok, encang, encing, nyak, babe jangan lupe ye MP Indonesia bulan ini pan ultah.

    nah bulan juni depan rencananye bakalan ade hajatannya. jangan lupe pade dateng. catet tanggalnye: sabtu 7 Juli 2007 dari pagi ampe sore jam empat.

    tempatnye di situ babakan, itu tuh nyang deket cagar budaye betawi. tempatnya saik punya, banyak makanan n' acaranye top punya dah.

    nah kalo mo ikutan, klik aje link di atas sono...yukk...

    Minggu, 08 April 2007

    Undangan untuk seleksi penulis UWRF 2007

    http://enlightenment.multiply.com/journal/item/348?mark_read=enlightenment:journal:348
    Ini ada undangan bagi para penulis--terutama mereka yang karyanya sudah terbit dalam bentuk buku--untuk menjadi salah satu dari 15 penulis Indonesia dalam ajang pertemuan Sastrawan Internasional di Ubud, Bali.

    Lebih jelas buka saja link di atas..

    Undangan untuk seleksi penulis UWRF 2007

    http://enlightenment.multiply.com/journal/item/348?mark_read=enlightenment:journal:348
    Ini ada undangan bagi para penulis--terutama mereka yang karyanya sudah terbit dalam bentuk buku--untuk menjadi salah satu dari 15 penulis Indonesia dalam ajang pertemuan Sastrawan Internasional di Ubud, Bali.

    Lebih jelas buka saja link di atas..

    Senin, 26 Maret 2007

    Pusing....


    Mumet! Duduk susah, tidur gak mungkin.


    Bernafas sulit, hidung mampet.


    Hei, kenapa mengeluh? Merasa yang paling menderita? Padahal masih banyak yang lebih sakit dan menderita di luar sana! 


    Ya Rabb mengapa hamba-Mu ini mudah mengeluh? Padahal terlalu banyak rizki yang KAU limpahkan. Terlampau banyak kasih-Mu yang kuterima selama ini.


    Mestinya, aku harus bersyukur, Alhamdulillah masih diberi sakit. Itu tandanya Allah masih sangat, sangat sayang padaku.

    Pernikahan Jarak Jauh

    Teknologi ternyata bukan hambatan bagi pasangan yang hendak menikah, meski pihak wali berada jauh di seberang lautan. Ini dibuktikan oleh pasangan Sirojudin Arif M.A dengan Iim Halimatus Sa'diyah M.A. yang tengah menimba ilmu di Oxford University, Inggris.


    Karena alasan tertentu wali nikah dari mempelai perempuan tak bisa hadir di Inggris. Namun pernikahan harus tetap terselenggara, sementara mempelai perempuan berkeras tak mau dinikahkan oleh wali lainnya selain kakak kandungnya di Cirebon.


    Dan akhirnya terjadilah pernikahan jarak jauh itu.


    Cirebon-Inggris bersatu dalam pernikahan.


    Indahnya teknologi...  


    *lebih lengkap baca di PR online.


    ===========


    Inggris-Cirebon Bersatu Dalam Pernikahan


    PERKEMBANGAN teknologi komunikasi yang begitu pesat, benar-benar menghilangkan batas-batas negara, kewilayahan, dan jarak, bahkan waktu. Dengan teknologi komunikasi, jarak ribuan kilometer tidak lagi menjadi halangan.










    Dosen STAIN, Dr. Ahmad Kholik, M.A., menikahkan adiknya, Iim yang berada di Oxford Inggris disaksikan warga dan kerabat serta saksi mempelai melalui "teleconference" dari Dukupuntang Kab. Cirebon, Sabtu (24/3).* ANDI/MD


    Bukan hanya sekadar dimanfaatkan untuk berkomunikasi menghilangkan rasa rindu dengan mendengarkan suara, tetapi lebih dari itu bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih serius menyangkut nasib perjalanan hidup sepasang kekasih, yakni pernikahan.


    Pilihan untuk menikah dengan memanfaatkan teknologi komunikasi melalui media teleconference terpaksa diambil pasangan muda Iim Halimatus Sa'diyah, M.A. binti K.H. Khulaimi (25) dengan Sirojuddin Arif, M.A. bin K.H. Sahir Maksudi (28) yang tengah menimba ilmu di Oxford University.


    Kedua mempelai yang masih berada di Inggris dinikahkan oleh kakaknya Dr. Akhmad Kholiq, M.A. yang tetap berada di Cirebon, Sabtu (24/3), pukul 20.00 WIB atau pukul 1.00 PM waktu Inggris.


    Kedua mempelai tampak dalam layar proyektor tengah berada di aula kampus Oxford University ditemani tidak kurang dari 33 mahasiswa/i dari Indonesia yang juga berkuliah di sana. Mereka antara lain dari Kota London, Nottingham, Birmingham, Leeds, dan lain-lain.


    Mempelai perempuan terlihat cantik mengenakan gaun pengantin model kebaya lengkap dengan konde yang cukup indah. Sedangkan mempelai laki-laki mengenakan jas lengkap. Mempelai laki-laki pun sudah mempersiapkan mahar atau mas kawin sebesar 200 poundsterling.


    Sementara itu, pada waktu yang bersamaan dibatasi jarak ribuan kilometer, di halaman Pesantren Tarbiyatul Banin Dukupuntang Kab. Cirebon, hadir kedua orangtua Sirojuddin, K.H. Sahir Maksudi dan Hj. Murtaqiyah berikut rombongan keluarga dekatnya, dari Boyolali Jawa Tengah. Begitu juga halnya saudara dan kerabat Iim, seperti Dra. Hj. Syiah, M.Ag., Drs. Akhmad Khozin, M.Ag., Kepala KUA Dukupuntang, Musonif, S.Ag., dan ratusan warga setempat.


    Keharuan mendadak menyergap ratusan kerabat kedua mempelai dan warga yang hadir di pesantren, sesaat sebelum pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Banin Dukupuntang yang juga Dosen STAIN Cirebon, Dr. Akhmad Kholiq, M.A., menikahkan adik perempuannya, Iim Halimatus Sa'diyah, M.A. binti K.H. Khulaimi dengan Sirojuddin Arif, M.A. bin K.H. Sahir Maksudi, melalui teleconference.


    Menjelang menikahkan (atau menjadi wali nikah), Dr. Akhmad Kholiq, M.A. dalam sambutannya menjelaskan, pernikahan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi canggih dilakukan karena kondisi yang memaksanya seperti itu.


    "Ini emergency atau darurat. Pertama, kedua mempelai sedang sibuk belajar di Oxford University Inggris, sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk menikmati libur panjang, apalagi banyak tugas perkuliahan yang harus mereka selesaikan," paparnya.


    Selanjutnya, kata dia, sebenarnya pihaknya ingin datang ke Inggris untuk menikahkan langsung di sana.


    Akan tetapi, karena alasan teknis dan hal lainnya terpaksa dirinya tak bisa datang. "Kemudian, adik saya bersikeras tidak mau dinikahkan oleh orang lain kecuali saya. Makanya, sebab darurat inilah teleconference menjadi solusi untuk mengatasinya," ungkapnya.


    Diakuinya, pernikahan jarak jauh yang dilakukannya kelak bakal menjadi pro-kontra dan perbincangan serius di kalangan para kiai dan ulama, khususnya di Kabupaten Cirebon.


    "Karena mungkin ini merupakan yang pertama terjadi di Kota Wali dan belum ada fatwa yang jelas dari MUI tentang hal itu. Tapi, saya sangat siap untuk diajak berdiskusi dengan siapa pun mengenai apa yang saya lakukan ini. Tentunya, dengan argumen yang kuat dan tanpa harus saling menyalahkan," ujarnya.


    Menurut dia, munakahat atau pernikahan adalah urusan mu'amalah, sehingga rasulullah menerangkan dalam haditsnya Antum a'lamu bi umuri dunyakum yang artinya, "kamu sekalian lebih mengetahui tentang urusan duniamu".


    "Makanya, meski ada dimensi ibadah atau sesuatu yang sakral (suci-red.) dalam satu pernikahan karena disaksikan langsung Allah, namun secara teknis bisa diatur manusia. Dengan kata lain, pernikahan bisa dilakukan lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi yang canggih," ujarnya.


    Ia mengemukakan, apa yang dilakukannya itu juga merupakan satu bentuk ijtihad. Dan menurut nabi, hasil dari ijtihad apabila salah maka dapat satu pahala, sedangkan jika benar maka memperoleh dua pahala.


    Usai prosesi akad nikah, Iim yang diajak berdialog dengan keluarganya, tak mampu menahan cucuran airmatanya. Sambil menangis dan dengan nada sedih, ia meminta maaf kepada ibu, saudara, tetangganya. "Sebenarnya, saya ingin pernikahan ini dihadiri keluarga dan kerabat dekat. Tapi apa mau dikata, karena kondisilah yang memaksakan ini terjadi.


    Pernikahan jarak jauh ini sepertinya mustahil, tapi berkat teknologi yang canggih semuanya menjadi nyata dan dapat dilakukan.


    Buku nikah milik kedua mempelai kemudian ditandatangani oleh kerabatnya. Iim diwakilkan kepada kakak perempuannya Nurul Faizah, sedangkan Sirojuddin diwakilkan kepada kakak lelakinya Ahmad Khozin. (Ani Nunung/"PR"/Ifai/"MD")*