Sabtu, 22 April 2006

[My_family] IBU


Tiba-tiba sore tadi aku ingat ibu. Perempuan yang mengandung dan melahirkanku. Padahal baru dua minggu tak jumpa. Ah, lagi keluar sensi-nya neh, pikirku. Mungkin karena hampir semua media sedang hangat-hangatnya membicarakan perempuan, maklum suasana hari Kartini. Tapi, membicarakan perempuan memang tak akan bisa menafikan peran seorang ibu, siapapun dia.

Mengingat ibu adalah terbayang perjuangannya. Perjuangan seorang perempuan yang dengan keihlasan hatinya merawat dan membesarkan ketiga anaknya, dengan cinta, air mata dan kesungguhan hati.

Ibuku, Siti Sopiyah namanya. Dia adalah perempuan Jawa sederhana, yang hanya sempat mengenyam pendidikan setara SD. Meski hanya lulus SD, tapi semangatnya mengantarkan anak-anaknya meraih pendidikan luar biasa. "Ibu ndak ingin mas (begitu ibuku memanggilku hingga kini) nanti hidupnya susah. Mas harus lebih dari bapak-ibu," ujarnya saat kukecil dulu. Harapan sederhana yang sarat makna.

Banyak yang sudah dilakukan ibu. Tapi, jujur belum banyak yang aku lakukan untuk ibu. Entah dengan apa aku membalasnya.

Itu mengapa saat kangen ibu, aku selalu teringat lagu "Ibu" dari Iwan Fals. Ini satu-satunya lagu Iwan Fals yang bisa membuatku menangis. Terbayang semua perjalanan kami dalam keluarga, sejak kami kecil yang nakal-nakal, hingga kini kami bertiga telah memberi 6 cucu bagi bapak-ibu. Simak lagu itu...

ribuan kilo jalan yang kau tempuh

lewati rintang untuk aku anakmu

ibuku sayang masih terus berjalan

walau tapak kaki penuh darah penuh nanah

seperti udara kasih yang engkau berikan

tak mampu kumembalas…ibu

ingin kudekap dan menangis di pangkuanmu

sampai aku tertidur pada masa kecil dulu

lalu do’a-do’a baluti sekujur tubuhku

dengan apa membalas

ibu…..ibu…. “IBU” , Song by Iwan Fals.

14 komentar:

  1. salam haru untuk sang ibu..
    *jadi teringat juga ama ibu di rumah

    BalasHapus
  2. huaa... lagi!! jurnal ttg ibu.. jadi kangen neeh.. hik.. hiks.. :((

    BalasHapus
  3. hayo sambangi ibu, tak bisa bersua langsung kan bisa lewat udara.

    BalasHapus
  4. cak, kalo sampeyan 'ngeh' dengan lagu mas Fals itu, wah luar biasa dahsyat tuh lagu. Padahal aku kenal lagu itu sudah lama, tapi entah kenapa kalo mengingat atau mendengarnya lagi, perasaanku campur aduk ingat ibu.

    BalasHapus
  5. Berbicara tentang Ibu memang ga ada habisnya...
    Saya lagi senang nih, Ibu saya lagi ada di Jakarta dan tinggal dirumah saya.. (hehe... kok jadi laporan.. :D )

    BalasHapus
  6. iya mbak, ibu memang sumber inspirasi tak ada habisnya. makanya, yang masih punya ibu, rawat dan sayangi, karena hanya dengan itu kita bisa 'membalasnya', meski ibu gak pernah minta balasan.

    BalasHapus
  7. Mas Udin saya juga suka dengan lagu Ibunya IWan Fals...bisa nangis ya kalau denger lagu ini his..salam utk ibunya mas Udin yaa..
    btw temen mas Udin yg tinggal di Prancis itu siapa nama keluarga suaminya dan tinggal di daerah sekitar mana?, sapa tau aja bisa saya lacak

    BalasHapus
  8. wah, saya lupa nama lengkap suaminya Dini, yang saya tahu David. Dulu saat di antv kita panggil dia Dadang. David pernah pertukaran siswa di Jkt, pernah kerja di CCF Bandung. Ortunya Dini seorang dokter ahli jantung terkenal di Indonesia.

    BalasHapus
  9. Hiks saya gk tau mas..Yang saya tahu hanya David yg ma'af tidak berambut, dan dia juga dulu di CCF Bandung.. kayaknya dia itu yg buat buku konjugasi..Tapi kalo tau nama belakangnya bisa tak cariin di mesin pencarian alamat di sini

    BalasHapus
  10. kalau itu David yang bersuamikan wanita indonesia, mungkin dia kali mbak. tapi sudahlah, kok ya ngerepotin...saya sih gak begitu kenal dengan David, karena cuma sempet ketemu beberapa kali aja. Kalo istrinya, kebetulan dulu seangkatan masuk di antv.

    BalasHapus
  11. Huehhehehe..lucu ya kita ini..hihihi...
    iya deh mas...smg suatu hari mungkin aja ketemuan, trs jaid nyambung ntar saya ngobrolnya ke Dini, itupun kalo DIni tinggal di daerah sekitar Paris :)

    BalasHapus
  12. lagu ini memang luar biasa liriknya

    BalasHapus