Selasa, 14 Februari 2006

Pontia, Revolusi Sepotong Pisang



Di sepenggal jalan alternatif Cibubur, Jakarta Timur arah Cileungsi. Nyaris tiap hari terlihat antrian panjang sejumlah orang. Bukan mau mudik lebaran, karena hari raya baru saja lewat. Mereka rela antre hingga mengular hanya demi sepotong pisang! Hah, pisang? Ya, pisang.


Sepulang kerja kulewati lagi jalan itu. Antrian itu masih terlihat. Ingin rasanya turun dari kendaraan untuk bergabung dengan para pisang mania. Minimal jadi bagian histeria warga Cibubur dan sekitarnya. Pengen juga jadi buah bibir tetangga karena ikutan antri di sini.


Kedai itu, lebih tepatnya warung mungil tempat jual pisang diberi label Pontia yang dipenggal dari kata Pontianak. Konon si empunya usaha adalah warga Pontianak, Kalimantan Barat. Entah diberi ramuan apa sepotong pisang goreng ini mampu membius ratusan orang, bahkan mungkin ribuan.


 


Aku sendiri hingga kini belum punya nyali untuk jadi bagian kehebohan ini. Agak miris juga berdiri berjam-jam di tengah cuaca kota yang kadang kurang bersahabat seperti saat ini. Hanya demi sepotong pisang goreng!


 


Suksesnya Pontia, seperti kebiasaan orang Indonesia lainnya, lantas diikuti pebisnis lain dengan menggelar dagangan sejenis. Tak jauh dari lokasi Pontia, dua lapak pisgor sejenis dibuka. Lumayan rejeki menyebar. Setidaknya mereka yang tak tertampung di Pontia, mampir di kedai pisang Kalimantan, begitu mereka menyebutnya.


 


Satu yang patut diacungi jempol, merekalah pengusaha kecil yang cerdik melihat ceruk pasar. Produk yang mulanya ‘kampungan’, just fried banana, mereka sulap menjadi pisang goreng yang cukup kompetitif di pasaran. Mungkin setelah ini akan ada singkong goreng varian baru yang juga bikin heboh. Dan kehebohan itu bisa jadi terjadi lagi di sepenggal jalan alternatif Cibubur.


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar