Senin, 15 Januari 2007

Alhamdulillah....

Alahamdulillah hari Minggu malam lalu akhirnya ibu tiba di Jakarta usai berhaji sejak 4 Desember 2006.


Perjalanan pulang cukup melelahkan buat seorang yang berusia di atas 60. Sebenarnya ibu sudah tiba di Padang hari Sabtu siang. Lantaran tak ada pesawat ke Jakarta, akhirnya menginap semalam bersama seluruh jemaah kloter 7 Padang asal Bengkulu.


Sebelum ke Jkt ibu transit di Bengkulu dan sempat berjam-jam pesawatnya delay. Di Padang selama 2 jam dan di Bengkulu 6 jam.


Penundaan keberangkatan pesawat mungkin hal biasa. Tapi ibu mengalaminya seorang diri di bandara Bengkulu. Apalagi Lion Air yang ditumpangi ibu tak memberi kompensasi apapun selain sebungkus nasi Padang!


Sudah gitu yang menyebalkan, petugas Lion di bandara Cengkareng tidak satu suara. Berkali-kali memberi informasi yang menyesatkan bagi kami keluarga yang ingin menjemput. Semula mereka mengatakan pesawat dari Jkt sudah terbang menuju Bengkulu sejak pukul 15. Kemudian diralat menjadi pukul 18. Ralat lagi jam 7 malam. Dan ternyata pesawat baru benar-benar take off jam 19.30. Duh!


++


Meski menghadapi kendala sepulang dari Padang, secara keseluruhan perjalanan haji ibu lancar. Kendala kesehatan yang semula kami khawatirkan bakal menghambat ibadah di tanah suci, ternyata tak terjadi. Selama di tanah suci kaki ibu yang sempat bengkak sebelum berangkat, sehat-sehat saja. Semua rukun haji pun dijalankan tanpa terlewat.


Ibu juga banyak mendapat kemudahan selama berhaji. Antara lain sempat memegang ka'bah, hajar aswad, dan melempar jumrah tanpa hambatan. Padahal kawan seperjalanannya yang jauh lebih sehat banyak menghadapi kendala, terutama saat menjalankan ibadah haji arbain.


Kesimpulannya, kalau punya tekad kuat untuk berhaji, semua kendala fisik maupun non fisik ternyata bisa dilampaui.


*Kapan ya, bisa bertamu ke rumah Allah?*

18 komentar:

  1. Alhamdulillah...
    Gmn cerita ttg gak dpt makannya?

    BalasHapus
  2. ternyata rombongan ibuku sudah antisipasi sejak awal. mereka membawa bekal makanan nasi dan lauk pauk kering yang cukup. ini dilakukan sebenarnya bukan untuk menangkal ketiadaan makanan dari katering, tapi lebih pada penghematan.

    eh, ndak taunya kejadian...

    so, saat jemaah lain telat makan, alhamdulillah kelompok ibu tetap makan.

    oya, karena berhemat, uang saku yang ibu bawa dari tanah air utuh. ibu hanya menggunakan uang living cost yang diberikan panitia haji.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah.....semoga hanya Pahala Haji Mabrur-lah yang didapatkan ibu........

    BalasHapus
  4. alhamdulillah ...turut lega ibundanya sudah kembali dengan selamat dan lancar dalam menunaikan ibadah hajinya :)

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah ......Cak Udin Ibundanya sukses ber-Haji
    Insya Allah Ibunda saya tahun ini berhaji, tapi anak2nya semua terutama saya kwatir sekali :-(

    BalasHapus
  6. *Kapan ya, bisa bertamu ke rumah Allah?*

    syukur ibu baik2 saja.
    tidak ada yg pernah menduga Cang
    (haji latief, haji yg berangkat gara2 undian )

    BalasHapus
  7. alhamdulillah, ikut seneng dengernya

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah..ikut seneng mas
    walaupun delay2 yg penting sudah terlaksana ibadahnya dengan baik & sampai di rumah dg selamat

    BalasHapus
  9. Saya ikut berbahagia buat Mas Udin sekeluarga........;-)))

    BalasHapus
  10. niat lebih kuat daripada fisik ya din...dulu ibuku juga begitu; berangkat sendiri. tapi alhamdulillah karena kuatnya niat, kok ternyata malah secara fisik lebih sehat dari yang muda-muda...

    *alhamdulillah ibu bisa memegang kabah dan mencium hajar aswad ya din, berkah Allah...

    BalasHapus
  11. kasihan sekali jamaah (banyak diantaranya manula) yg tidak makan saat di Arafah,
    ada yg "mengemis' ke maktab negara lain, bahkan ada yg sampai mngais2 sampah

    saat itu rasanya kesel banget sama penyebab kekisruhan ini

    BalasHapus
  12. Amin ikut seneng dengernya mas klo Ibu kembali ke tanah air dlm keadaan sehat wa'alfiat dr Tanah Suci... Salam hangat untuk Ibu ;-))

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah ...,
    semoga Mas Udin dan istri juga segera diberi kelapangan oleh Allah untuk bisa menunaikan haji, amin...

    BalasHapus
  14. amin..terima kasih mbak Inci. itu obsesi lama saya..

    BalasHapus