Rabu, 04 Oktober 2006

Hati-hati Beli Daging Oplosan


Ya, hati-hati!  Selama ini hanya isu, yang diragukan kebenarannya. Ternyata penjualan daging babi celeng yang dicampur (bahasa kerennya dioplos) dengan daging sapi benar-benar terjadi. Di Bogor, dua orang tersangka penjual daging oplosan celeng dengan sapi ditangkap polisi. Mereka menjual daging celeng yang dilumuri darah sapi di pasar Merdeka Bogor.

Kedua tersangka berdalih menjual barang ilegal itu karena kepepet uang menjelang lebaran. Diduga mereka adalah anggota jaringan pedagang daging oplosan, yang beroperasi di Jabar, Jatim dan Sumatera.


Jadi berhati-hatilah bagi penikmat daging! Jangan sembarang membeli daging sapi di pedagang musiman, karena selain tidak terjamin kebersihannya, ancaman dioplos dengan daging celeng jauh lebih berbahaya. Lebih baik membeli daging di tempat resmi atau pasar swalayan. Karena biasanya pasar swalayan mempunyai standar higienitas dan mutu produk yang jauh terkontrol dibanding pedagang jalanan.


Waduh, makin pusing nih jelang Lebaran ....belum lagi kasus flu burung dan antraks usai. Eh... sekarang menyusul daging oplosan! Jadi vegetarian enak kali ya....?


===


ini kutipan beritanya dari tpi:


"POLISI TANGKAP PENJUAL DAGING CELENG"


TPI, BOGOR// DUA ORANG TERSANGKA PENGOPLOS DAGING CELENG DICAMPUR DAGING SAPI DITANGKAP PETUGAS GABUNGAN POLRES BOGOR DAN DINAS AGROBISNIS/ KOTA BOGOR/ RABU SIANG//  PELAKU MENGAKU BARU TIGA KALI BERJUALAN DAGING OPLOSAN//


----------


M-M/ WARGA DESA BOJONG GEDE/ KABUPATEN BOGOR/ JAWA BARAT/ DAN A-M/ WARGA CARINGIN/ KABUPATEN BOGOR/ DIGELANDANG KE MAPOLRES BOGOR/ KARENA TERTANGKAP BASAH MEMASARKAN DAGING CELENG DIOPLOS SAPI DI PASAR MERDEKA/ RABU SIANG//


PENANGKAPAN INI MERUPAKAN PENGEMBANGAN DARI RAZIA DAGING ILEGAL YANG BERLANGSUNG SELASA MALAM// DARI SAMPEL DAGING YANG POSITIF MENGANDUNG DAGING CELENG/ PETUGAS BERHASIL MEMANCING PELAKU UNTUK  BERTRANSAKSI//


PARA TERSANGKA MENGAKU NEKAT BERJUALAN DAGING OPLOSAN/ KARENA TERDESAK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA// POLISI MASIH MENGEMBANGKAN KASUS INI UNTUK MENGUNGKAP JARINGAN PENGEDAR YANG DIDUGA TERSEBAR DI JAWA BARAT/ JAWA TIMUR/ DAN SUMATERA//
[KONTRIBUTOR TPI BOGOR/ JAWA BARAT]


 

30 komentar:

  1. ya mereka berbuat karena aturannya gak jelas di negeri ini, serba abu-abu.
    padahal untuk jual daging mestinya ada sertifikat khusus, seperti di negara maju.

    BalasHapus
  2. Hadyuuuuuuuuuuh, ternyata mencari kepastian barang halal jauh lebih sulit dung di Indonesia skr ini :-( Semua jadi abu2 dung :-(

    Kalo disini malah jelas banget, yg mana Babi yg mana Sapi dll, pedagangnya sendiri justru ngasih tau...

    BalasHapus
  3. Beli di supermarket aja Mas aman kali ya :-)
    Di Indonesia jual apa saja mudah, kaya saya dulu jual rujak cingur tinggal taruh meja aja di pinggir jalan udah selesai :-)) hehehehe....

    BalasHapus
  4. iya nih Ma, kayaknya harus ekstra keras hati-2.
    salah-2 makan yang gak halal.

    kasus spt ini mencuat karena memanfaatkan situasi ekonomi masyarakat yang lagi 'down'. mungkin pelakunya berharap mengeruk keuntungan sesaat dengan jalan pintas.

    BalasHapus
  5. walah kalau celeng serem kalau di Bontang biasanya daging giling atau daging rawonan dicampur ama daging payau/menjangan , dan itu udah lama banget terjadi, gak ada yang lapor sih jadi tetep ada sampai sekarang. Mungkin karena daging menjangan itu termasuk yang halal jadi gak parah kayak daging celeng.

    Kok aneh ya dapet celeng darimana kok masih aja gampang cari celeng padahal biasanya celeng itu sulit didapat karena hutannya kan udah langka di jawa kalau di sumatera ya mungkin aja...

    BalasHapus
  6. ya namanya orang jahil mbak esther, dapatnya dari mana aja.
    tp menurut penuturan tersangka, mereka dapat celeng dari Bojonggede Bogor.

    makin menyedihkan ya nih negeri! kok tega ngakali orang lain..bulan puasa pulak!

    BalasHapus
  7. satu lagi jurusnya Bang Udin, beli dagingnya dari pedagang langganan yang sudah dikenal baik. istri saya punya tukang daging langganan, jadi gak terlalu khawatir. : )

    BalasHapus
  8. bukan di Indonesia saje Ima tetapi di Malaysia juga.. susah mau cari barang yg halal lagi..

    BalasHapus
  9. dduh serem amat ya...untung saya didesa jadi kenal baik pedagang dagingnya....

    BalasHapus
  10. tega bener yah itu orang...udah gitu yg jual muslim pula....apa gak pernah belajar ngaji kali yah kecilnya....

    BalasHapus
  11. wah, dosanya berlipat-lipat tuh. :(

    BalasHapus
  12. Orang kalo pikirnya dunia aja khan mana mikir dosa dan adzab..:-) tapi yang pasti moral rusak karena pemimpinnya juga demikian. Guru kencing berdiri murid kencing berlari...:-(

    Beli di superkampret pun tidak jaminan bahwa barang yang kita beli sehat dan atau halal. Saya pribadi lebih setuju pendapat Mas Agus Didin, carilah pedagang yang benar benar jujur dan jadikan dia pemasok tetap daging anda....

    BalasHapus
  13. Tahun lalu juga sempet terjadi penggerebegan serupa, oknum penjual daging celengnya beroperasi di daerah Bekasi. Kalau soal daging sapi dioplos dengan daging menjangan... hmm... bukannya daging menjangan lebih mahal?

    Btw, Hati Sapi oplosan juga pernah merebak di pasar2 tradisional, disinyalir produk buangan dari luar negeri, dan nggak dijamin aman konsumsi atau nggak nya. Masa-masa tersebut, di warteg-warteg merebaklah menu sambel goreng ati sapi, yang biasanya gak ada di lain-lain waktu =)

    Waspadalah, waspadalah...

    BalasHapus
  14. Itulah "aneh"nya Indonesia, untuk urusan standar & labelisasi halal aja nggak rampung-rampung, makanya barang2 misterius masih bisa bebas dijual di pasaran.

    BalasHapus
  15. Oh ya?? Saya kira kalau di Malaysia lebih aman...

    BalasHapus
  16. Ya gak rampung rampung kang, kalau kepetingan yang bermain disitu banyak banget. Apalagi kalau kepentingannya bukan buat umat, tapi kepentingan dirinya sendiri alias duit. Kadang sering mimpi aku, bikin Lembaga Independen yang memberikan semacam rating halal gak nya suatu produk. Mirip mirip Zagat Survey yang punya rating resto yang jadi acuan orang sejagad. Cuman karena keterbatasan ilmu ya cuman mimpi ajah...hehehehe

    BalasHapus
  17. Kita gabung resources ajah =) Sesama doyan-makan-ers dan cukup ngerti seluk-beluk makanan, tinggal nyari ustadz yang seneng try-outs resto juga... hehehe

    BalasHapus
  18. teteup jangan lupa Bismillahhirrahmannirrahiimmm.. Allahummabariklana wa mimma razaktana waqina azabannaar...apapun makanannya bismillah permulaannya...:)

    BalasHapus
  19. aduuh..sudah rusak bener akhlaknya ya orang-orang ini..ngeri betul sih sekarang jadi orang indonesia, nggak bisa saling percaya satu sama lain....

    BalasHapus
  20. sama saje kangbayu. malaysia dah tak aman lagi. kebanyakan mrk menggunakan cap Halal yg palsu.. org2 kafir kalau nak kenakan org2 islam, macam2 caranye.

    BalasHapus
  21. g jg bingung bisa dapat celeng darimana yah?celeng itu babi hutan yang bertaring itu kan?emangnya msh banyak yah di Bojonggede?atau jgn2 ada perternakannya lagi..

    btw emg daging celeng murah banget yah sampe penjual itu ngoplos pake daging celeng??

    BalasHapus