Pagi tadi KRL ekonomi tiba di stasiun Pondok Cina Depok. Tergesa saya melangkahkan kaki menuju kereta yang baru tiba. Ups...dari luar kuamati isi gerbong..wah penuh! Beberapa penumpang berdiri bersinggungan, berdesakan. Langkah yang tadi ringan perlahan berhenti. Sayapun mundur teratur.
Ternyata saya tak punya cukup nyali ikut berdesakan dalam gerbong KRL Jabotabek. Saya memilih balik kanan menukar tambah tiket yang cuma 1.500 perak itu dengan tiket AC ekonomi yang 6 ribu perak.
Meski diawal tak dapat tempat duduk, jelas kereta AC jauh lebih nyaman. Penumpang masih bisa berdiri dengan nyaman sambil berpegangan tentunya. Di kereta ini tak ada pengasong atau pengamen. Tapi kalau pencopet? Entahlah.
Ini merupakan hari pertama saya jadi anak Roker, alias rombongan kereta. Kepindahan kantor dari taman mini ke kawasan kebon sirih, memaksa saya mencari moda angkutan yang paling cepat dan nyaman.
Setelah 2 hari mencoba menggunakan motor, akhirnya saya memilih menjadi 'roker'. Bukan apa-apa, naik motor melelahkan, 1,5 jam dari rumah membuat pegal badan. Apalagi rute yang saya lalui menuju kantor lumayan macet dan padat. Meliuk-liuk diantara kerumunan kemacetan butuh konsentrasi ekstra, beberapa kali saya nyaris ketabrak bis. Itulah mengapa akhirnya saya menggunakan kereta api.
Selain relatif murah dan nyaman, naik kereta menghemat waktu saya di jalan. hanya 40 menit dari Depok ke kantor. Turun dari stasiun Gondangdia tinggal jalan kaki ke kantor. Gimana nggak enak??