Rabu, 19 Juli 2006

Gempa Oh gempa!

Petang itu, ibukota tak terlalu ramah. Suasana agak mendung setelah seharian panas membara. Baru saja kubasuh tubuh ini dengan air, saat kudengar istriku memekik, “Apa, ada gempa?”.


 


Aku yang tengah asyik di kamar mandi langsung ciut. Gempa? Kapan, kok aku tak merasakan? Seberapa hebatkah ‘goyangannya’? Semula hendak kuselesaikan saja ritus mandiku, tp sudahlah, toh aku tak merasakan gempa, pikirku. Lagipula tanggung baru keramas.


 


Dan pertanyaan itu baru terjawab seusai mandi.


 


Sejumlah tetangga berhamburan keluar rumah, ramai dengan cerita masing-masing.


 


Oh, ternyata gempanya 6,2 skala Richter,  mengguncang Jakarta dan Banten. Pusat gempa memang di selat Sunda, tapi guncangannya sampai di jantung ibukota. Begitu pula di tempat tinggal kami, di Cibubur, Jakarta Timur.



 


Sayang seribu sayang kegemparan mengenai gempa di rumah kami diakhiri dengan meledaknya tangis Nabila, putri kami. Dia ketakutan sangat. Dia anggap gempa ini akan sama dengan yang ia lihat di tv, merusak semua rumah dan bangunan, sehingga kita akan kehilangan rumah. “kakak takut ayah, nanti rumah kakak rusak ….., kakak gak mau rumahnya rusak, nanti kita tinggal dimana?”


 


Aku dan istri hanya bisa membujuk sembari menjelaskan tidak semua gempa merusak seperti di Aceh dan Yogya.


 


Tapi, ada yang bikin kami terperanjat, saat ia katakan pernyataan bernada gugatan, “Kenapa Allah kasih kita gempa?” Nah, lho! Pertanyaan yang kami sendiri tak menyangka bisa keluar dari mulut mungil putri kami.


 


Saya kok jadi sedikit merasa bersalah telah mengenalkan berita bencana dari berbagai media pada putri kami yang baru 5 tahun ini. Ah……

10 komentar:

  1. wah.. sedang mandi pas gempa kemarin..???
    untung gak merasakan apa2.. kalo merasakan. pasti keburu ngacir..
    ups.!!!!
    :P

    BalasHapus
  2. Nabila cerdas yah mas...kritis dia......

    BalasHapus
  3. yah, jangan menyalahkan diri sendiri juga din. kadang namanya anak hanya bisa berpikir dari satu dimensi, satu point of view. makanya dibilang polos. dan itu wajar kok...

    BalasHapus
  4. Kalau menjelaskan fenomena alam, gempa ini kan terjadi akibat pergeseran lempeng2 yang ada di bawah kulit bumi kita. Ya Allah yang mengatur dan menggerakkan lempeng2 tersebut untuk kemaslahatan umat manusia yang ada di muka bumi. Kadang2 pengaturan lempeng2 tersebut menghasilkan benturan yang menyebabkan gempa. Gempa kadang menimbulkan kerusakan, kadang tidak. Gempa ini juga bisa untuk menyadarkan manusia agar senantiasa ingat kepada-Nya. Jadi Mas Udin bisa mengajak Nabila untuk beramal baik, agar dijauhkan Allah dari bencana.

    BalasHapus
  5. kemarin lagi asik bertelepon ria di kantorku- Thamrin ... tau-tau di ajak Satpam kantor untuk turun. Jujur gue ngga kerasa ada gempa, ya udah akhirnya sekalian pulang aja. Karena buru-buru jadi cuma pake sendal jepit :)

    BalasHapus
  6. Wah, Nabila sudah tahu tentang gempa, ya...

    Iya, kemarin gempa terasa di kantor saya di lantai 4. Lagi asyik-asyik ngetik, eh kursi seperti ada yang nyundul. Tirai bergoyang-goyang. Air di vas bunga bergetar. Sebagian teman tanpa suara ngilang (turun lewat tangga). Tinggal beberapa orang di kantor, baru nyadar kalau ada gempa. Yang mau solat di mushola juga pada panik. Bayangkan yang tinggal atau ngantor di tempat yang lebih tinggi.

    BalasHapus
  7. Banyak musibah ya Din, kita jadi sedih dengernya. Rasanya kok nggak abis2. Kalo sudah begini kita disini juga kalangkabut cari2 berita dari para sodara. Biar jauh hati tetep nyangkut di kampung halaman. Tetangga dan temen2 bule aja suka pada nanyain kalo di tempat kita ada bencana. Tapi disini juga lagi banyak anomali kok, cuaca lagi nggak keruan, banyak badai & malah bbrp waktu lalu yang biasanya ga banjir jadi banjir. Salju yang harusnya dah berhenti, malah tambah deras..

    BalasHapus
  8. Aduh...ngeri kalo ibukota juga gempa..........
    tapi alhamdulillah semua baik2 saja ya mas...............

    BalasHapus
  9. Hati2 selalu ya mas Udin, kasian umminya Ninis nih kerepotan kalo ada gempa... :(. Semoga gk ada lagi gempa ya mas..

    BalasHapus
  10. thx ya mbak, saya monitor terus kok yang di rumah.

    BalasHapus