Minggu, 13 Desember 2009

Angka 13 Pernikahan Kami

Hari ini saya dan istri merayakan 13 tahun usia pernikahan kami. Sebuah usia yang belum ada "apa-apanya" jika dibandingkan mereka yang sudah berhasil mengukir angka perkawinan perak apalagi emas. Kami masih jauh dari itu. Apalagi dari hal pencapaian pengalaman hidup.

Ibarat anak-anak, kami masih banyak belajar. Belajar menjalani hidup pernikahan ini dengan benar. Belajar memahami satu sama lain, belajar menjadi suami, belajar menjadi ayah, dan belajar menjadi muslim yang lebih baik lagi.

Meski baru "13" , bukan berarti tak ada raihan apapun dalam perjalanan hidup pernikahan kami. Yang paling jelas, kami jadi saling mengenal pribadi, memahami kebiasaan-kebiasaan dan tentunya makin sayang dengan pasangan. Bagi kami, itu jauh lebih penting dan bermakna.

Jika mengingat masa 13 tahun silam kadang nyaris tak percaya. Tak seperti kebanyakan pasangan lainnya, kami menikah dengan persiapan yang minim. Maksudnya, jika pasangan lain sudah banyak menabung, punya rumah dan segala materi lain, kami tidak seperti itu.

Kami menikah dengan modal nekat. Dengan acara yang sangat sederhana di Nganjuk Jawa Timur sana. Hanya mengundang saudara, kerabat dan tetangga dekat saja. Benar-benar minimalis. Yang penting sah.

Kami berdua memang orang yang sangat simpel dan realistis. Saat itu kami berpikir, kalau harus menunggu punya ini itu kapan kami bisa mengikatkan diri dalam pernikahan? Pandangan ini memang dianggap aneh sebagian kerabat. Tapi, the show must go on lah. Kami yang menikah maka kami pasti bertanggung jawab pada pilihan kami.

Alhamdulillah usaha dan do'a kami didengar Allah. Pintu rizki dibuka dengan lebar bagi kami. Kami yang semula menumpang tinggal di rumah ortu selepas menikah, akhirnya bisa punya rumah sendiri. Meski mungil kami bangga bisa membeli rumah dari jerih payah sendiri, bukan hadiah atau pemberian.

Setelah itu berturut-turut rizki mengalir, termasuk rizki titipan Allah paling berharga yakni seorang jagoan dan 2 bidadari cantik yang membuat semarak rumah kami.

Kini 13 tahun sudah kami menjejakkan kaki bersama. Jika 14 Desember 1996 bahtera kami hanya berisi dua orang, kini sudah menjelma menjadi 5 orang. Di depan kami sadar perjuangan belumlah berakhir. Naik turun, susah senang, pasti kami alami.

Tapi dengan berlima, insya Allah kami lebih kuat memandang tantangan di depan. Benar kata JK, bersama kita bisa.

Rasa syukur teratas saya ucapkan pada Zat yang Maha Sempurna, Allah SWT. Berkat skenario-Nya lah kami menyatukan diri.

Terima kasih istriku, Ikom, yang sangat mengerti setiap desah nafasku. Ia bisa menjadi kawan, lawan, teman diskusi. Kadang mengademi saat hati gundah. Kadang menjadi penjaga hati saat kelakuan suaminya ini agak gokil.

Terima kasih anak-anakku, Ihsan, Nabila dan Ninis. Kalian adalah alasan terbaik kerja keras kami selama ini.

Untuk kedua ortu dan mertua. Kalian number one deh. Kalau saja tak ada restu dari kalian, entah apa jadinya kami.

Untuk kawan, sahabat, kerabat, terima kasih telah menjadi mata-mata yang sehat bagi hubungan kami. Kami ikut dijaga oleh kalian.

20 komentar:

  1. selamat milad pernikahan, semoga langgeng.
    * kalau kami, angka ke-13 --insyaallah-- baru dicapai nanti, Mei 2010. :D

    BalasHapus
  2. tengkyu kang Tian. selamat menempuh angka 13..lho apa coba....

    BalasHapus
  3. Happy milad pernkahan utk Udin dan istri,,,
    Semoga pernikahannya senantiasa dilimpahkan berkah dan rahmat Allah SWT..

    *salam utk istri ya Din..

    BalasHapus
  4. serasa berkaca, kami juga benar-benar memulai hidup baru ketika menikah mas Udin, ngerasain kost, ngontrak, nyicil rumah & motor. bahkan aku masih ingat harga gono gini pertama kami adalah setrika ...hahaha
    turut mendoakan, setelah melewati angka 13 ini, ke depannya makin banyak raihan bersamanya ya mas...amin.
    bagiku mas Udin&istri, "sudah" 13, sedangkan kami baru "baru" sebelas :)

    BalasHapus
  5. amin.ma kasih do'anya mbak wirda. kami belum apa-apa dengan 13. kami harus banyak belajar dari para 'senior' seperti mbak wirda.
    salam, nanti saya sampaikan.

    BalasHapus
  6. alhamdulillah saya tidak sempat ngontrak, karena kedua ortu ngelarang. selama kami belum bisa beli rumah sendiri kami dilarang pindah. untungnya masa itu cuma berlangsung dua tahun, dan tahun ketiga kami berhasil punya rumah mungil.

    tengkyu ya shant atas do'anya. salam buat mas alan.

    BalasHapus
  7. mas udin masiy langsing heheheheh

    selamat 13an tahun ya mas....kami baru 11an awal desember kemarin.
    semoga keluarga mas udin selalu dalam rahmat Allah SWT.

    BalasHapus
  8. btw, baru liat potonya, mas Udin masih mudaaaa banget ...hihihi

    BalasHapus
  9. happy milad pak udin dan istr, barakallahu lakum wa baraka alaikum wa jamia bainakuma fii khair ..

    BalasHapus
  10. *minder.com*

    thn depan baru angka belakangnya milad mas udin... :)
    tapi puji Tuhan udh dikasih 1 jagoan juga.. :)

    BalasHapus
  11. Wiih 13 mas, keren, smg aku nyusul...aku juga dulu nikah dgn modal nekad mas, hehe ternyata nekad itu indah ya :)

    smg kaluargamu smakin samara y mas,salaam utk istri :)

    BalasHapus
  12. sekarang pun aku tambah langsing lho...jarinya....hehehe....
    tengkyu mas alan, semoga kita sama-sama bisa menjadi yang terbaik bagi keluarga masing-2..

    BalasHapus
  13. walah, yang sekarang juga masih muda lho.... :)

    BalasHapus
  14. makasih mbak inci atas do'anya yang indah...

    BalasHapus
  15. dari nekad ke rekat ya Ben...
    oya HMJ mo reunian Ben, dari angkatan 1985 ke 2005. seru tuh kalau ketemuan.

    BalasHapus
  16. gak pa pa Vian, yang penting rukun.
    salam buat jagoannya.

    BalasHapus
  17. boleh juga tuh judulnya, nekad itu indah....:)

    BalasHapus
  18. Selamat mas udin. teriring doa "barakallahu lakum wa baraka alaikum wa jamia bainakuma fii khair .."
    InsyaAllah rumah tangga mas tercipta seperti doa diatas. ^ - ^

    BalasHapus
  19. makasih mas dedy. semoga segal kebaikan juga tercurah pada keluarga mas dedi.

    BalasHapus