Belakangan saya kerap mendengar berita kematian teman dan sahabat. Kemarin dulu saya dapat kabar kawan SD saya ternyata telah meninggal dunia lantaran sakit. Saya dapat kabarnya melalui jejaring Facebook.
Kemarin saya kembali mendapat kabar teman SD saya yang semasa kecil cukup dekat, ternyata juga telah pergi mendahului. Narkoba menjadi penyebab meninggalnya. Duh, sedih saya mendengar kabar itu. Karena dia pernah sangat dekat dengan saya di SD maupun SMP.
Semasa kecil dulu saya kerap main ke rumahnya di Kebayoran Lama untuk membaca komik-komik Tintin koleksinya. Jika teman yang lain datang untuk melihat film Video, saya justru berkutat dengan komik-komik yang cukup banyak dikoleksinya.
Terakhir, saya mendapat kabar seorang kawan wartawan Kompas , Bambang Wahyu meninggal dunia setelah lebih setahun berjuang dari penyakit strokenya. Saya tak terlalu mengenal secara pribadi dengan BW, begitu inisial dan panggilannya, tapi saya adalah pembaca berita-beritanya saat dia ditempatkan di desk hukum dan HAM. Tulisannya lugas dan sarat data.
Di lapangan, BW adalah sosok periang, mudah bergaul dan menyenangkan. Saya justru lebih mengenal istrinya, Tingka Adiati saat dulu sama-sama di lapangan. Tingka bekerja untuk Indosiar, saya di Kuningan. Semoga Tingka dan keluarga tabah menghadapi ujian ini.
Apa yang bisa direnungkan dari kematian? Selain bahwa itu adalah rahasia ALLAH, kematian adalah sebuah giliran. Siapa yang bisa mengelak dari kematian? Presiden, penguasa, politisi, pengusaha, orang biasa, pengemis, atau artis? Semua tak akan luput dari panggilan kematian. Tinggal bagaimana kita menyikapi sebuah kematian.
Apakah anda pernah memikirkan kematian?
kematian adalah awal dari kebahagiaan sejati..
BalasHapusbambang wahyu itu yang suka ngepos di dephukham, yg deket sama muladi (sama2 org semarang)?
BalasHapusdin, kematian itu konsekuensi logis dari adanya kehidupan.
BalasHapusjadi kebahagiaan yang kita alami saat hidup semu dong?
BalasHapusya, sebelum di sport, dia pernah lama ngepos di hukum dan ham.
BalasHapusgw terus mikirin kematian din.
BalasHapusterobsesi, malah.
terus dan terus. terus dan terus..
kalo gitu, aku pernah bareng2 dia, tapi nggak begitu kenal sih.
BalasHapushah, terobsesi? seperti apa Gi?
BalasHapusbukan kepengin mengakhiri hidup ini Din.
BalasHapustapi membuka pikiran dan hati ini terhadap kematian.
menerimanya dan dengan suka hati menunggu buat menyambutnya..
orang yang cerdas adalah orang yang mengingat mati kan?:)
BalasHapuskematian itu sahabat terdekat kita....
BalasHapus