Rabu, 22 November 2006

Pipa Gas Lapindo Meledak!!

Kabar sedih lagi dari Porong Sidoarjo. Rabu malam, pipa gas milik Pertamina di lokasi semburan lumpur panas Lapindo Brantas meledak. Hingga kamis pagi, sedikitnya 8 orang warga tewas akibat kejadian ini, belasan lainnya luka-luka.

Umumnya korban tewas akibat luka bakar terkena semburan gas yang meledak setinggi 500 meter.Karena dahsyatnya ledakan, getaran dan ledakan dirasakan warga di Pasuruan dan Gresik.

Menurut tim nasional penanggulan lumpur panas Lapindo, penyebab meledaknya pipa akibat tanah di sekitar lokasi turun (amblas) sekitar 5 meter!

Bencana lingkungan yang disebabkan oleh eksplorasi Lapindo memang dahsyat, selain sudah menenggelamkan sedikitnya 3 desa di Porong, kasus ini juga menyebabkan banyak warga sekitar yang terpaksa mengungsi, kehilangan pekerjaan, dan putus sekolah.

Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap insiden semacam ini? Negara tampaknya tenang-tenang saja, seolah-olah bukan urusannya, sehingga semuanya dibebankan pada Lapindo Brantas. Sementara Lapindo sendiri tidak punya cukup pengalaman dan solusi menghentikan semburan lumpur panas.

Bahkan ganti rugi terhadap warga tidak sepadan dengan rumah mereka yang tenggelam. Warga kini terpaksa mengungsi dengan bekal uang kontrakan dari lapindo sebesar sekian juta rupiah, yang jauh dari kelayakan.

Kalau sudah begini, dimana keluarga Bakrie sang pemilik Lapindo? Apakah Aburizal Bakrie masih 'nekat' maju di pemilihan presiden tahun 2009 ?

29 komentar:

  1. Iya, aku dah nonton tuh semalam
    Benar-benar jadi Kuali Lumpurlah kita

    BalasHapus
  2. turut prihatin cak, arep dadi opo negeri ini...? oya update korban sudah 8 orang tewas!

    BalasHapus
  3. Sungguh sangat menyedihkan, pemerintah seakan-akan tidak perduli dengan nasib mereka, bahkan sang pembuat masalah lapindo lepas tangan dan pemerintah melindunginya.

    BalasHapus
  4. sedih.....inilah potret bangsa kita....
    masih jauh dari namanya kesejahteraan....
    Semoga masalah ini bisa segera diatasi ya mas...

    BalasHapus
  5. nyawa rakyat di negeri ini memang murah mas...
    elit negeri ini hanya hirau sama rakyat kalau kampanye doang!

    BalasHapus
  6. bangsa yang tak pernah belajar dari kesalahannya...

    BalasHapus
  7. wah.. aku pagi tadi ngelihat rekaman video amatir di metro tv saat api membumbung tinggi sampai 500 meter....
    dan melihat ada korban kaku tergeletak di lumpur...
    :(

    BalasHapus
  8. yak dihambur2 seneaknya seperti kasus pembuatan helipad di bogor yang memakan biaya sekiam M apdahal tidak terpakai...coba dipakai aja untuk mengatasi maslaah lumpur....mungkin jauh lebih bermanfaat...

    BalasHapus
  9. ya allah, aku mohon agar kau hentikan bencana lumpur ini, amin...

    BalasHapus
  10. sedihnya..:((
    lapindo-nya kan udah dijual ke perusahaan asing, jadi cuci tangan gitu deh, pemilik aslinya :(

    BalasHapus
  11. sedihnya..:((
    lapindo-nya kan udah dijual ke perusahaan asing, jadi cuci tangan gitu deh, pemilik aslinya :(
    ---------------------------------------------------------------------
    ga juga sih, karena kalau bisa diusut dgn baik dan benar, sebenarnya khan pengusutan berlaku surut sejak semburan liar pertama terjadi. Nah! waktu itu khan masih 100% Bakrie yg punya :D

    Class action!

    BalasHapus
  12. aku liat di tipi tadi pagi mas ...miris...miris ...:(

    BalasHapus
  13. ya Alloh.......kasihan yah yg ekna musibah rakyat lagi,semoga diberi kesabaran yg berlipat lipat......

    BalasHapus
  14. Ya Allaah...kok nggak henti2nya...

    BalasHapus
  15. innaliLlaahi wainna ilayhi raji'uun..

    BalasHapus
  16. sesungguhnya manusia, siapapun itu, pasti akan kembali ke pencipta-Nya..........

    BalasHapus
  17. ngeri ya fin, ayo wong jawa timur..selamatkan porong!

    BalasHapus
  18. manajemen krisis kita memang payah mas.
    pesan buat siapapun yang hendak jadi pejabat, berpikirlah dari sisi korban, dengan begitu kita bisa merasakan penderitaan orang lain...

    BalasHapus
  19. setuju mbak. penjualan lapindo penuh dengan akal bulus, melemparkan tanggung jawab pada orang lain. ujung-2nya mereka akan bilang begini "lho, saya kan sudah jual, jadi yang tanggung jawab ya lapindo!"

    BalasHapus
  20. salah mbot, namanya lapindo brantas bukan edan.

    BalasHapus
  21. amin, semoga kesedihan ini tak berkepanjangan ya ummi...

    BalasHapus
  22. mungkin kita belum lulus ujiannya mbak. terlalu bandel, gak pernah belajar dari kesalahan masa lalu.

    BalasHapus
  23. sedih banget bacanya....ihiiiks...ihiiks
    innalillahi wa inna ilaihi roji'un

    BalasHapus
  24. waduh, jadi geram baca kabar tanah air. Masa persoalan gitu dibiarkan berlarut-larut, korbannya mesti rakyat kecil lagi.... ya pemerintah kesannya memang bisu dan menulikan diri hiks....

    BalasHapus
  25. Selamat Ulang Tahun Lumpur Lapindo Brantas Bakrie

    Nostradamus
    Century I/21

    A deep white clay feeds the rock
    Which boils up from an abyss like milk
    Needlessly afraid, the people wont touch it
    Being ignorant of the clays in the earth's heart

    BalasHapus