Senin, 07 Juli 2008

Liburan di Nganjuk-Kediri




Ini adalah sebagian rekaman lensa selama Liburan (29 Juni-5 Juli 2008) di kota Nganjuk dan Kediri. Selain kami berlima, ikut juga Bapak, Ibu, bulik dan seorang ponakan. Seru, banyak hal baru bagi anak-anak. Meski melelahkan secara fisik, tapi momen ini tak terlupakan dan menyenangkan. Anak-anak gembira dan relatif tak rewel.

Perjalanan dimulai 29 Juni dari stasiun pasar Senen Jakarta menggunakan KA Bangunkarta kelas eksekutif, pukul 4 sore (telat sejam dari jadwal).

Tiba di Stasiun Nganjuk esok hari pukul 4 pagi. Langsung menuju rumah mbah di desa Ploso. Di sini kami menghadiri resepsi ngunduh mantu seorang sepupu.

Boyongan ke Mrican-Kediri, Selasa, dijemput kakak ipar. Nginap di rumah bu Lik semalam, di rumah 2 kakak ipar (kediri dan nganjuk) masing-masing semalam.

Sempat ke Gunung Klotok, ke gua Selomangleng, naik kuda, kereta mini dan ke museum Airlangga. Di kampungnya mertua di desa Cengkok sempat blusukan di sawah dan main sepeda di pematang sawah.

Kembali ke Nganjuk, sempat menyusuri perkampungan, stadion, gedung juang, dan alun-alun. Tempat terakhir penuh kenangan buat saya, karena saat kecil kerap main disini dan nonton TV bareng almarhum mbah kakung. Dulu selain orang yang kaya banget, di kampung belum ada satupun yang punya tv. Jika ingin nonton tv harus rela mengayuh sepeda ke alun-alun, nonton bareng warga lainnya.

Kami juga sempat ngebakso di sisi alun-alun. Tempat ini dulu sangat populer di kota Nganjuk dan menjadi tempat rendezvous favorit anak muda dan keluarga. Padahal rasa baksonya sih biasa aja, tapi setiap mudik pasti kami sempatkan kemari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar